Fakta Baru Balok Girder Flyover Roboh Timpa KA di Muara Enim, 1 Pekerja Tewas, Crane Tidak Seimbang

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut fakta-fakta baru terkait jatuhnya balok girder pembangunan flyover Bantaian di Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Bahkan, video peristiwa nahas itu juga diketahui viral diberbagai akun media sosial.

Akibat insiden ini, satu orang pekerja dilaporkan tewas dan enam orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Tragis! Kecelakaan Maut di Jalan Trans-Sulawesi, 2 Orang Pemotor Meninggal Dunia Usai Hindari Lubang

Dalam video CCTV yang beredar, terlihat balok girder yang hendak dipasang tiba-tiba terjatuh tepat di atas kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) yang sedang melintas di jalur rel.

Jatuhnya girder flyover tersebut sempat membuat jalur kereta api tak dapat dilintasi dan membuat heboh warga sekitar.

Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra mengatakan, kereta babaranjang yang sempat tertimpa girder sudah berhasil digeser sehingga arus lalu lintas sudah kembali normal.

"Ada tujuh korban, satu meninggal sekarang masih di rumah sakit. Untuk penyebabnya masih lidik," kata Jhoni, Kamis (7/3/2024).

Baca juga: Tragis! Bus Angkut 62 Orang Terguling Masuk Parit KM 178 Tol Cipali, 1 Penumpang Meninggal Dunia

Kronologi

Jhoni menjelaskan, kejadian bermula saat kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) datang dari arah Palembang menuju ke Muara Enim.

Pada waktu yang bersamaan, pekerja sedang memindahkan balok girder dengan menggunakan crane diluncurkan dari atas.

Namun, karena adanya getaran kereta membuat kondisi crane menjadi tidak seimbang hingga akhirnya terjatuh dan menimpa kereta.

"Penyebabnya masih lidik, namun informasi sementara, ada getaran (jalur kereta) sehingga terjadi insiden seperti ini. Kami masih koordinasi dengan pihak terkait saat ini sudah dilakukan evakuasi," ujarnya.

PPK Flyover Bantaian dari Satker Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Surya Perdana mengatakan, kejadian bermula saat mereka melakukan erection girder, di mana balok girder diangkat dan diluncurkan ke bentang yang ada di rel kereta.

Namun, saat balok girder diluncurkan dan diangkat, terjadi miskomunikasi antara abutment satu dan dua sehingga terjadi kemiringan dan membuat girder jatuh.

"Ada yang terlalu cepat mengangkat jadi menimbulkan ketidakseimbangan sehingga berpengaruh ke launcher sehingga guling ke kanan kebetulan ada kereta di bawah," kata Surya, Kamis (7/3/2024).