Breaking News:

Materi Pelajaran

Apa Saja Contoh Kesalahan Menggunakan Unggah-ungguh dalam Bahasa Jawa? Simak berikut

Apa saja contoh kesalahan menggunakan unggah-ungguh dalam Bahasa Jawa? Simak berikut.

Calon Guru (Kanjeng Mariyadi Ngawi) YouTube
Ilustrasi penjelasan tentang unggah ungguh bahasa jawa 

Contoh kalimat “Kadosipun Mbah Sowi sampun mantuk, Pak.” Kosa kata mantuk adalah ragam krama. Pada konteks kalimat ini, seharusnya menggunakan leksikon krama inggil untuk menghormati Mbah Sowi yang sedang dibicarakan. Kalimat yang benar adalah “Kadosipun Mbah Sowi sampun kondur, Pak.

Penggunaan afiks ngoko dalam tuturan ragam krama alus

Contoh kalimat “Ngendikane Mas Andi, Mbak Nana nembe sare.”. Pada konteks kalimat ini adalah ragam krama alus. Kata ngendikane berasal dari leksikon krama inggil ngendika yang mendapatkan afiks ngoko, yaitu akhiran -e. kalimat yang benar yaitu “Ngendikanipun Mas Andi, Mbak Nana nembe sare.

Penggunaan kosakata bahasa Indonesia dalam tuturan ragam krama alus

Contoh kalimat “Kula badhe mrika, Mbah. Tapi jam tiga mangke”. Terdapat kesalahan dalam kalimat tersebut. Yaitu munculnya kata "tapi jam tiga”. Kalimat yang benar adalah “Kula badhe mrika, Mbah. Ananging tabuh tiga mangke

Referensi:

Sumber: Kompas.com
Tags:
Penggunaan kosakatatingkat tuturBahasa JawaUnggah-Ungguh Bahasa Jawa
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved