Berita Viral
60 Jam Terjebak di Bawah Reruntuhan Tanah Longsor, Gadis 3 Tahun Selamat, Proses Evakuasi Dramatis
Setelah hampir 60 jam terjebak di bawah reruntuhan akibat tanah longsor, seorang gadis berusia tiga tahun berhasil diselamatkan.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Setelah hampir 60 jam terjebak di bawah reruntuhan akibat tanah longsor, seorang gadis berusia tiga tahun berhasil diselamatkan.
Peristiwa bencana alam longsor itu diketahui terjadi di Filipina bagian selatan.
Tak hanya itu, tim penyelamat juga menyelamatkan seorang bayi laki-laki usia dua bulan dari reruntuhan di Provinsi Davao de Oro, tiga hari setelah tanah longsor.

Baca juga: Kebakaran Rumah di NTT, 1 Orang Ditemukan Tewas dalam Posisi Duduk, Api Bersumber dari Kamar Korban
Hal itu diungkapkan Palang Merah Filipina (RRT) dalam sebuah postingan di Facebook.
Dikutip dari Independent pada Minggu (11/2/2024), gadis cilik itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Komunitas Dokter di kotamadya Mawab, Davao de Oro.
RRT juga membawa bocah lelaki berusia dua bulan yang dilaporkan menderita diare parah itu ke rumah sakit yang sama.
Bencana tanah longsor di Filipina itu menewaskan sebanyak 35 orang.
Para pejabat setempat juga tetap berharap agar lebih banyak lagi orang yang bisa diselamatkan.
Pasalnya, ada lebih dari 75 orang masih hilang dan 32 orang dilaporkan terluka.
Diketahui, tanah longsor melanda tambang emas di kota Maco di Provinsi Davao de Oro pada Selasa malam.
Tanah longsor itu mengubur rumah dan kendaraan yang mengangkut orang, termasuk dua bus dengan puluhan penambang.
"Itu terjadi begitu cepat. Mereka tiba-tiba melihat tanah longsor mengalir langsung ke arah mereka," kata juru bicara pemerintah Edward Macapili.
Sedangkan gadis berusia tiga tahun itu berhasil diselamatkan dari reruntuhan ketika tim penyelamat menggunakan tangan dan sekop mereka untuk menemukan korban yang selamat.

Baca juga: Tragis! Hilang Kendali, Pemotor Wanita Tewas Usai Jatuh ke Jurang Sedalam 30 Meter di Gianyar Bali
Foto-foto yang dibagikan oleh RRT menunjukkan petugas penyelamat membawa gadis itu, yang dibungkus dengan selimut darurat dan diberikan bantuan oksigen, kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat di Mawab.
"Ini sebuah keajaiban," katanya, seraya menambahkan bahwa menyelamatkan anak tersebut memberikan harapan bagi para penyelamat.
"Kami dapat melihat di postingan media sosial bahwa anak tersebut tidak mengalami luka apa pun," imbuh Macapili.
Meskipun lebih dari 300 orang terlibat dalam operasi penyelamatan, proses tersebut terhambat oleh lumpur tebal, hujan lebat, rusaknya jalur komunikasi, dan ancaman tanah longsor susulan.
Hujan juga menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi ke tempat penampungan darurat.
Curah hujan yang tinggi, daerah pegunungan, dan penggundulan hutan akibat pertambangan membuat pulau-pulau tersebut rentan bencana tanah longsor.

DETIK-DETIK Ibu & Anak Usia 3 Tahun di Tapanuli Tertimbun Longsor Hidup-hidup:Lagi Berteduh di Gubuk
Diguyur hujan dan memilih berteduh di gubuk, seorang ibu dan anak di Tapanuli Utara, Sumatera Utara tewas tertimbun longsor hidup-hidup.
Hujan deras yang mengguyur kawasan Persawahan Desa Siabalabal III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara membuat tanah yang berada di dekat gubuk tersebut longsor.
Hingga pada akhirnya, ibu dan anak tersebut harus meregang nyawa terkubur hidup-hidup.
Diketahui, korban ibu bernama Listiani Purba (35), sedangkan anaknya bernama Mitra Uli Tambunan (3).
Kejadian nahas ini menimpa ibu dan anak tersebut pada Kamis ( 7/12/2023).
Insiden terjadi, saat korban berteduh di sebuah gubuk karena hujan.
Kasi Humas Polres Taput, Ipda Barensius Gultom mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00.
Baca juga: TRAGIS! Niat Perbaiki Pipa, 2 Warga Simalungun Malah Tertimbun Longsor, Belum Ditemukan
Baca juga: INNALILLAHI! Pasutri Lansia Tewas Tertimbun Longsor di Bangli Bali, Keluarga Korban Syok dan Trauma
Berdasarkan keterangan 2 saksi, Mediaman Tampubolon dan Eben Ezer, awalnya korban ditemani anaknya menanam padi di sekitar lokasi kejadian.
"Lalu hujan turun, sehingga kedua korban berteduh di pondoknya tepat di bawah kaki bukit dekat sawahnya." ujar Barensius Gultom dalam keterangan tertulisnya.
"Sedangkan kedua saksi tetap melanjutkan pekerjaannya menanam padi," lanjutnya.
Setelah setengah jam hujan berlalu, tiba-tiba ada longsoran tanah jatuh dari tebing bukit di atas gubuk tempat korban berteduh.
"Saat itu kedua saksi mengingatkan kedua korban agar jangan berteduh di pondoknya, karena ada longsoran tanah dari tebing bukit." jelasnya.
"Saat diingatkan, korban tidak mengindahkan dan tetap berteduh di pondoknya," ujar Barensius
Tidak berselang berapa lama, tiba-tiba bukit di atas gubuk longsor dan menimbun korban.
"Kedua saksi pun tidak bisa berbuat apa-apa hanya berteriak minta tolong ke kampung agar bisa membantu menyelamatkan korban," ucap dia.
Baca juga: INNALILLAHI! 6 Warga di Sulteng Terkubur Longsor Hidup-hidup saat Bangun Mushola, Keluarga Histeris

Polisi dan masyarakat yang mengetahui peristiwa itu, langsung berjibaku menggali material tanah yang menimbun korban.
Namun nahas saat ditemukan kedua korban sudah tidak bernyawa lagi.
"Saat ini kedua korban pun sudah di serahkan kepada keluarga untuk di semayamkan di kediaman nya bersama keluarga," tutup Barensius.
Pihak keluarga pun syok dengan kejadian nahas yang menimpa mereka.
Keluarga hingga kini masih diselimuti rasa duka mendalam.
Insiden nahas ini sontak membuat geger warga setempat.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Misteri Terbunuhnya Haji Sahroni & Keluarga di Indramayu, Gara-gara Usaha Sarang Walet? |
![]() |
---|
Sidang Kode Etik Kompol Cosmas: Pembelaan atas Kematian Tragis Ojol Affan Kurniawan Dimulai |
![]() |
---|
Kini Kinerja Dikritik, Ucapan Lawas Nafa Urbach yang Dulu Ogah Jadi DPR Viral: Kasihan Masyarakatnya |
![]() |
---|
Kondisi Rumah Uya Kuya 4 Hari Usai Dijarah, Kini Ditutupi Seng & Ada Bunga dari Denise Chariesta |
![]() |
---|
Kehidupan Uya Kuya Kini Berubah Drastis Usai Demo DPR, Harta Dijarah & Gaji Dicabut Oleh PAN |
![]() |
---|