Breaking News:

Palestina vs Israel

UU Kontroversial yang Disahkan PM Netanyahu, Dibatalkan Mahkamah Agung Israel, Bakal Picu Keretakan

Mahkamah Agung Israel membatalkan undang-undang kontroversial yang disahkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin (1/1/2024).

Editor: Sinta Manila
Reuters Via India Today
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu 

Sementara Mahkamah Agung mengatakan bahwa pemerintah dalam mengesahkan amandemen undang-undang dasar sepenuhnya mencabut kemungkinan untuk melakukan peninjauan yudisial terhadap kewajaran keputusan yang dibuat oleh pemerintah, perdana menteri, dan para menteri.

PM Netanyahu Nyatakan Perang Gaza Akan Terus Berlanjut Berbulan-bulan

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (30/12/2023) menyatakan, perang Israel melawan Hamas akan terus berlanjut selama berbulan-bulan.

Ia bersumpah untuk dapat membawa pulang semua warga Israel yang masih disandera di Gaza.

Netanyahu mengakui Militer Israel telah terlibat dalam pertarungan yang kompleks dan membutuhkan waktu untuk mencapai tujuannya.

"Perang akan terus berlanjut selama berbulan-bulan hingga Hamas tersingkir dan para sandera dikembalikan," ujar dia dalam sebuah konferensi pers di Tel Aviv, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Kami akan menjamin bahwa Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi Israel," tambah Netanyahu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) saat bertemu tentara dari negaranya di lokasi yang tak disebutkan tepatnya di Jalur Gaza, Palestina, Minggu (26/11/2023).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) saat bertemu tentara dari negaranya di lokasi yang tak disebutkan tepatnya di Jalur Gaza, Palestina, Minggu (26/11/2023). (KANTOR PM ISRAEL via AFP)

Dia mengeklaim sekitar 8.000 militan Hamas telah terbunuh dalam kampanye militer Israel di wilayah Palestina.

"Selangkah demi selangkah kami melucuti kemampuan Hamas... Kami juga akan melenyapkan para pemimpinnya," ungkap Netanyahu.

Perang antara Israel dan Hamas meletus setelah pasukan Hamas melakukan serangan mematikan di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.140 orang, menurut data dari Israel.

Para mediator internasional telah melanjutkan upaya mereka untuk mengamankan jeda baru dalam pertempuran.

Outlet berita AS Axios dan situs web Israel Ynet, keduanya mengutip pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa mediator Qatar telah mengatakan kepada Israel bahwa Hamas siap untuk melanjutkan pembicaraan mengenai pembebasan sandera baru dengan imbalan gencatan senjata.

Ketika ditanya apakah kesepakatan baru untuk pembebasan sandera sedang dinegosiasikan, Netanyahu mengatakan Hamas telah memberikan berbagai macam ultimatum yang tidak dapat diterima.

"Kami melihat adanya perubahan tertentu (tapi) saya tidak ingin membuat ekspektasi," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Artikel diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Mahkamah AgungIsraelBenjamin NetanyahuUndang Undang
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved