Breaking News:

Berita Viral

Mata Kelilipan Kena Abu Rokok, Pemotor Tegur Sopir Pikap Justru Dihajar Pisau:Tubuh Penuh Luka Sayat

Mata kelilipan abu rokok dan ingin menegur sopir pikap yang merokok di jalanan, seorang pemotor justru dianiaya hingga babak belur di Denpasar.

Editor: Dika Pradana
Tribunnews
Pengendara motor terkena dampak abu rokok sopir mobil yang merokok di jalanan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gegara mata kelilipan abu rokok dan niat hati ingin menegur sopir pikap yang merokok di jalanan, seorang pemotor justru dianiaya hingga babak belur di Denpasar, Bali.

Tubuh pemotor tersebut kini dipenuhi luka termasuk wajahnya terkena sayatan pisau.

Pada saat perkelahian terjadi, sopir pikap tersebut mengayunkan pisau yang ia bawa.

LUJ (41), tersangka penganiayaan saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Sabtu (20/1/2024). LUJ ditangkap polisi usai menganiaya seorang pengendara sepeda motor karena tidak terima ditegur merokok sambil berkendara.
LUJ (41), tersangka penganiayaan saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Sabtu (20/1/2024). LUJ ditangkap polisi usai menganiaya seorang pengendara sepeda motor karena tidak terima ditegur merokok sambil berkendara. (Kompas.com)

Beruntung pelaku kini berhasil dibekuk oleh tim kepolisian setempat.

Diketahui, pelaku dalam kasus ini berinisial LUJ berusia 41 tahun.

LUJ ditangkap polisi usai menganiaya seorang pengendara sepeda motor berinisial GH (39), di Jalan Imam Bonjol, tepatnya di depan pintu masuk Masjid Muhamad, Denpasar, Bali, Kamis (18/1/2024), pukul 22.00 Wita.

Pengendara mobil menganiaya GH dengan pisau karena tak senang ditegur merokok saat berkendara. 

Baca juga: TOLONG! Jeritan Wanita di Jember Bikin Tetangga Syok, ternyata Korban KDRT Suami: Tewas Dianiaya

Baca juga: Curhat KDRT, Wanita di Baubau Malah Tewas Dianiaya Suami, Awalnya Mau Kabur, Disuruh Tetangga Pulang

"Motifnya pelaku, pada saat korban ngejar dan ditegur (merokok sambil berkendara)" kata Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Denpasar Kombes Pol Wisnu Prabowo, di Mapolresta Denpasar, Sabtu (20/1/2024).

"Pelaku tidak terima karena spionnya dipukul-pukul oleh korban," lanjutnya.

Wisnu mengatakan, peristiwa ini bermula ketika korban sedang mengendarai sepeda motor menuju dari kediamannya di wilayah Denpasar, menuju Kuta, Badung.

Saat melintas di Jalan Gunung Soputan menuju Jalan Imam Bonjol, mata korban tiba-tiba perih usai terkena abu rokok pelaku yang mengendarai mobil pikap.

Korban mengejar dan menegur pelaku atas ulahnya itu.

Pengendara motor terkena dampak abu rokok sopir mobil yang merokok di jalanan
Pengendara motor terkena dampak abu rokok sopir mobil yang merokok di jalanan (Tribunnews)

Namun, alih-alih meminta maaf, pelaku justru turun dari mobilnya lalu memarahi korban sehingga terjadi perkelahian.

Dua rekan pelaku di mobil pikap sempat melerai perkelahian tersebut.

Saat itulah, pelaku mengambil dan mengayunkan pisau yang dibawanya ke arah wajah dan tubuh korban.

"Pelaku menganiaya dengan cara menyayat korban menggunakan pisau cutter sebanyak satu kali pada bagian muka pelipis kiri." jelasnya.

"Melakukan pemukulan tangan kosong mengenai bagian bibir kiri hingga mengeluarkan darah," kata Wisnu.

Akibat kejadian ini, korban mengalami luka robek di lengan kiri, bibir bawah sebelah kiri, luka lecet pada pelipis kiri, dada, dan perut bagian atas sebelah kanan.

Setelah menganiaya korban, pelaku langsung melarikan diri.

Baca juga: DETIK-DETIK Sekuriti di Mamuju Tewas Dianiaya Temannya Pakai Sajam, Meninggal di Lokasi Kejadian

No Smoking
No Smoking (id.quora.com)

Sementara korban dalam kondisi terluka, menuju ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Korban kemudian melaporkan kejadian itu ke kepolisian.

Hingga akhirnya pelaku ditangkap pada hari yang sama, sekitar pukul 03.30 Wita.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban mengalami luka-luka.

Pelaku kini mendapatkan ancaman penjara paling lama lima tahun.

Kasus ini sontak membuat geger warga.

ILUSTRASI  dianiaya
ILUSTRASI dianiaya (Freepik)

Curhat KDRT, Wanita di Baubau Malah Tewas Dianiaya Suami, Awalnya Mau Kabur, Disuruh Tetangga Pulang

Awalnya berniat untuk kabur, wanita di Baubau, Sulawesi Tenggara malah dihabisi oleh suaminya sendiri setelah disuruh pulang oleh tetangganya.

Sebelum tewas di tangan suami, wanita itu sempat curhat mendapatkan aksi KDRT dari suaminya.

Bahkan, wanita tersebut mengaku ketakutan dan trauma untuk pulang ke rumah.

ILUSTRASI kekerasan pada perempuan
ILUSTRASI kekerasan pada perempuan (Istimewa)

Namun, oleh tetangganya, wanita itu diminta untuk pulang dan berdamai dengan suaminya.

Nahasnya, beberapa waktu kemudian, wanita tersebut ditemukan tewas dianiaya oleh suaminya sendiri.

Diketahui, insiden pembunuhan ini terjadi di Kelurahan Waruruma, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau.

Wanita malang yang dibunuh oleh suaminya ini berinisial SM (36).

Baca juga: TOLONG! Jeritan Wanita di Jember Bikin Tetangga Syok, ternyata Korban KDRT Suami: Tewas Dianiaya

Baca juga: GERTAKAN Pria di Kalsel Bikin Istri Pasrah Dianiaya, Badan Lebam Diinjak Suami: Gegara Ayam Goreng

Korban ditemukan tewas dalam kondisi yang mengenaskan di dalam rumahnya.

Jasad wanita ini pertama kali dilihat oleh warga dan setelahnya melaporkannya kejadian tersebut ke polisi.

Kepala Kepolisian Sektor Kokalukuna, IPDA Muhammad Arif mengatakan pihaknya menerima laporan dari masyarakat mengenai penemuan mayat seorang wanita.

Tubuh wanita ini pertama kali ditemukan oleh warga sekitar setelah mendobrak pintu rumah korban.

"Kami menerima laporan dari masyarakat tentang penemuan mayat seorang perempuan di Kelurahan Waruruma," ujarnya.

ILUSTRASI wanita dianiaya suami hingga tewas.
ILUSTRASI wanita dianiaya suami hingga tewas. (Istock / Ist)

IPDA Muhammad Arif mengatakan saat ditemukan mayat tersebut dalam posisi terlentang di lantai rumah dan tidak bernyawa.

Terdapat tanda-tanda kekerasan namun masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan proses visum.

"Ada tanda-tanda kekerasan, tapi kami perlu lakukan pemeriksaan lebih lanjut dan menunggu hasil visum," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban berinisal SM tersebut baru saja pindah sekitar satu bulan di rumah yang menjadi tempatnya meregang nyawa.

Mengenai penyebab hilangnya nyawa SM, Kapolsek Kokalukuna menjelaskan pihaknya masih belum mengetahui secara pasti karena masih dalam tahap pengumpulan saksi-saksi.

"Kami sedang mengumpulkan saksi-saksi jadi belum dapat diketahui," tutupnya.

Baca juga: DERITA Ibu di Lampung Dianiaya Suami, Lebam Dipukul & Dibenturkan: Gegara Minta Uang Berobat Anak

Terdengar Teriakan

Pengakuan tetangga korban bernama Hasnah mengatakan, dirinya sempat mendengar teriakan korban SM pada Sabtu (13/1/2024) lalu sebelum ditemukan tewas.

"Hari Sabtu saya sempat dengar teriakannya, keras sekali suaranya," ungkapnya, Senin (15/1/2024).

Ia mengaku penasaran dengan teriakan tersebut sehingga berlari menuju rumah korban dan mengetuk pintu sambil memanggil orang yang berada di dalam namun suami korban menjawab tidak terjadi apa-apa.

"Tapi saya masih ada di situ tidak pergi karena dengar suara keras sekali. Dari dalam dijawab sudah mbak tidak terjadi apa-apa," tuturnya.

Ia bersikukuh untuk mengetahui keadaan dari korban tersebut, tetapi suami korban masih tetap tidak membuka pintu rumah.

ILUSTRASI kekerasan pada perempuan
ILUSTRASI kekerasan pada perempuan (Istimewa)

Hasnah menjelaskan, seorang anaknya bernama Akim yang saat itu berada di lokasi, menawarkan agar mendobrak pintu rumah tersebut, tetapi ditolaknya karena takut suami korban marah.

"Sempat Akim tawarkan dobrak pintu rumah, tapi saya tolak karena takut suaminya marah," jelasnya.

Hasnah juga mengaku mendengar teriakan untuk kedua kalinya sekitar jam 10 pagi namun, tidak sebesar teriakan sebelumnya.

"Sempat saya dengar teriakan lagi, sudah jam 10 pagi ke atas kayaknya. Soalnya sudah agak siang waktu itu.

Dia teriak lagi bertengkar tapi tidak sebesar yang sebelumnya," jelasnya.

Karena suara pertengkaran yang ia dengar mengecil, ia pikir sudah mereda.

Namun, setelah terdengar teriakan tersebut Hasnah tidak lagi mendengar kabar korban.

Hasnah mengatakan, bahwa korban sudah sering bertengkar karena suaminya merupakan tipe pencemburu.

"Sering bertengkar dan curhat di sini tentang suaminya yang pencemburu," ungkapnya saat diwawancarai awak media, Senin (15/1/2024).

Ia juga membeberkan korban dulunya bekerja di salon, tetapi berhenti karena suami korban cemburu.

"Dulu korban ini kerja di salon. Dikasih berhenti, tidak dimaukan kerja karena cemburu. Di mana istrinya pergi harus diikuti," bebernya.

Kata dia, pada Jumat (12/1/2024) malam sebelum peristiwa ditemukannya SM tidak bernyawa, korban dan suami sempat bertengkar.

Korban sempat sembunyi di rumah Hasnah.

Saat itu, Hasnah sempat bertanya kepada korban mengenai apa yang terjadi.

Korban menjawab "saya bertengkar lagi, jangan bilang," ucap Harnah menirukan perkataan korban.

Ia melanjutkan, ketika korban sedang bersembunyi, suami korban melihatnya.

Sebab itulah, korban pergi sebentar, tetapi tidak lama kemudian kembali ke rumah Hasnah untuk curhat.

Dalam curhatannya itu, terlontar keluh kesah kepada Hasnah.

"Kakak, saya takut pulang, kayak dia mau bunuh saya," ucap Hasnah kembali menirukan perkataan korban.

Mendengar curhatan korban tersebut, Hasnah mencoba menenangkan korban sembari berkata "jangan begitu, pulang saja nanti tambah marah suamimu."

Lalu, pada malam yang sama, suami korban juga sempat pinjam uang kepada Hasnah senilai Rp1 juta untuk pulang ke Jawa.

Hasnah juga mengaku sempat bertanya akan pulang dengan siapa, suami korban menjawab sendirian.

"Sempat saya tanya pulang dengan siapa, dijawab sendiri," bebernya.

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inirokokpemotorsopirdianiayaDenpasar
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved