Breaking News:

Berita Viral

NGILU Ginjal Bengkak, Gadis Ini Jalani Operasi Pengangkatan 300 Batu Ginjal: Jarang Minum Air Putih

Inilah kisah pilu gadis jalani operasi pengangkatan 300 batu ginjal, gegara ogah minum air putih.

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
Mayapada Hospital
ILUSTRASI batu ginjal 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Rasa ngilu dirasakan oleh seorang wanita yang ginjalnya mengalami pembengkakan hingga terpaksa harus menjalani operasi pengangkatan 300 batub ginjal.

Usut punya usut, wanita tersebut selama hidupnya enggan untuk mengonsumsi air putih.

Wanita tersebut cenderung lebih sering menikmati minuman boba dan minuman rasa manis.

Lebih dari 300 batu ginjal berhasil diangkat dari seorang wanita berusia 20 tahun.
Lebih dari 300 batu ginjal berhasil diangkat dari seorang wanita berusia 20 tahun. (ETtoday)

Dokter pun kini terpaksa harus mengangkat 300 batu ginjal dari dalam tubuh wanita tersebut.

Dilansir TribunnewsMaker.com dari Strait Times pada Minggu, (17/12/2023), kasus ini dialami oleh seorang wanita bernama Xiao Yu asal Taiwan.

Di usianya kini yang menginjak 20 tahun, Xiao Yu harus merasakan prosedur operasi yang membuatnya ngilu.

Baca juga: Permak Wajah dengan Operasi Plastik, Wanita Ini Jadi Kesulitan Perpanjang SIM, Petugas Kaget

Baca juga: PETAKA Operasi Gigi Berujung Maut di Bandung, Ginjal Pasien Mendadak Rusak, RS Buka Suara: Prihatin!

Hal itu merupakan imbas dari kebiasaan buruknya yang enggan untuk mengonsumsi air putih.

Diketahui, batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal.

Informasi mengenai adanya operasi pengangkatan 300 batu ginjal ini awalnya disampaikan pihak Pusat Medis Chi Mei dalam situs rumah sakit yang diunggah pada 8 Desember 2023.

ILUSTRASI batu ginjal
ILUSTRASI batu ginjal (Mayapada Hospilta)

Gejala yang dirasakan

Perempuan bernama Xiao Yu ini awalnya datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan nyeri hebat di area punggung bawah.

Setelah dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) dokter unit gawat darurat (UGD) menemukan bahwa ginjal kanannya bengkak berisi cairan dan terdapat batu ginjal di dalamnya.

Berdasarkan pemeriksaan CT Scan kemudian diketahui bahwa ukuran batu ginjal perempuan tersebut bervariasi, mulai sekitar 5 milimeter (mm) hingga 2 sentimeter (cm).

Pemeriksaan darah menunjukkan, perempuan muda ini mengalami peningkatan jumlah sel darah putih.

Guna menangani kondisi Xiao Yu, dokter kemudian memberikan resep antibiotik kepadanya.

Baca juga: PERIH! Ibu di Cianjur Diduga Korban Malpraktik, Luka Caesar Bernanah, Kain Kasa Tertinggal: Dimarahi

Ilustrasi bentuk ginjal
Ilustrasi bentuk ginjal (kOMPAS)

Mereka selanjutnya mengeluarkan cairan dari ginjalnya, serta melakukan operasi invasif minimal untuk menghilangkan lebih dari 300 batu ginjal tersebut.

Kondisi pasien stabil setelah operasi dan dipulangkan setelah beberapa hari observasi.

Xiao Yu diketahui tidak suka minum air putih selama ini.

Wanita itu mengaku justru lebih sering minum bubble tea.

Diketahui, bubble tea adalah minuman asal Taiwan hasil kombinasi antara teh hitam dan susu yang diberi topping berupa bubble (boba)

Dr Lim Che, ahli urologi yang melakukan operasi tersebut mengatakan, 9,6 persen orang di Taiwan mungkin pernah terkena batu ginjal setidaknya sekali seumur hidup mereka.

Dari jumlah tersebut, pria 3 kali lebih mungkin terkena batu ginjal dibandingkan seorang wanita.

"Penderita batu ginjal biasanya berusia antara 50 dan 60 tahun," ujarnya.

Dikutip dari NST, kasus batu ginjal lebih sering terjadi di sekitar musim semi dan musim panas.

Hal ini terjadi karena pada waktu tersebut, orang lebih mungkin untuk mengalami dehidrasi.

Ketika asupan cairan lebih sedikit atau lebih sedikit, hal ini menyebabkan urine menjadi lebih pekat.

Hal itu membuat mineral menyatu dan mengkristal menjadi batu.

Lim mengatakan, batu ginjal bisa disebabkan multi faktor seperti faktor genetik, penyakit kronis, serta pola makan tinggi kalsium dan protein.

Namun, pola konsumsi yang buruk menjadi faktor mayoritas yang dialami penderitanya.

Ilustrasi ginjal .
Ilustrasi ginjal . (Tribunnews.com/Istimewa)

PETAKA Operasi Gigi Berujung Maut di Bandung, Ginjal Pasien Mendadak Rusak, RS Buka Suara: Prihatin!

Berniat untuk melakukan operasi gigi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, seorang pasien meninggal dunia setelah menjalani prosedur operasi.

Ginjal pasien tersebut mendadak rusak setelah menjalani operasi gigi bungsu.

Tak hanya itu, selang beberapa waktu kemudian, jantung pasien tiba-tiba berhenti.

Curhatan keluarga pasien yang tewas setelah menjalani operasi gigi di Bandung
Curhatan keluarga pasien yang tewas setelah menjalani operasi gigi di Bandung (Instagram @latashaqntas)

Keluarga pasien menuduh Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung adalah pihak yang harus bertanggungjawab.

Pihak rumah sakit dituduh melakukan kesalahan penanganan hingga berujung maut bagi sang pasien.

Unggahan terkait kematian pasien tersebut mendadak viral di media sosial.

Nama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tiba-tiba ramai menjadi perbincangan warganet.

Kabar ini viral di media sosial melalui akun Instagram @latashaqntas.

Baca juga: DETIK-DETIK Nanie Darham Meninggal saat Sedot Lemak, sempat Drop, Diduga Malpraktik: Habis Rp300Juta

Baca juga: PERIH! Ibu di Cianjur Diduga Korban Malpraktik, Luka Caesar Bernanah, Kain Kasa Tertinggal: Dimarahi

Akun tersebut menuduh pihak RSHS melakukan kesalahan anastesi saat mengoperasi korban yang diklaim sebagai sepupunya.

Melalui Instagramnya, pemilik akun menjelaskan bahwa korban dirujuk ke RSHS Bandung oleh rumah sakit Garut untuk menjalani operasi gigi bungsu.

"Sampe di RSHS, baru mau operasi lalu di anestesi (bius), selang beberapa menit suami sepupu gue dipanggil katanya pasien henti detak jantung," tulisnya.

"Dari situ langsung masuk NICU gak sadar berhari2, tiba2 divonis macem2. Katanya paru2nya item, kondisi gabagus dll. Padahal LOGIKANYA sebelum operasi semua diperiksa & kondisi aman untuk dilakukan tindakan," tambah akun tersebut.

Masih katanya, bahwa pasien yang sudah berada di ruangan NICU kemudian dipakaikan alat bantu, namun mata korban disolatip setelah dibius.

Ilustrasi operasi gigi bungsu
Ilustrasi operasi gigi bungsu (Saostar)

Curiga dengan kondisi korban, pihak keluarga kemudian menanyai sejumlah dokter terkait penanganan yang diberikan oleh petuhas RSHS Bandung.

"Setelah diusut ditanya ke berbagai dokter kenalan keluarga, ini kemungkinan besar kesalahan anastesi dari dokter anastesi." jelasnya.

"Karna cuma selang beberapa aja organ bisa langsung rusak semua terutama ginjal, makanya ada perhentian jantung," katanya.

Menanggapi kabar viral ini, Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Irwan Abdul Rachman turut menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.

Dia mengklaim, bahwa pihak RSHS Bandung sudah berupaya semaksimal mungkin perihal pengananan terhadap semua pasien yang menjalani perawatan.

Baca juga: SAKTINYA Pria Lulusan SMA Jadi Dokter Palsu, 2 Tahun Kerja Gak Pernah Malpraktik: Awalnya Coba-coba

ILUSTRASI operasi gigi berujung maut
ILUSTRASI operasi gigi berujung maut (Kompasiana / Ist)

"RS Hasan Sadikin telah melakukan upaya maksimal dalam memberikan pelayanan kepada semua pasien." katanya dalam video resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/12/2023).

"Pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan standar prosedur pelayanan yang ada di rumah sakit," ujarnya.

Namun demikian, dia menyayangkan adanya pihak lain membuat konten tanpa adanya klarifikasi dari RSHS Bandung.

"Menyayangkan adanya pihak yang meembuat konten di sosial media tanpa adanya klarifikasi kepada pihak rumah sakit." paparnya.

"Namun demikian kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian seluruh pihak terhadap pelayanan di rumah sakit," lanjutnya.

"Mohon dukungan dan doa semoga RS Hasan Sadikin dapat senantiasa berupaya memberi kan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat," kata Irwan.

Hingga kini kasus tersebut masih ramai diperbincangkan warganet.

(TribunnewsMaker.com/Dika Pradana)

Tags:
berita viral hari iniginjalgadisoperasiair putih
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved