Berita Viral
Barista Wanita di Jaksel Dianiaya OTK usai Buang Air Es, Dibekap dan Dicekik 15 Menit, Nyaris Tewas
Kejadian tak menyenangkan dialami oleh seorang barista wanita bernama Rahma Septia Talita karena jadi korban penganiayaan.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kejadian tak menyenangkan dialami oleh seorang barista wanita bernama Rahma Septia Talita karena jadi korban penganiayaan.
Rahma Septia Talita dianiaya oleh orang tak dikenal, di sebuah coffe shop kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Bahkan lebih memilukannya, korban juga diketahui nyaris tewas akibat penganiayaan brutal itu.
Baca juga: Sadis! Gagal Setubuhi Pemandu Lagu, Pemuda di Banyuwangi Nekat Aniaya Korban hingga Nyaris Tewas
Dalam unggahan di media sosial, korban membeberkan kronologi peristiwa penganiayaan yang dialaminya tersebut.
Menurut keterangan Septia, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (16/3/2024), sekira pukul 14.40 WIB.
Saat itu dia tengah membersihkan tempat kerjanya.
Tak lama setelahnya, Septia pun melihat seorang lelaki, yang tampak kebingungan di samping coffe shop tempat dia bekerja.
Kala itu, Septia mengatakan tak terlalu menghiraukannya, dan melanjutkan kegiatannya.

Baca juga: Sadis! Pemuda di Mataram Aniaya Teman hingga Tewas, Motif Pembunuhan Terkuak: Kesal Ingin Disodomi
"Gua angkat box es yang lumayan berat ke depan kamar mandi, dan gua ngelirik ke kanan, ada orang itu berdiri di depan rumah kosong, dan cuma celingak-celinguk ke jalan, tapi gua enggak terlalu hirauin dan lanjut buang air esnya," ucap Septia dalam unggahan akun media sosialnya, dikutip Wartakotalive.com, Senin (18/3/2024).
Tak lama setelahnya, tiba-tiba OTK tersebut membekap Septia dari belakang.
Septia pun kaget dan mencoba untuk melawan, dengan cara mejambak rambutnya.
Bukannya melepaskan bekapannya, OTK tersebut malah mencekik leher Septia.

"Terus dia nyalain keran di kamar mandi juga dan ngarahin cekikannya ke air keran itu biar gua makin susah nafas, gua sempet mohon-mohon juga kenapa dia giniin gua, dan dia malah ngancem mau ambil pisau kalau gua gak diem," kata Septia.
Setelah selama kurang lebih 15 menit mencekik, tiba-tiba OTK itu pun melepaskan tangannya dari leher Septia dan kabur begitu saja.
Kesempatan itu pun digunakan Septia untuk kabur dan mencoba meminta pertolongan ke orang di sekitarnya.
"Gua gak tahu ada miracle apa itu orang setelah 15 menit cekik gua ga bernafas, dia tiba tiba lepasin dan lari gitu aja keluar gua ga ngerti kenapa," ujar Septia.
"Gua gunain kesempatan itu buat lari sekenceng mungkin ke warung sebrang dengan kondisi badan gua kuyup sampe sepatu dan rambut qua yg udh berantakan trus gua teriak sambil nangis ngomong 'tolong aku mau dibunuh'," tambahnya.
Di sisi lain, Kapolsek Setiabudi Kompol Firman mengatakan kasus penganiayaan tersebut telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
"Untuk laporan polisi dibuat di Polda," ucap dia saat dikonfirmasi, Senin (18/3/2024).
Laporan terkait penganiayaan itu teregister dengan Nomor: STTLP/B/1514/III/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.

5 Fakta Suami Aniaya & Sekap Istri di Kandang Sapi, Marah Istrinya Pergi dari Rumah Tanpa Pamit
Heboh pemberitaan mengenai suami yang menganiaya dan menyekap istrinya di kandang sapi.
Publik bertanya-tanya apa alasan suami tega untuk menyekap istrinya sendiri di kandang sapi.
Apalagi, disebut alasan sang suami menyekap dan menganiaya istri di kandang sapi dianggap cukup sepele.
Berikut ini fakta-fakta kasus suami aniaya dan sekap istri di kandang sapi di Jember.
Kasus suami aniaya istri di Jember ini tengah ramai menjadi perbincangan, bahkan viral di media sosial.
Baca juga: Nasib Suami di Jember yang Sekap Istrinya di Kandang Sapi, Terancam 10 Tahun Penjara: Cemburu Buta
1. Aniaya Istri
Supiati (48) adalah warga Dusun Krajan, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi korban kekrasan dalam rumah tangga (KDRT) suaminya sendiri pada Kamis (7/3/2024).
Toheri, pelaku sekaligus suaminya itu melakukan KDRT dengan cara menyekap Supiati di kandang sapi.
Selain itu, Toheri juga memukuli Supiati menggunakan kayu yang akhirnya membuat istrinya mengalami luka lebam di sekujur tubuh.
Kapolsek Wuluhan, AKP Solekhan Arie mengatakan, kini pelaku masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Polsek Wuluhan.
Baca juga: Kondisi Wanita di Jember yang Disekap Suami di Kandang Sapi, Capek Merantau, Pulangnya Malah Disiksa
2. Alasan pelaku aniaya istri
Arief menyampaikan, Toheri tega menganiaya istrinya karena pergi dari rumah tanpa pamit.
Diketahui, Supiati pergi ke Medan, Sumatera Utara pada Sabtu (23/12/2023) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga.
"Korban ke sana bekerja sebagai pembantu rumah tangga tanpa pamit ke suaminya," ujar Arief, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/3/2024).
Usai dua bulan bekerja, korban pulang pada Senin (4/3/2024) dan Toheri marah hingga bertengkar yang berujung pada pemukulan.
3. Korban dirantai di kandang sapi
Tak hanya melakukan penganiayaan, pelaku juga menyekap korban di kandang sapi yang kosong pada Kamis (7/3/2024).
Toheri mengikat tangan istrinya itu menggunakan tali dan rantai pada tiang yang ada di dalam kandang sapi agar tidak kabur.
“Tujuannya agar korban tidak kabur. Tapi beruntung, sekitar pukul 9 malam, korban dapat melepas tali yang mengikatnya kemudian melarikan diri,” ujar Arief.
Baca juga: Suami di Jember Tega Aniaya dan Sekap Istri di Kandang Sapi, Ternyata Gegara Korban Tak Pamit Kerja

4. Diselamatkan warga
Setelah berhasil kabur, warga mendengar Supiati meminta tolong dari arah gudang di wilayah setempat.
Warga pun bergegas menuju ke gudang dan menemukan Supiati.
Warga pun melaporkan kasus penganiayaan itu ke Polsek Wuluhan.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka lebam di sekujur tubuh, terutama di bagian kepala dan badan.
"Untuk pelaku yang merupakan suami korban langsung kami amankan," kata Arief, dilansir dari Kompas.com, Jumat (8/3/2024).
Baca juga: Nasib Suami di Jember yang Sekap Istrinya di Kandang Sapi, Terancam 10 Tahun Penjara: Cemburu Buta

5. Korban ditangani Unit PPA Polres dan DP3AKB Jember
Setelah laporan masuk, Polsek Wuluhan berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Jember.
Selain itu, Polsek Wuluhan juga bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember.
Nantinya, DP3AKB akan membantu perawatan dan pemulihan korban akibat luka yang diterimanya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/3/2024)
Sumber: Warta Kota
Nasib Dosen Wanita di Nias Sumut yang Lempar Skripsi hingga Bikin Mahasiswa Emosi, Jalani Pembinaan |
![]() |
---|
Sosok Bripda MA, Polisi Lempar Helm ke Pelajar Violent Agara Castillo hingga Jatuh Koma |
![]() |
---|
Pacaran 9 Tahun Tak Kunjung Dinikahi, Wanita di Banyumas Gugat Mantan Kekasih Rp1 M: Sudah Ada Anak |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Haji Isam, Crazy Rich Batulicin Dapat Penghargaan dari Prabowo, Ini Gurita Bisnisnya |
![]() |
---|
Janda di NTB Dicor dan 'Ditanam' di Sumur oleh Pacar Sendiri, Imbas Cemburu Masih Chat Mantan |
![]() |
---|