Setelah Pensiun 2024, Jokowi Disebut Berpeluang Gabung Partai Golkar, Pengamat: Tempat Ternyaman
Setelah pensiun sebagai presiden, Joko Widodo (Jokowi) disebut pengamat berpeluang bergabung partai politik Golkar.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Setelah pensiun sebagai presiden, Joko Widodo (Jokowi) disebut pengamat berpeluang bergabung partai politik Golkar.
Pernyataan itu disampaikan oleh pengamat politik dari UIN, Syarif Hidayatullah Adi Prayitno.
Seperti diketahui, Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, terbuka peluang bagi Presiden Joko Widodo berganti haluan ke Partai Golkar.

Baca juga: Terhalang Syarat Usia, Kaesang Disebut Tetap Berpeluang Maju Pilkada DKI, Pengamat: Jadi Cawagub
Dari sejumlah partai politik pendukung Jokowi saat ini, kata Adi, Golkar paling memungkinkan menjadi labuhan baru bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Golkar partai besar tampat paling nyaman untuk berlindung di kemudian hari setelah Jokowi tak lagi jadi Presiden,” kata Adi kepada Kompas.com, Minggu (3/3/2024).
Sebabnya, pertama, Golkar merupakan partai politik tua dengan massa pendukung besar.
Pada Pemilu 2019 lalu, partai berlambangan pohon beringin itu mengantongi 17.229.789 suara nasional, terbanyak ketiga setelah PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
Kedua, Golkar tak memiliki figur sentral. Dengan situasi tersebut, Jokowi bisa menjadi tokoh besar di partai.
Baca juga: Hasil Real Count KPU Pileg Minggu 3 Maret di Depok, PKS Teratas, Golkar dan Gerindra Ungguli PDIP
Berbeda dengan Partai Gerindra, misalnya, sulit buat Jokowi bergabung lantaran partai berlambang garuda itu memiliki Prabowo Subianto, sang ketua umum, sebagai figur sentral.
“Kalau di Golkar, aura Jokowi masih terlihat kuat meski sudah tak lagi jadi Presiden karena di Golkar sejauh ini tak ada figur sentral,” ujar Adi.
Adi menilai, kemungkinan Jokowi bergabung ke Golkar bergantung pada dua hal. Pertama, apakah Jokowi berkeinginan. Kedua, apakah Golkar bersedia menerima Jokowi atau tidak.
Pun, Adi meyakini, jika Kepala Negara berlabuh ke Golkar, ia akan diganjar posisi strategis di partai yang dapat menguntungkan Jokowi sendiri.
“Ada mutual interesting antarkeduanya,” katanya.

Melihat sejumlah pernyataan elite Golkar, Adi menilai, partai beringin tampak menyambut baik isu bergabungnya Jokowi. Pun Jokowi tak memberikan bantahan mengenai desas-desus ini.
“Biasanya jika tak ada bantahan langsung dari Jokowi, bisa ditafiskan Jokowi sepertinya juga tertarik, tapi belum diungkap secara terbuka,” ujar Adi.
Sumber: Kompas.com
Sosok Kompol Cosmas Kaju Gae, Anggota Brimob Dipecat Terkait Tewasnya Driver Ojol Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Sosok Andriyani Juwita, Ibu Bocah yang Jarah Jam Tangan Richard Mille Milik Sahroni Seharga Rp11,7 M |
![]() |
---|
Rekam Jejak AKBP Harry Azhar Kapolres Sinjai Diduga Pukul Pendemo Pakai Tongkat, Lulusan Akpol 2003 |
![]() |
---|
NasDem Stop Gaji & Tunjangan Ahmad Sahroni & Nafa Urbach, PAN juga Tindak Uya Kuya dan Eko Patrio |
![]() |
---|
Sosok Provokator Penjarahan Rumah Uya Kuya, Pelaku Jadi Buronan Polisi, Motif Masih Didalami |
![]() |
---|