Suami Kesal Istrinya Hamil Kembar Tiga Tapi Semua Jabang Bayi Perempuan, 'Ingin Anak Laki-laki'

"Salah satu rekan kerja Eric melihat foto EJ dan Natalie dan bertanya apakah Natalie diadopsi karena dia adalah orang Afrika.

Ia menduga bahwa saya mungkin berselingkuh karena ada kemungkinan anak kembar bisa menjadi ayah dari dua pria yang berbeda.

Ini menanamkan benih keraguan." curhatnya.

Ketika si kembar berusia sebelas tahun, keraguan telah tertanam di benak Eric dan dia meminta tes DNA pada Natalie, yang disetujui istrinya.

Hasilnya kembali bahwa dia adalah putrinya.

Hingga suatu hari, sang istri yang sedang menggunakan ponsel suaminya untuk mencari resep makan malam karena baterainya telah habis, ia justru menemukan sesuatu yang menyakitkan.

Dia menemukan sebuah forum yang diposting oleh Eric.

"Eric yakin saya tidur dengan pria kulit hitam.

Ia membuat komentar buruk tentang orang kulit hitam," tulisnya.

Eric bahkan menuduhnya telah mengubah hasil tes DNA.

Saya sangat marah dan mengkonfrontasi Eric.

Dia mengatakan tidak mungkin Natalie bisa menjadi anaknya dan meminta tes DNA lagi.

Dia setuju untuk membuktikan bahwa dia salah dan sekali lagi terungkap bahwa dia adalah ayah kandungnya.

Namun wanita itu masih bingung mengapa putrinya terlihat sangat berbeda dan bertanya kepada ibunya tentang hal itu, yang akhirnya terungkap sebuah rahasia besar.

"Setelah membahas topik tersebut, ibu saya mengaku bahwa ayah saya sekarang bukanlah ayah kandung saya.

Ayah kandung saya adalah seorang bi-rasial.

Setelah melihat foto lama, ayah saya terlihat pucat pada pandangan pertama tetapi semakin lama melihatnya, semakin dapat melihat sisi Afrika-Amerika-nya, kebetulan saya tidak mewarisi gen-gen itu." jelasnya.

Penjelasan ini cukup bagi Eric untuk akhirnya percaya bahwa istrinya tidak berselingkuh, tetapi bagi istrinya, masalah yang terjadi terlalu besar.

"Dia meminta maaf dan mengatakan dia tidak mengerti pada saat itu, tapi saya mengatakan kepadanya bahwa itu menjijikkan bahwa itulah yang dia pikirkan tentang komunitas itu dan saya menolak untuk membesarkan anak-anak saya di lingkungan yang memupuk dan menormalisasi pemikiran negatif tentang komunitas tersebut. komunitas mana pun.

Eric dan orang tua saya mencoba membuat saya memikirkan kembali keputusan saya dan pergi ke konseling.

Saya setuju untuk pergi ke konseling, tetapi saya tidak berubah pikiran untuk menceraikannya."

Pembaca sepenuhnya mendukung keputusannya untuk menceraikan suaminya dan beberapa bertanya-tanya mengapa dia tidak melakukannya lebih awal.

(TribunNewsmaker/Talitha/Listusista)