Pilpres 2024
Jargon 'Gemoy' untuk Prabowo Dikritik, Gerindra: Si Pengritik Tak Bisa Inovatif & Kreatif Berpolitik
'Gemoy' yang melekat di capres Prabowo kena kritikan, Gerindra langsung jawab semua kritikan dengan sindiran.
Editor: Delta Lidina
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Calon presiden (capres) Prabowo mendapat sebutan 'gemoy' dari netizen.
Gemoy adalah kata-kata viral di media sosial yang merujuk pada sesuatu yang menggemaskan dan lucu.
Ternyata tak semua orang sepakat dengan kata gemoy yang ditujukan kepada Prabowo.
Ada pihak-pihak yang memberi kritikan akan hal itu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons soal adanya pihak mengkritik jargon 'gemoy' yang selama ini melekat untuk pasangan Prabowo-Gibran.
Satu di antara pihak yang menyampaikan demikian adalah calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Ganjar menyebut, dalam berkampanye dirinya tidak mau menggiring pemilih muda hanya dengan sebuah jargon atau gaya.
Menyikapi hal itu, Muzani menyatakan, identitas gemoy dan santuy yang disematkan kepada Prabowo-Gibran merupakan satu di antara kreasi dan inovasi di ruang politik Indonesia yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Baca juga: Bandingkan Janji Anies, Prabowo dan Ganjar soal Nasib Guru, Siap Naikkan Gaji hingga Rp 10 Juta?
Terlebih, dia mengklaim kalau saat ini generasi milenial tengah menggandrungi pasangan tersebut.
"Kegandrungan itu disebabkan kami melakukan inovasi dan kreasi terhadap kebutuhan jaman hari ini. Maka Pak Prabowo yang posisinya seperti itu dikemas menjadi gemoy. Tapi kreativitas yang menjadi gemes kepada Prabowo akhirnya menimbulkan efek positif di kalangan milenial dan gen Z," kata Muzani dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).
Dengan begitu, Muzani menganggap pihak-pihak yang mengkritik Prabowo-Gibran karena kegandrungan milenial atas gemoy itu adalah sebuah serangan politik.
Kata dia, kondisi itu terjadi disebabkan karena pihak yang dimaksud tidak memiliki kemampuan untuk mengisi ruang kreativitas dan inovasi dalam berpolitik.
"Jangan serang kami ketika kreativitas dan inovasi yang kita lakukan dengan santuy, dengan gemoy dianggap menghilangkan substansi demokrasi," kata dia.

Meski begitu, Muzani meminta kepada seluruh pendukung Prabowo-Gibran terkhusus kader Gerindra untuk tetap tenang.
Dirinya meminta agar seluruh pendukung tetap bisa meyakinkan para pemilih bahwasanya jargon gemoy atau gimik bukan sesuatu yang melanggar prinsip demokrasi.
Sumber: Tribunnews.com
25 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Siap Dilantik, Simak Daftar Nama Tokoh yang Hadir di Hambalang |
![]() |
---|
Efek Prabowo-Gibran, Pemimpin Dunia Berbondong-bondong Hadiri Pelantikan Presiden Baru, Siapa Saja? |
![]() |
---|
Reaksi Tak Terduga Megawati soal PPP Gagal Lolos Parlemen, Terang-terangan Sebut Sedih Sekali |
![]() |
---|
Bukan Bansos, Prabowo Terang-terangan Akui Kemenangan di Pilpres 2024 Karena Adanya Efek Ini |
![]() |
---|
Gugatan PDIP ke PTUN Bisa Jadi Ganjalan Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober?MPR Beri Kepastian |
![]() |
---|