Materi Pelajaran
Apa Saja Contoh Kesalahan Menggunakan Unggah-ungguh dalam Bahasa Jawa? Simak berikut
Apa saja contoh kesalahan menggunakan unggah-ungguh dalam Bahasa Jawa? Simak berikut.
Editor: Tim TribunNewsmaker
Contoh kalimat “Kadosipun Mbah Sowi sampun mantuk, Pak.” Kosa kata mantuk adalah ragam krama. Pada konteks kalimat ini, seharusnya menggunakan leksikon krama inggil untuk menghormati Mbah Sowi yang sedang dibicarakan. Kalimat yang benar adalah “Kadosipun Mbah Sowi sampun kondur, Pak.”
Penggunaan afiks ngoko dalam tuturan ragam krama alus
Contoh kalimat “Ngendikane Mas Andi, Mbak Nana nembe sare.”. Pada konteks kalimat ini adalah ragam krama alus. Kata ngendikane berasal dari leksikon krama inggil ngendika yang mendapatkan afiks ngoko, yaitu akhiran -e. kalimat yang benar yaitu “Ngendikanipun Mas Andi, Mbak Nana nembe sare.”
Penggunaan kosakata bahasa Indonesia dalam tuturan ragam krama alus
Contoh kalimat “Kula badhe mrika, Mbah. Tapi jam tiga mangke”. Terdapat kesalahan dalam kalimat tersebut. Yaitu munculnya kata "tapi jam tiga”. Kalimat yang benar adalah “Kula badhe mrika, Mbah. Ananging tabuh tiga mangke”
Referensi:
- Dr. Joko Sukoyo, M. (2022). Unggah-ungguh Bahasa Jawa. Semarang: UNNES Press.
- Uhlenbeck, E. (1982). Kajian Morfologi Jawa (Terjemahan Soenarjati Djajanegara). Jakarta: Djambatan. ( Eliza Naviana Damayanti,Serafica Gischa / Kompas.com )
Sumber: Kompas.com
Apa yang Dimaksud Gerund Sentence? Ternyata Salah Satunya Untuk Complement. Simak Penjelasannya |
![]() |
---|
Apa Saja Unsur-unsur yang Terdapat Dalam Kalimat Efektif? Ini dia Pembahasannya |
![]() |
---|
Apa Saja Contoh Nilai-nilai Sila Kelima Pancasila dalam Penerapan di Koperasi? Ini dia Pembahasannya |
![]() |
---|
Terletak Di Manakah Organisasi Sarekat Dagang Islam Didirikan? Simak Pembahasannya |
![]() |
---|
Kenapa Sampah Harus Ditangani secara Serius? Ternyata Faktanya Mengejutkan |
![]() |
---|