Berita Viral
'TOLONG, LAPAR!' Bocah di Banjar Makan Daun & Pasir, Kabur seusai Disiksa Ortu: Kembarannya Disayang
Inilah kronologi terbongkarnya kasus penganiayaan bocah di Banjar oleh orangtuanya, korban kelaparan hingga makan pasir dan daun.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib pilu dialami oleh seorang bocah sebelas tahun di Banjar, Jawa Barat yang menderita kelaparan hingga terpaksa makan rumput, pasir, hingga kerikil lantaran dianiaya oleh orangtuanya.
Bocah laki-laki berusia 11 tahun di Kota Banjar Jawa Barat yang menjadi korban kekerasan oleh orang tua kandung sempat memakan pecahan pasir tembok dan dedaunan.
Menurut kabar, bocah berinisial A tersebut memakan makanan yang tidak layak karena kelaparan diduga sebelumnya tidak diberikan makan oleh kedua orang tuanya.
Bocah tersebut kini mengalami gizi buruk teramat parah setelah bertahun-tahun dianiaya oleh orangtuanya.
Seringkali bocah berinisial A tersebut mendapatkan tendangan dan pukulan dari orangtuanya.
Sebagai anak, nasibnya sungguh berbeda dengan kembarannya yang ternyata lebih disayang oleh orangtuanya.
Fakta pilu bocah tersebut akhirnya dibongkar oleh bibi korban.
Baca juga: GETIR Bocah 4 Tahun di Tangerang Dianiaya Ibu Tiri, Lebam, Tetangga Gak Tega: Ayah Kandung Nganggur
Baca juga: NESTAPA Bocah di Banjar Dianiaya Ibu Kandung, Kulit Melepuh Disiram Air Panas, Gizi Buruk: Tolong!
A diduga kerap mendapat kekerasan fisik dari orang tuanya dan tidak kuat menahan sakit.
Hingga pada akhirnya ia memutuskan kabur dari rumah orang tuanya.
A ditemukan warga dalam kondisi memprihatinkan di sebuah warung di Sukarame, Kelurahan Mekarsari, Kota Banjar, pada seminggu lalu.
Warga yang merasa kasihan, sempat membawa bocah malang tersebut ke RSUD Kota Banjar untuk diberi perawatan medis.
Informasi yang diterima, A yang menjadi korban kekerasan orang tua kandungnya didiagnosa dokter ternyata mengalami gizi buruk dan harus diberi perawatan medis di RSUD Kota Banjar.
A terlihat kurus dan lemas serta ada sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya yang diduga akibat sering disiksa oleh orang tuanya.
Kemudian, terlihat luka yang paling parah yaitu di bagian punggung, kepala dan kaki korban.
Salah satu keluarga yang merupakan bibi korban, Titin Khotimah mengatakan, keponakannya memang kerap disiksa dengan cara dipukul dan ditendang.
Sumber: Tribun Jabar
| Keseharian Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pak RT: Kini Jadi Tertutup, Padahal Dulu Aktif |
|
|---|
| Alasan Purbaya Rencanakan Redenominasi Rupiah, Rp 1000 Jadi Rp 1, Target Rampung Tahun 2027 |
|
|---|
| Artis Amerika Mantan Tunangan Sultan Malaysia Bongkar Skandal Cinta, 'Dibuang' Setelah Keguguran |
|
|---|
| MUA Tertawa Dengar Ida Yulidana Cerita Kebiasaan Menkeu Purbaya: Mau Tidur Harus Dielus Kepalanya |
|
|---|
| Sosok Mbak Itte, Gadis 27 Tahun Nikahi Kakek 110 Tahun di Bulukumba, Pecah Rekor Beda Usia 83 Tahun! |
|
|---|
