Breaking News:

Palestina vs Israel

PM Netanyahu Rencanakan Migrasi Warga Palestina ke Luar Negeri, Hamas Sebut Itu Rencana Konyol

Hamas mengomentari pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengusulkan komunitas internasional membantu migrasi warga Palestina.

Editor: Sinta Manila
AFP Emmanuel Dunand/X
Baru-baru ini, Hamas lewat juru bicaranya, Abu Obeida, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, saling mengancam satu sama lain. Hamas menyebut Israel biadab, sedangkan Netanyahu mendesak Hamas agar menyerah. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Netanyahu mengatakan tentang rencana migrasi bagi penduduk Palestina dari Jalur Gaza yang akan melibatkan negara lain.

"Masalah kami adalah negara-negara yang siap menerima pengungsi, dan kami berupaya menyelesaikannya," kata Benjamin Netanyahu, Senin.

Sebagaimana yang diberitakan media berita Israel, Israel Today.

Baca juga: Laporan Warga Israel yang Dengar Suara Memanggil, Tentara IDF Curiga Ada Terowongan Hamas di Barat

Menurut Israel Today, perwakilan dari Partai Likud yang dipimpin oleh Netanyahu, Danny Danon, mengatakan Kanada sudah mulai membahas rencana itu.

"Dunia sudah mendiskusikan masalah ini. Menteri Imigrasi Kanada (Mark Miller) berbicara tentang masalah ini secara terbuka, begitu pula Nikki Haley (calon Partai Republik) calon presiden AS)," kata Danny Danon.

“Kita harus membentuk tim di Negara Israel yang akan menangani masalah ini dan memastikan bahwa siapa pun yang ingin meninggalkan Gaza menuju negara ketiga dapat melakukannya,” lanjutnya.

Menurutnya hal ini akan diorganisir setelah perang di Jalur Gaza selesai.

“Ini harus diorganisir, karena ini mempunyai kepentingan strategis setelah perang," katanya.

Menurut surat kabar tersebut, Netanyahu menanggapi Danon dengan mengatakan, “Kami sedang mengusahakannya.”

Baca juga: Hamas Tolak Ide Mesir, Hengkang dari Gaza Imbalannya Gencatan Senjata, Sementara Bukan Permanen

Lalu bagaimana tanggapan Hamas?

Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengomentari pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengusulkan agar komunitas internasional membantu migrasi sukarela warga Palestina ke luar negeri.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan di kota pesisir Israel Tel Aviv, pada 14 Juni 2014. --- Netanyahu mengatakan Mossad menemui Qatar untuk membahas pembebasan sandera.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan di kota pesisir Israel Tel Aviv, pada 14 Juni 2014. --- Netanyahu mengatakan Mossad menemui Qatar untuk membahas pembebasan sandera. (JACK GUEZ / AFP)

“Apa yang dikatakan oleh penjahat perang Netanyahu tentang pekerjaannya dengan negara-negara untuk meloloskan rencana imigrasi sukarela bagi rakyat Palestina dari Jalur Gaza adalah rencana yang tidak masuk akal,” kata Brigade Al-Qassam dalam unggahan di Telegram, Senin (25/12/2023).

Hamas menambahkan, apa yang disampaikan Netanyahu adalah upaya memasarkan ilusi untuk memperpanjang agresi setelah ia dan pasukan Israel gagal mencapai tujuan di Jalur Gaza.

Baca juga: Kelaparan Melanda, Ribuan Warga Gaza Harus Mengantre Mendapatkan Sedikit Makanan dari Badan Amal

"Rencana konyol (oleh Netanyahu) adalah upaya memasarkan ilusi karena kegagalan pasukannya di Jalur Gaza," lanjutnya.

"Netanyahu berpikir ia dapat melarikan diri dari hak untuk menghentikan agresi dan perang genosida," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Benjamin NetanyahuPalestinaIsraelHamas
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved