Breaking News:

Palestina vs Israel

Rafah Diserang Jet Tempur Israel, Hizbullah Balas Usir 80.000 Pemukim Yahudi dari Wilayah Utara

80.000 Pemukim telah dipaksa keluar dari wilayah Utara sebagai akibat dari operasi militer Hizbullah.

Editor: Sinta Manila
Bnaya Levi/Wikimedia Commons
Pemandangan Kiryat Shmona, permukiman Yahudi di Israel utara. Kota ini menjadi zona merah perang yang menjadi sasaran serangan kelompok milisi perlawanan Lebanon. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Disaat Rafah dibombardir jet-jet tempur Israel, kelompok milisi Hizbullah Lebanon dilaporkan melakukan lima serangan terhadap pos-pos militer tentara Israel (IDF) di wilayah perbatasan pada Minggu (11/2/2024).

Hizbullah menegaskan kembali bahwa serangan ini dilakukan untuk mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan sebagai solidaritas terhadap Perlawanan mulia mereka.

80.000 Pemukim telah dipaksa keluar dari wilayah Utara sebagai akibat dari operasi militer Hizbullah dalam upaya mendukung Gaza dan mempertahankan wilayah Selatan Lebanon.

Baca juga: Israel Ngeyel Serang Rafah, Jet Tempur Bombardir Pengungsian, Ambulans Kewalahan Evakuasi Korban

Lima serangan Hizbullah itu disebutkan menargetkan pos militer IDF di sektor timur di perbatasan Lebanon-Israel.

Kelompok Perlawanan Lebanon juga menekankan kalau jumlah operasi militer (serangan) yang dilakukan petempurnya selama 127 hari, sejak 8 Oktober 2023 hingga 11 Februari 2024, mencapai 1.013 serangan.

Dalam laporannya, Hizbullah merinci, lima serangan ke pihak Israel pada Minggu tersebut adalah:

Baca juga: NGERI! Israel Pakai Bom Fosfor Serang Lebanon, Apes, Dibalas Hizbullah Pakai Drone, Iron Dome Hancur

  • Pada pukul 09.00, petempur Hizbullah menargetkan peralatan spionase di situs Roueissat al-Alam di Perbukitan Kfar Shouba dan Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki dengan senjata yang sesuai, target terkena serangan langsung.
  • Pada pukul 15.00, Hizbullah menyerang kumpulan tentara pendudukan Israel di Segitiga al-Tayhat dengan senjata roket.
  • Pada pukul 15.05, Hizbullah menargetkan peralatan mata-mata di lokasi al-Abbad dengan senjata yang tepat, dan langsung mengenainya.
  • Pada pukul 15.20, Hizbullah juga langsung menyerang situs militer IDF Roueissat al-Alam dengan roket.
  • Pada pukul 16.55, Hizbullah menargetkan kumpulan pasukan pendudukan Israel di Jabal Nather dengan roket, dan menghasilkan serangan langsung.
Pemandangan Kiryat Shmona, permukiman Yahudi di Israel utara. Kota ini menjadi zona merah perang yang menjadi sasaran serangan kelompok milisi perlawanan Lebanon.
Pemandangan Kiryat Shmona, permukiman Yahudi di Israel utara. Kota ini menjadi zona merah perang yang menjadi sasaran serangan kelompok milisi perlawanan Lebanon. (Bnaya Levi/Wikimedia Commons)

Pada hari Sabtu, media militer Perlawanan Islam di Lebanon merilis rekaman drone pengintai Israel Skylark I-Lex yang ditangkap oleh pejuang Hizbullah pada Sabtu.

Video tersebut menyoroti spesifikasi drone yang sebelumnya dipastikan Hizbullah dalam kondisi operasional yang baik.

Pemukim Utara Seperti Tersandera Hizbullah

Baca juga: DETIK-DETIK Rudal Kornet EM Hizbullah Bombardir Pangkalan Udara Vital Israel: Iron Dome Lumpuh!

Dalam konteks terkait, media Israel melaporkan pada Minggu kalau serangan-serangan militer Hizbullah di sepanjang perbatasan menunjukkan strategi kalau milisi perlawanan Lebanon itu “menjadikan pemukim di wilayah Utara yang diduduki sebagai sandera”.

Moran Aluf, seorang peneliti Israel, mengatakan kepada saluran KAN Israel bahwa "Israel" memiliki tawanan di Selatan dan "sandera di Utara", di mana para pemukim tidak dapat kembali ke rumah mereka atau hidup normal sebagai akibat dari pembalasan Hizbullah.

Gambar yang diambil pada tanggal 31 Desember 2023 dari Lebanon selatan ini menunjukkan asap mengepul melintasi perbatasan di Israel utara di sekitar fasilitas militer di Metula setelah gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, meluncurkan rentetan roket di tengah ketegangan lintas batas yang sedang berlangsung saat pertempuran terus berlanjut antara kedua negara.
Gambar yang diambil pada tanggal 31 Desember 2023 dari Lebanon selatan ini menunjukkan asap mengepul melintasi perbatasan di Israel utara di sekitar fasilitas militer di Metula setelah gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, meluncurkan rentetan roket di tengah ketegangan lintas batas yang sedang berlangsung saat pertempuran terus berlanjut antara kedua negara. (Hasan FNEICH / AFP)

“Kami [Israel] tidak bisa membiarkan organisasi seperti Hizbullah menyandera pemukim,” katanya.

Dia mencatat kalau “Hizbullah menciptakan formulasi, dengan menyatakan bahwa 'selama pertempuran di Gaza masih berlangsung, maka saya [Hizbullah]' akan terus melanjutkan serangan."

Dia juga mengklarifikasi, kalau pun ada kesepakatan yang tercapai (gencatan senjata), maka hal tersebut hanya bersifat sementara. Hal ini merujuk pada sikap pemerintah Israel yang kabarnya siap perang tapi lebih mendahulukan jalur diplomasi ke Lebanon agar tidak terjadi front kedua selain di Gaza.

Aluf menambahkan, ada potensi perang skala penuh tentara Israel melawan milisi Lebanon tersebut.

“Karena kita tidak dapat mengantisipasi apa yang diinginkan atau apa niat mereka. Kita harus memahami kemampuan mereka untuk menghindari apa yang terjadi di Selatan."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
HizbullahRafahIsrael
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved