Terbongkar Kondisi Ekonomi Keluarga yang Lompat dari Lantai 22, Merana Ayah Kena PHK, Mobil Dijual

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Masalah ekonomi satu keluarga yang mengakhiri hidup mengan melompat dari lantai 22 apartemen dibongkar tetangga.

Meski begitu belum dikonfirmasi pihak berwajib apakah latar belakang ekonomi menjadi faktor utama.

Menurut keterangan tetangga, keluarga tersebut sempat mengalami keterpurukan ekonomi.

Baca juga: Fakta Baru Satu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut, Disaksikan Penjaga Rooftop: Sempat Berdoa

Tak ada yang menyangka, satu keluarga di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara itu akhirnya mengakhiri hidupnya.

Sebelum kematian mereka yang tragis, satu keluarga yang terdiri dari empat orang itu ternyata sempat terpuruk.

Hal itu diungkapkan tetangga keluarga tersebut yakni Arif (47).

Keluarga tersebut ternyata sudah tinggal di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan sejak sebelum tahun 2017.

Sebelum pandemi, kondisi ekonomi mereka baik-baik saja.

Baca juga: Update 1 Keluarga Lompat dari Lantai 21 Apartemen Jakut, Ayah Diduga Putus Asa, Hasut Istri & 2 Anak

Namun setelah pandemi covid-19 yang menyerang dunia dan Indonesia pada tahun 2020, ekonomi mereka mulai memburuk.

Sang ayah terkena PHK saat pandemi tersebut berlangsung.

"Yang saya tahu, ketika pandemi suaminya terkena pemutusan hubungan kerja.

Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana," kata Arif, seperti dikutip Grid.id dari Tribun Jakarta.

Akibatnya, sang istri harus banting tulang jualan telur ayam demi menyambung hidup keluarganya.

Keluarga tersebut dulunya juga disebut memiliki mobil Fortuner.

Namun karena kondisi ekonomi mereka memburuk, mereka menggantinya dengan Gran Max.

Baca juga: Teka-teki Satu Keluarga Tewas di Apartemen Penjaringan, Tangan Terikat, Warga Syok Dengar Benturan