Palestina vs Israel
Israel Mau Berkelit, Pasca Dilaporkan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional atas Tuduhan Genosida
Israel telah menyatakan niatnya untuk menghadirkan perwakilannya di pengadilan untuk melawan gugatan atas tuduhan genosida.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Afrika Selatan telah mengambil langkah bersejarah dengan mengajukan gugatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag atas tuduhan tindak genosida ke rakyat Palestina di Gaza.
Akan tetapi, Israel tetap akan berkelit dengan menghadirkan perwakilan untuk membantah tuduhan dunia.
Disaat seperti ini, muncul video pejabat Israel yang soal membuat Gaza haus dan kelaparan.
Baca juga: Lolos dari Maut, 12.500 Tentara Israel Cacat! Biaya Rehabilitasi Bengkak Bakal Jadi Masalah Ekonomi
Israel memblokade bantuan kemanusiaan, air serta listrik di Gaza yang membuat bencana kemanusiaan dan kelaparan.
Langkah Afrika Selatan ini belakangan mendapat dukungan dari sejumlah negara, termasuk Turki dan Malaysia.
Pengumuman dengar pendapat publik dalam persidangan akan dilakukan pada Rabu, yang dijadwalkan pada tanggal 11 dan 12 Januari.
Baca juga: IDF Cekcok dengan Para Menteri saat Rapat Kabinet Israel, Semua Saling Teriak, Bahas Agresi ke Gaza
Israel telah menyatakan niatnya untuk menghadirkan perwakilannya di pengadilan untuk melawan gugatan atas tuduhan genosida tersebut.
Sejak 7 Oktober, Israel telah membunuh lebih dari 20.000 warga sipil Palestina dan lebih dari 50.000 orang terluka di Jalur Gaza, semuanya bertujuan untuk 'menghilangkan' Hamas.
Video Bukti Bikin Gaza Kelaparan Kembali Muncul
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersama dengan koalisi sayap kanannya kabinetnya, secara aktif mendukung bombardemen Israel.
Belakangan, sejumlah bukti yang memberatkan Israel di persidangan, muncul ke publik.
Satu di antaranya sebuah video bertanggal 23 Oktober 2023.
Dalam video tersebut, Tally Gotliv, seorang anggota Knesset dari partai sayap kanan Likud, menyatakan, Gaza memang harus diblokade agar menghasilkan kelaparan massal bagi penduduknya.
“Tanpa rasa lapar dan haus di antara penduduk Gaza, kami tidak akan dapat merekrut kolaborator.
Kami tidak akan dapat merekrut kolaborator, menyuap orang dengan makanan, minuman, atau obat-obatan untuk memperoleh intelijen," katanya.
Pada awal Oktober, dia juga meminta pemerintah Israel untuk menggunakan senjata nuklir di Gaza.
Pada Rabu, John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan kalau kampanye militer Israel tidak dapat melenyapkan Hamas, yang masih merupakan kekuatan tangguh di wilayah tersebut.
Aksi Israel membatasi bantuan masuk ke Gaza, membuat pukulan besar dan bencana kemanusiaan bagi penduduk Palestina di Jalur Gaza.
Anak-anak menjadi korban kelaparan di pengungsian, mereka terus merengek dan menjerit untuk meminta makanan.
Melansir dari metro.co.uk, mendengar tangisan bayinya yang tercekik saat berteriak minta makan, seorang ibu mengambil panci kosong di dekatnya.
Baca juga: Alasan Amerika Serikat Tolak Rencana Israel Usir Warga Palestina dari Gaza dengan Migrasi Sukarela
Ibu-ibu ini menenangkan anaknya yang kelaparan dengan berpura-pura mengaduk makanan yang tidak ada.
"Segera, Makanan akan segera siap." ujar mereka.
Namun karena tinggal di Gaza yang dilanda perang , wanita tersebut tahu betul bahwa tidak ada makanan yang bisa diberikan kepada bayinya yang kelaparan.
Mereka bahkan tidak tahu kapan makanan akan tersedia.
Baca juga: NESTAPA Puluhan Warga Gaza Ngungsi di Kebun Binatang, Bikin Tenda di Dekat Kandang Singa & Kera: Bau
Pemandangan ini lazim bagi banyak warga Palestina yang mengalami serangan tanpa henti, yang khawatir mereka akan mati kelaparan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 93 persen populasi menghadapi krisis kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya , kekurangan makanan, dan tingginya tingkat malnutrisi.
Persediaan makanan dan air terbatas, tempat penampungan berada pada titik kritis dan, tanpa bahan bakar, tidak ada listrik.
"Ada perang yang penuh kekerasan, orang-orang tahu itu.
Tapi sekarang ada perang melawan kelaparan, hal itu belum disadari oleh dunia,” kata pekerja amal Yusuf Kalam kepada Metro.co.uk.
Baru-baru ini ditempatkan di Perbatasan Rafah di Mesir, selatan Gaza, ia menyaksikan pos pemeriksaan keamanan kewalahan.
Baca juga: Tak Hanya Saleh al-Arouri, Pemimpin Lokal Hizbullah, Hussein Yazbek Juga Tewas Dalam Serangan Israel
Truk-truk berisi bantuan tertahan di Rafah, Mesir antara 10 dan 12 jam.
Yusuf, manajer filantropi dan kemitraan di Muslim Aid , mengungkapkan, "Masyarakat di Gaza tidak tahu apakah harus tetap tinggal dan menunggu bantuan atau terus maju dan menempatkan diri mereka dalam bahaya.
Orang-orang berkumpul di jalan, di gereja, di sekolah, tempat berlindung yang tersisa tidak mencukupi.
Ada perasaan di Gaza bahwa bantuan yang diberikan tidak cukup dan dunia telah mengabaikan orang-orang di sana.
Tapi kenyataannya ada bantuan, hanya saja tidak masuk.
Perbatasan Rafah bukanlah sebuah entitas komersial besar, ini adalah tempat penyeberangan pejalan kaki.
Infrastruktur di sana tidak siap menghadapi banyaknya truk dan bantuan kemanusiaan yang mencoba mencapai Gaza."
Baca juga: Selama Ini Gaza di Bawah Kendali Hamas, Pimpinan Militan Siap Sambut Pemerintahan Tunggal Palestina
Sejak pejuang pimpinan Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023, Gaza telah dilanda 'pengepungan total' oleh Israel dengan pasokan air dan listrik yang segera berkurang .
Di tempat lain, video dibagikan tentang makanan yang dibakar , yang dilaporkan dilakukan oleh tentara Israel.
Human Rights Watch, yang melakukan penelitian dan advokasi hak asasi manusia, mengatakan kelaparan kini digunakan terhadap warga Gaza sebagai senjata perang.
"Anak-anak akan tidur dalam keadaan lapar,"kata Yusuf.
"Saya diberitahu tentang ibu dengan pot kosong. Dia terus mengaduknya sampai bayinya yang kelaparan tertidur." ujarnya.
Artikel diolah dari Tribunnews.com/Hasiolan Eko P Gultom dan Tribunnewsmaker/Mnl
Sumber: Tribunnews.com
| Detik-detik Kejadian Pria Israel Meledak Terkena Ranjau Darat saat Menendang Bendera Palestina |
|
|---|
| Terungkap Sumber Pasokan Senjata Hamas, Ternyata dari Iran dan Pasar Gelap: Diselundupkan |
|
|---|
| Toko Roti di Gaza Buka Kembali, Warga Rela Antre Berjam-jam, Sebelumnya Sempat Konsumsi Pakan Ternak |
|
|---|
| Heboh! Bom-bom Israel Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza, Beratnya Bikin Terkaget-kaget: Total 453 Kg |
|
|---|
| Ribuan warga Israel Unjuk Rasa, Tuntut Akhiri Perang Gaza, 'Orang Yahudi & Arab Tolak Bermusuhan' |
|
|---|