Breaking News:

GETIR Warga Palestina saat Gaza Selatan Jadi Target Pembantaian Baru Israel, RS Dikepung Tank

Inilah siasat Israel melancarkan serangan brutal ke warga Palestina, awalnya disuruh ngungsi ke selatan, kini malah dijadikan target serangan terbaru.

Editor: Dika Pradana
MENAHEM KAHANA/AFP via Tribunnews
Pasukan Israel menggerakkan tank di dekat kibbutz Nahal Oz di perbatasan dengan Jalur Gaza 

“Kondisi yang dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat Gaza tidak ada,” tukasnya.

Baca juga: Gaza Memanas! Pasukan Martir Omar Al-Qassem Turun Gunung, Sirine Berdengung di Perumahan Israel

Asap mengepul di Rafah menyusul serangan udara Israel di kota selatan Jalur Gaza pada 1 Desember 2023, setelah gencatan senjata berakhir.
Asap mengepul di Rafah menyusul serangan udara Israel di kota selatan Jalur Gaza pada 1 Desember 2023, setelah gencatan senjata berakhir. (SAID KHATIB/AFP via Serambinews)

Kini nasib warga di Gaza semakin memprihatinkan dengan adanya serangan terbaru oleh IDF.

Serangan demi serangan terus menghantui sejumlah warga Gaza.

Tampaknya Israel benar-benar mengabaikan seruan damai dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Sejumlah kecaman yang diserukan oleh Joe Biden lagaknya tidak begitu mempengaruhi ambisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Hingga kini sejumlah negara dunia mulai mengecam dan mengutuk tindakan brutal dari IDF.

Seberapa Bahayanya Teknologi AI untuk Perang Israel vs Hamas?

Menurut laporan Al Jazeera, Israel memiliki sebuah cabang militer bernama Sigma yang didedikasikan untuk mengembangkan dan menggunakan AI untuk serangan.

Mereka bahkan menyebut perang 2021 dengan Hamas sebagai perang kecerdasan buatan pertama.

Letnan Kolonel Nurit Cohen yang memimpin proyek ini pada 2017 mengatakan Sigma bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi IDF.

Sigma mengembangkan teknologi dan mencari cara untuk memberikan dampak yang nyata.

IDF percaya AI bakal memberikan dampak yang lebih besar pada kegiatan operasional mereka. Menurutnya ada tiga tahap AI yang digunakan IDF.

"Ada AI deskriptif, di mana komputer dapat memahami konteks dan mengidentifikasi serta mengklasifikasikan data. Ada AI prediktif, di mana komputer kemudian memprediksi dampak dari data tersebut." ujar Cohen.

Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, di atas kota Ashkelon di Israel selatan, pada 11 Mei 2021. Israel dan Hamas saling tembak-menembak, dalam eskalasi dramatis antara musuh bebuyutan itu. dipicu oleh kerusuhan di titik nyala kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, di atas kota Ashkelon di Israel selatan, pada 11 Mei 2021. Israel dan Hamas saling tembak-menembak, dalam eskalasi dramatis antara musuh bebuyutan itu. dipicu oleh kerusuhan di titik nyala kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. (JACK GUEZ / AFP)

"Terakhir, ada AI perspektif, di mana komputer dapat membuat pilihan cerdas berdasarkan prediksinya. Saat ini, kami telah menguasai tahap pertama, dan sedang mengerjakan AI yang lebih canggih," kata Cohen.

IDF mengumumkan mereka telah menanamkan kecerdasan buatan ke dalam operasi-operasi yang mematikan. Seperti yang dilaporkan Bloomberg pada 15 Juli, awal tahun ini, IDF telah mulai "menggunakan kecerdasan buatan untuk memilih target serangan udara dan mengatur logistik masa perang."

Halaman
123
Tags:
berita viral hari iniPalestinaGazaIsraelIDFBenjamin Netanyahurumah sakit
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved