Pilpres 2024
Apa Itu 'Tobat Ekologis' yang Ucapkan Cak Imin saat Debat? Ternyata Dipopulerkan Paus Fransiskus
Berikut penjelasan istilah 'tobat ekologis' pernah dipopulerkan oleh Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si' pada 24 Mei 2015.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pada saat melakukan pemaparan debat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024),Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sempat melontarkan frasa 'tobat ekologis'.
Rupanya frasa itu bukan hal yang baru, karena pernah dipopulerkan oleh Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si' pada 24 Mei 2015.
Begini cuplikan kalimat dari Cak Imin saat debat.
Baca juga: Hasil Survei Charta Politika, Elektabilitas Prabowo-Gibran Tak Unggul 2 Provinsi, Direbut Paslon Ini
"Kita harus melakukan tobat ekologis, tobat itu dimulai dari etika lingkungan dan etika pembangunan."
"Jangan ugal-ugalan, jangan ngangkangi (melangkahi) aturan, jangan sembrono (asal-asalan), ojo sak karepe dewe (jangan semaunya sendiri)," kata Cak Imin saat debat cawapres dikutip dari YouTube KPU RI.
Berikut penjelasan istilah 'tobat ekologis'
Baca juga: Apa Arti Greenflation? Pertanyaan ke Mahfud MD yang Buat Gibran Gimmick Celingak-celinguk saat Debat
Arti Tobat Ekologis
Dilansir situs Laudato Si' Movement, tobat ekologis atau pertobatan ekologis (ecological conversion) didefinisikan sebagai transformasi hati dan pikiran menuju cinta yang lebih besar terhadap Tuhan, sesama, dan ciptaan.
Ini adalah sebuah proses untuk mengakui kontribusi manusia terhadap krisis sosial dan ekologi dan bertindak dengan cara yang memelihara persekutuan: menyembuhkan dan memperbarui rumah kita bersama.
Istilah ecological conversion pertama kali digunakan di Gereja Katolik oleh St. Yohanes Paulus II dalam masa kepausannya pada 17 Januari 2001.
St. Yohanes Paulus II menyebut bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan sebagai 'gambaran Tuhan' dan mereka diberi tahu untuk menguasai bumi.
Namun dia menggarisbawahi bahwa hubungan itu tak bersifat mutlak, tetapi diwakilkan.
Baca juga: MENGAPA Anies Kuasai Debat Capres, Tapi Elektabilitasnya yang Melejit Ganjar? Survei Ini Jawabannya
St. Yohanes Paulus II melihat bagaimana 'manusia telah mengecewakan harapan Tuhan' dengan menghancurkan dataran dan lembah, mencemari air dan udara, serta merusak habitat bumi.
“Oleh karena itu, kita harus mendorong dan mendukung 'ecological conversion' yang dalam beberapa dekade terakhir telah menjadikan umat manusia lebih peka terhadap bencana yang sedang mereka hadapi,” kata St. Yohanes Paulus II.
Tujuan dari pertobatan tersebut, termasuk kembali ke hubungan yang benar antara manusia, Tuhan, dan dunia.
Sumber: Tribunnews.com
| 25 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Siap Dilantik, Simak Daftar Nama Tokoh yang Hadir di Hambalang | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Efek Prabowo-Gibran, Pemimpin Dunia Berbondong-bondong Hadiri Pelantikan Presiden Baru, Siapa Saja? | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Reaksi Tak Terduga Megawati soal PPP Gagal Lolos Parlemen, Terang-terangan Sebut Sedih Sekali | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Bukan Bansos, Prabowo Terang-terangan Akui Kemenangan di Pilpres 2024 Karena Adanya Efek Ini | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Gugatan PDIP ke PTUN Bisa Jadi Ganjalan Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober?MPR Beri Kepastian | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|