Berita Viral
CARA Jitu Kru Japan Airlines Selamatkan 379 Penumpang selama 90 Detik dari Insiden Kebakaran: Ajaib
Inilah langkah jitu kru Japan Airlines mengevakuasi 379 penumpang dalam 90 detik saja, banjir pujian.
Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - TERUNGKAP sudah cara jitu kru pesawat Japan Airlines mampu menyelamatkan 379 penumpang hanya dalam waktu 90 detik.
Kecepatan langkah para kru Japan Airlines JAL516 dalam mengevakuasi ratusan penumpang menuai beragam pujian.
Pasalnya, menyelamatkan ratusan penumpang dalam kondisi kebakaran hebat dalam sebuah pesawat bukanlah hal yang mudah.
Diketahui, pesawat Japan Airlines JAL516 terbakar di Bandara Internasional Haneda Tokyo, Selasa, (2/1/2024).
Kerja sama antara penumpang dengan kru pesawat Japan Airlines kala itu juga terbilang cukup apik.
Dalam insiden kecelakaan pesawat tersebut, para penumpang benar-benar menaati perintah dari kru.
Dilansir TribunnewsMaker.com dari Channel News Asia pada Kamis, (4/1/2024), sejumlah pakar mengapresiasi kepatuhan penumpang mengikuti protokol darurat.
Baca juga: TEKA-TEKI Pesawat Japan Airlines Bawa 379 Penumpang dan Kru Terbakar, NHK Ungkap Penyebab Kecelakaan
Baca juga: Mencekam! Pesawat Japan Airlines Terbakar Hebat, setelah Tabrakan dengan Pesawat Penjaga Pantai
Selain itu, berfungsinya pintu keluar pesawat meski dioperasikan dalam kapasitas penuh juga mendapat pujian dari sejumlah pihak.
Japan Airlines JAL516 terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang (Coast Guard) saat mendarat di bandara Haneda, setelah terbang dari Kota Sapporo.
Semua 367 penumpang dan 12 awak JAL dievakuasi dengan selamat dalam 90 detik tanpa luka berat, tetapi lima kru Penjaga Pantai tewas.
Shawn Pruchnicki, asisten profesor teknik penerbangan dan sistem terintegrasi dari Ohio State University pada Rabu (3/1/2024) mengatakan kepada CNA Asia First, kecepatan evakuasi ini luar biasa.
Baca juga: ASTAGA! Angkut 27 Sumo, Pesawat Jepang Gagal Terbang, Gak Kuat Beban: Harusnya Pesawat Kargo
“Saya menduga faktanya jika mereka benar-benar turun dalam 90 detik, sepertinya orang-orang tidak berusaha mengambil barang bawaan mereka,” terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, salah satu kendala utama saat mengevakuasi penumpang pesawat adalah jika orang ingin mengambil tas mereka sebelum turun.
Sementara itu Desmond Ross, direktur pelaksana konsultan penerbangan dan transportasi udara Ireland Pegasus Aviation Advisors memaparkan, ada syarat sertifikasi keselamatan global bagi produsen pesawat untuk membuktikan penumpang dapat dievakuasi dalam waktu kurang dari 90 detik meski dalam tekanan.
Aturan ini berlaku untuk semua pesawat termasuk yang berukuran lebih besar seperti Airbus A380, pesawat penumpang terbesar di dunia.
“Pramugari di pesawat melakukan pekerjaan luar biasa dalam membuka pintu dan mengarahkan penumpang ke pintu." kata Ross di program World Tonight-nya CNA pada Selasa (2/1/2024).
"Waktu itulah yang sulit karena orang-orang biasanya akan berlari ke bawah perosotan, bukannya meluncur ke bawah,” lanjutnya.
“Tetapi sungguh luar biasa mereka mampu melakukannya tanpa luka berat,” sambungnya
Geoffrey Thomas, pemimpin redaksi situs keselamatan penerbangan Airlineratings.com berujar kepada CNA Asia Tonight, pesawat harus memiliki sertifikasi untuk mengevakuasi semua penumpang dalam 90 detik meski hanya dengan separuh perosotan darurat.
Ross menambahkan, material modern di pesawat juga berperan menyelamatkan penumpang.
Ia menjelaskan, pesawat-pesawat generasi sebelumnya kerap menggunakan bahan yang mudah terbakar seperti di jok.
Namun, foto-foto kecelakaan Japan Airlines terbakar di bandara Haneda menunjukkan beberapa bagian pesawat masih utuh meski hangus.
“Sebenarnya dari banyak kecelakaan, penumpang sering kali selamat dari kecelakaan kemudian meninggal karena menghirup asap dari pembakaran material di pesawat."
“Jadi sudah banyak upaya selama bertahun-tahun untuk menghilangkan bahan apa pun yang dapat menyebabkan asap beracun,” imbuh Ross.
Pruchnicki juga sepakat bahwa jumlah asap yang relatif rendah di kabin berperan besar membantu semua orang di pesawat bertahan hidup.
“Itu faktor yang membuat perbedaan besar, karena dengan jenis kecelakaan seperti ini jumlah asap di kabin menentukan lamanya waktu untuk keluar."
“Dalam kecelakaan-kecelakaan lain yang pernah kita lihat, asapnya sangat tebal (dan) sangat dekat dengan lantai (sehingga) tidak ada yang bisa melihat, tak ada yang bergerak, dan semua orang pingsan,” urainya.
Ross kemudian menyebutkan, kecelakaan Japan Airlines tabrakan di bandara Haneda adalah kali pertama insiden besar melibatkan pesawat Airbus A350 yang memerlukan evakuasi.
“(Ini) bukti desain sebenarnya dari sistem darurat di pesawat,” pungkasnya tentang proses evakuasi saat Japan Airlines terbakar.
Insiden kebakaran pesawat ini sontak membuat geger publik dunia.
TEKA-TEKI Pesawat Japan Airlines Bawa 379 Penumpang dan Kru Terbakar, NHK Ungkap Penyebab Kecelakaan
Fakta-fakta terkait terbakarnya pesawat Japan Airlines di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo, Japan, akhirnya terungkap.
Kecelakaan pesawat itu diketahui terjadi pada hari ini, Selasa (2/1/2024).
Lembaga penyiaran publik Jepang yang bernama NHK mengatakan penyebab terjadinya kecelakaan pesawat itu.
Baca juga: SOSOK Truong My Lan, Wanita Bos Properti yang Tilap Duit Rp 191 T, Korupsi Terbesar di Asia Tenggara
Dalam video yang dibagikan NHK menunjukkan api keluar dari jendela pesawat.
Pesawat tersebut terlihat bergerak dengan cepat di landasan pacu sebelum ledakan api berwarna oranye muncul dari bawahnya.
Diberitakan AFP, penyebab dari insiden tersebut tidak segera diketahui, namun NHK mengatakan bahwa Airbus itu bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai.
Belum jelas juga berapa banyak orang yang ada di dalam pesawat.
Namun sejumlah laporan menyebut para penumpang berhasil dilarikan keluar.
Rekaman televisi menunjukkan api keluar dari jendela dan hidung pesawat di tanah saat petugas penyelamat menyemprotkan air.
Ada juga puing-puing yang terbakar di landasan pacu.
Dikutip dari Sky News, Penjaga Pantai Jepang mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan salah satu pesawatnya menabrak pesawat Japan Airlines.
Sementara, Japan Airlines mengatakan pesawat itu mampu mengangkut lebih dari 300 penumpang.
Baca juga: Tak Pernah Diservis Sejak Beli, Motor Milik Wanita Ini Sampai Jadi Sarang Tawon di Bagian Mesin
Bawa 379 Penumpang dan Kru
Pesawat tersebut belakangan diketahui membawa 379 penumpang dan kru.
Diberitakan Reuters, berdasarkan keterangan dari maskapai Japan Airlines, ratusan penumpang dan awak pesawat itu telah dievakuasi.
Siaran langsung dari lembaga penyiaran publik NHK menunjukkan pesawat itu terbakar ketika tergelincir di landasan dan petugas pemadam kebakaran tampak dengan segera berusaha memadamkan api.
Juru bicara Japan Airlines mengatakan pesawat tersebut berangkat dari bandara Shin-Chitose di Hokkaido, Jepang bagian utara.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa pesawat Japan Airlines terbakar tidak lama setelah tiba di bandara Haneda
Seorang pejabat penjaga pantai di Bandara Haneda, salah satu bandara tersibuk di dunia, mengatakan bahwa mereka sedang "memeriksa detail insiden itu".
"Belum jelas apakah ada tabrakan. Namun dapat dipastikan bahwa pesawat kami terlibat," katanya kepada AFP.
Rekaman televisi menunjukkan api keluar dari jendela dan hidung pesawat yang berada di tanah saat petugas penyelamat menyemprotnya.
Ada juga puing-puing yang terbakar di landasan pacu.
NHK melaporkan, lebih dari 70 mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Jepang belum pernah mengalami kecelakaan penerbangan komersial yang serius dalam beberapa dekade.
Kecelakaan terburuk terjadi pada 1985, ketika sebuah pesawat jumbo jet JAL yang terbang dari Tokyo ke Osaka jatuh di wilayah Gunma, menewaskan 520 penumpang dan awak pesawat.
Bencana itu adalah salah satu kecelakaan pesawat paling mematikan di dunia yang melibatkan satu penerbangan.
(TribunnewsMaker.com/Dika Pradana)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
| Alasan Utama Rizki Lifter Muda Juniansyah Langsung Diangkat Jadi Letnan Dua TNI, Prestasi Mentereng |
|
|---|
| Sosok Kades di Deli Serdang Diduga Korupsi Dana Desa Sebesar Rp 500 Juta, Kini Dipecat Bupati |
|
|---|
| Alasan Bocah 10 Tahun Jadi Pemulung Cilik, Rela Kerja Sampai Malam Demi Sekolahkan Adik Perempuan |
|
|---|
| Detik-detik Siswa SMPN 26 Palembang Ditemukan Tewas di Parit Belakang Sekolah, Guru Bongkar Fakta |
|
|---|
| Sosok Bocah 10 Tahun Disekap di Gudang Masjid, Korban Mengaku Diberi Iming-imingi Permen Sebelumnya |
|
|---|