Berita Kriminal
DERITA Ibu Hamil di Baubau Tewas Dianiaya Suami, Lebam Dipukuli, Motif: Gak Mau Chatnya Dibaca Istri
Inilah kronologi dan motif ibu hamil di Baubau tewas dianiaya suami, pelaku tak ingin chat privasinya dibaca istri.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang ibu hamil di Baubau, Sulawesi Tenggara ditemukan tewas setelah mengalami aksi KDRT dari suaminya berulang kali.
Kondisi tubuh korban yang sedang mengandung tiga bulan cukup memilukan setelah tuubuhnya dipukuli oleh suaminya secara brutal.
Lantaran aksi kekerasan tersebut, wanita itu akhirnya meninggal dunia di dalam kamar rumah mertuanya pada Kamis (7/12/2023).

Polisi pun langsung bergegas mengusut kasus tersebut dan berhasil menangkap pelaku.
Dalam kasus ini, pelaku diketahui berinisial LN berusia 17 tahun, sedangkan korban berinisial MS berusia 19 tahun.
Fakta terbaru, Polres Baubau mengungkap bahwa pasangan muda ini sering bertengkar dan pelaku LN kerap memukuli istrinya.
Baca juga: YA ALLAH Baunya! Dikira Bangkai, Warga Jagakarsa Kaget Temukan 4 Anak Tewas di Kamar: Ortu KDRT
Baca juga: CURIGA Ada Suara Lonceng dari Dalam Makam Wanita, Warga Syok saat Digali, Ada HP: Kasus KDRT Terkuak
“Dari keterangan pelaku memang kehidupan rumah tangga mereka sudah tidak penuh kecocokan dan sering terjadi percekcokan. Dan (pelaku sering) melakukan pemukulan terhadap korban,” kata Kapolres Baubau AKBP Bungin Masokan Misalayuk di Kantornya, Jumat (15/2/2023).
Sebelum korban ditemukan meninggal pada Kamis pagi, pasangan suami istri ini juga terlibat pertengkaran hingga akhirnya terjadi penganiayaan.
Motif pelaku ternyata karena tidak ingin privasinya diketahui korban.
Pada Rabu (6/12/2023), korban mengalami penganiayaan dari suaminya.
Setelah terjadi penganiayaan, korban MS berpamitan kepada kakak iparnya dan pelaku LN untuk mengikuti arisan keluarga.
“Saat itu juga korban berpamitan dengan pelaku LN dan sebelumnya (pergi) sudah terjadi penganiayaan kdrt kepada korban." jelasnya.
"Korban kembali dari arisan, korban bertemu dengan pelaku dan terjadi kembali penganiayaan terhadap korban,” ujarnya.
Baca juga: TERBONGKAR! Tabiat Ayah di Tangerang yang Tega Setubuhi Anaknya 18x, Hamil: Istri sering Di-KDRT

Usai menganiaya korban, pada pukul 22.30 Wita pelaku keluar rumah untuk pergi futsal.
Pelaku baru pulang ke rumah sekitar pukul 23.30 Wita.
Bungin mengatakan, saat pelaku pergi futsal, korban menghubungi keluarga dan mengaku dipukul di beberapa bagian tubuh oleh suaminya.
Saat itu, korban mengaku sudah tidak tahan dengan perlakuan suaminya.
“Saat pelaku pulang futsal, terjadi penganiayaan kembali (terhadap korban),” ucap Bungin.
Keesokan paginya sekitar pukul 6.30 WIB, ibu angkat dan keluarga korban mendatangi rumah mertua korban, di mana korban dan suaminya tinggal.
“Saat ditemui, korban sudah tidak sadarkan diri dan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan,” jelas Bungin.
Keluarga korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

Polisi kemudian membawa pelaku dan melakukan penyidikan dan penyelidikan.
Pada Selasa (12/12/2023), polisi melakukan autopsi terhadap korban untuk mengetahui penyebab kematian LN.
Dari hasil autopsi yang dilakukan dokter polisi Polda Sultra, diketahui korban tewas karena pukulan.
“Berdasarkan hasil autopsi, ini membulatkan penyebab kematian adanya kekerasan di bagian leher. Di situ ada patahan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia,” ungkap Bungin.
Motif pelaku
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Baubau, Iptu Ismunandar dalam konferensi pers, Kamis (14/12/2023) menyatakan, motif pelaku menganiaya korban karena masalah sepele.
“Motif pelaku melakukan perbuatan tersebut hanya masalah sepele. Di mana pelaku meminjam charger HP kepada korban." jelas Ismunandar.
"Kemudian tersangka tidak ingin diketahui privasinya. Isi chat tidak ingin diketahui korban," lanjut Ismunandar.
"Sehingga tersangka beberapa kali melakukan penganiayan terhadap korban MS dan menimbulkan beberapa luka di tubuhnya,” tegasnya..
Saat ini pelaku LN ditahan di ruang tahanan Mapolres Baubau.
Pelaku LN diancam pasal 338 tentang pembunuhan dengan hukuman 15 tahun penjara.
Kasus ini sontak membuat geger warga setempat. Kini satu per satu fakta pun akhirnya perlahan terkuak.

NESTAPA Remaja di Labuhanbatu Bola Mata Kirinya Hilang, Tewas Dianiaya OTK: Kening & Kaki Melepuh!
Seorang remaja berusia 16 tahun di Labuhanbatu, Sumatera Utara meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh Orang Tak diKenal (OTK) hingga membuat bola matanya terluka dan keluar lalu menghilang.
Sebelum meninggal dunia, remaja tersebut mengaku sempat dilempar batu oleh OTK mengenai matanya.
Tak hanya itu, kaki dan kening remaja berinisial IMP itu juga melepuh karena terbakar.

Keluarga korban menduga bahwa korban sempat dianiaya oleh OTK sebelum meninggal dunia.
Diketahui, korban merupakan warga Jalan Setiabudi Gang Sado, Kelurahan Padang Matinggi, Kabupaten Labuhanbatu.
Sat Reskrim Polres Labuhanbatu menyatakan masih terus menyelidiki kasus tewasnya remaja laki-laki berinisial IMP (16) itu.
Remaja ini tewas diduga setelah bola mata sebelah kirinya hilang disiksa orang tak dikenal.
Baca juga: Aku Tunggu di Surga, Mah! Getir Hati Ibu Dicurhati Fatir Korban Bully di Bekasi sebelum Meninggal
Baca juga: GETIR Ibu di Subang Lihat Anaknya 16 Tahun Meninggal Dipukuli Polisi, Lebam: Salah Apa Anak Saya?
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Madya Yustadi mengaku pihaknya masih berusaha mengungkap kasus ini.
Hingga saat ini, polisi belum berhasil mengungkap siapa dan bagaimana peristiwa dugaan penyiksaan terjadi.
Yang pasti, kata Kasat Reskrim yang baru menjabat sepekan ini, personel Sat Reskrim bekerja keras pagi hingga malam.
"Kalau untuk kasus ini anggota sedang melaksanakan penyelidikan terkait peristiwa tersebut dan mencari bukti-bukti pendukung. Pagi siang malam anggota bekerja untuk mengungkap kasus ini,"kata AKP Madya Yustadi, Jumat (8/12/2023).
Sebelumnya, remaja berinisial IMP tewas diduga disiksa orang tak dikenal hingga bola mata sebelah kirinya luka parah dan diduga hilang.

Tante korban, Heni menyebut peristiwa terjadi pada 31 Oktober 2023 lalu.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Lintas Sumatera atau tepatnya di Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu.
Nahasnya, usai mendapat perawatan kurang lebih 15 hari atau tepatnya pada 15 November korban meninggal dunia.
Korban bukan hanya luka di mata kiri, tapi di kening dan kakinya melepuh seperti luka bakar.
"Tanggal 15 bulan November meninggal dunia, makanya kami laporkan ke Polisi." ungkap Heni.
"Katanya kena lempar batu sampai matanya keluar," kata Heni.
Baca juga: GETIR Pria di Bogor Lihat Anaknya Tewas Disabet OTK, Tegar Lihat Senyuman Anak:Saya Tutup Matanya!

Kata Heni, ada beberapa informasi yang diterima keluarga korban korban tewas karena dilempar batu orang tak dikenal dan karena korban terlibat dugaan pencurian.
Namun hal ini belum diketahui pasti kebenarannya.
Oleh karena itu, Heni dan keluarganya melapor ke Polisi.
Sebab, tanggal 30 Oktober sore korban berangkat dengan 3 orang temannya, berboncengan empat.
Paginya, salah satu teman korban kembali dan mengabarkan korban dibawa ke rumah sakit.
"Katanya kena lempar batu sampai matanya keluar, terus ada yang bilang mencuri. Masih simpang siur." tegasnya.
Hingga kini penyebab kasus kematian IMP masih terus diselimuti teka-teki.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Skenario Keji Hanafi Pembunuh Tiwi Pegawai BPS Halmahera, Balas WA, Tulis Soal Depresi di X Korban |
![]() |
---|
Update Kasus Pembunuhan Penjual Gorengan Nia Kurnia di Sumbar, Pelaku Dihukum Mati, Tak Minta Maaf |
![]() |
---|
Tidur Bareng Anak, Ibu Muda di Palembang Syok Nyaris Dirudapaksa Tetangga, Selamat saat Suami Pulang |
![]() |
---|
Pengakuan Rozi Pemuda Tega Bunuh Anak 6 Tahun di OKI Sumsel, Kecanduan Film Dewasa: 'Pingin Bebini' |
![]() |
---|
Permintaan Terakhir RDP Bocah Kelas 1 SD Tewas Dirudapaksa Pemuda di OKI, Rumah Pelaku Dirusak Warga |
![]() |
---|