Breaking News:

Berita Viral

Takut Dapat Beban Kerja Lebih Tinggi, Wanita ini Tega Racuni Temannya yang Hendak Cuti Melahirkan

Nekat, seorang wanita diduga mencoba untuk mengakhiri kehamilan rekan kerjanya.

Editor: Eri Ariyanto
Freepik
Ilustrasi Racun. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nekat, seorang wanita diduga mencoba untuk mengakhiri kehamilan rekan kerjanya.

Terduga pelaku diketahui seorang pekerja di sebuah institusi yang berafiliasi dengan pemerintah di Provinsi Hubei, Tiongkok.

Seperti diketahui, Dia berulang kali meracuni air minumnya untuk menghindari beban kerja yang lebih tinggi yang disebabkan oleh cuti melahirkan. 

Baca juga: 2 Pendeta Kondang Putuskan Mualaf, Takjub Baca Cerita Yesus dalam Islam: Seperti Pulang ke Rumah

Rencana jahat tersebut dilaporkan terungkap ketika korban menyadari bahwa air minumnya rasanya aneh.

Pada awalnya, dia yakin bahwa itu adalah pasokan air dari kantor, tetapi rasa itu tetap ada bahkan setelah dia beralih ke air kemasan. Saat itulah dia memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut.

Dilansir dari Oddity Central, salah satu teman korban yang tidak disebutkan namanya bercanda bahwa seseorang di kantor mungkin mencoba meracuninya.

Wanita itu memutuskan untuk menguji teori tersebut dengan menggunakan tabletnya untuk merekam video di mejanya dan siapa pun yang mendekatinya. 

Tanpa diduga, dia menangkap basah salah satu rekan kerjanya saat mereka menuangkan zat seperti bubuk ke dalam botol airnya sebelum dengan cepat berpaling dan pergi tanpa diketahui siapa pun.

Ilustrasi Hamil
Ilustrasi Hamil (Valeria_aksakova via Tribun Pontianak)

Menurut tangkapan layar dari percakapan WeChat, ketika dikonfrontasi, tersangka peracun mengatakan bahwa dia mengutak-atik air minum korban karena dia tidak bisa menangani beban kerja ekstra sendirian ketika wanita hamil itu mengambil cuti melahirkan.

Korban telah memberi tahu polisi dan penyelidikan sedang berlangsung.

Pihak berwenang memperlakukan kasus ini dengan sangat serius.

ILUSTRASI kopi beracun
ILUSTRASI minuman beracun (Istock)

Jika ternyata tersangka bertindak dengan maksud untuk melukai, itu bisa menjadi kejahatan cedera, terlepas dari sifat zat yang digunakan.

Kasus yang tidak biasa ini menjadi viral di media sosial China, di mana sebagian besar pengguna mengungkapkan keterkejutan mereka.

"Meracuni seseorang hanya karena Anda tidak ingin mereka mengambil cuti? Apakah dia terlalu banyak menonton drama polisi?" salah satu orang berkomentar di WeChat.

Ilustrasi Ikan Buntal
Ilustrasi Ikan Buntal (Kompas.com/Rahma Atillah)

Mengenal Ikan Buntal yang Membunuh Ibu & 2 Anaknya di Maluku,Racun dari Seekor Bisa Bunuh 30 Manusia

Jika pernah melihat karakter Nyonya Puff di kartun SpongeBob SquarePants, memang terlihat lucu dan menggemaskan.

Nyonya Puff adalah seekor ikan buntal yang hidup di lautan.

Meski terlihat lucu, tapi ikan buntal yang asli tak bisa dianggap sesepele itu.

Belakangan ini, datang kabar dari Maluku Tengah bahwa seekor ikan buntal membunuh seorang ibu dan dua anaknya.

Kejadian tersebut, tepatnya berada di Desa Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Anggota keluarga, yakni Lenny Latupeirissa bersama dua anaknya, Keisya dan Chrismen meregang nyawa setelah makan telur Ikan Reka-reka (sejenis ikan buntal).

Menurut Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janete Luhukay, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 11.20 WIT, Selasa (5/3/2024).

Berdasarkan keterangan suami korban, Steven Berhitu, istrinya bersama kedua anak memakan telur ikan Reka-reka yang digoreng sebelumnya.

"Karena terburu-buru untuk pergi ke sungai, korban bersama kedua anaknya mengonsumsi Ikan Reka-reka (Ikan buntal) bagian telurnya yg telah digoreng sejak semalam," ungkap Luhukay dalam keterangan pers, Rabu (6/3/2024), dilansir TribunAmbon.com.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Keracunan Mematikan di Maluku, Begini Cara Mencegah Bahaya Konsumsi Ikan Buntal

Kemudian, sekitar pukul 08.50 WIT, istrinya pergi ke sungai ditemani anaknya Keisya Berhitu.

Sementara Chrismen Berhitu tinggal bersama ayahnya di rumah.

Selang beberapa menit, Chrismen mengeluhkan tubuhnya merasa lemas.

Hal serupa juga dialami ibunya yang sudah diantar warga pulang ke rumah.

"Beberapa menit kemudian Chrismen Berhitu mengeluhkan lemas kepada saksi, saksi berpikir bahwa hanya lemas biasa saja. Namun pada pukul 09.40 WIT Ibu Mimi membawa istrinya dari sungai dalam keadaan lemas," tutur Luhukay.

"Bersamaan dengan itu beberapa warga turut membawa korban II yang merupakan anak korban juga dalam keadaan lemas," tambahnya.

Melihat kondisi tersebut, para korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saparua.

Namun, nyawa mereka tak terselamatkan, hingga pukul 12.00 WIT dinyatakan meninggal dunia.

Lantas, apa itu ikan buntal dan kandungan racun di dalamnya?

Tentang Ikan Buntal

Dikutip dari ppid.gunungkidulkab.go.id, ikan buntal merupakan ikan yang termasuk dalam famili Tetraodontidae.

Ikan buntal juga dikenal dengan nama lain blowfish, puffer fish, baloonfish, globefish, atau toadfish.

Hewan tersebut, dapat ditemukan di perairan air asin maupun air tawar seperti Samudera Pasifik, Laut Merah, Sungai Mekong, hingga Sungai Amazon.

Namun, ikan buntal juga dapat ditemui di perairan Indonesia.

Adapun ciri-ciri ikan ini adalah memiliki tubuh panjang dan meruncing, kepala bundar, bibir menonjol dan perut besar.

Kemudian, ikan ini tidak mempunyai sisik, namun memiliki duri.

Sementara keunikan ikan buntal, ialah mempunyai kemampuan mengubah arah saat berenang, bahkan dapat berenang mundur.

Di sisi lain, ikan buntal diketahui memiliki kandungan racun di dalam tubuhnya yang digunakan untuk menghindari predator.

Ikan buntal
Ikan buntal (Kompas.com)

Lantas, apa kandungan racun pada ikan buntal?

Ikan buntal memiliki kandungan racun dalam tubuhnya, yang dikenal bernama tetrodotoksin.

Tidak hanya bagi predator ikan buntal, kandungan racun tetrodotoksin juga berbahaya bagi manusia yang mengonsumsi ikan buntal.

Menurut National Geographic, kandungan tetrodotoksin lebih mematikan dibandingkan racun sianida.

Satu ikan buntal yang memiliki racun dapat membunuh 30 orang dewasa.

Lebih lanjut, racun tetrodotoksin bekerja pada tubuh manusia dengan menyerang saraf dan mengakibatkan saraf tidak bergerak atau mengalami kerusakan.

Jadi, sebaiknya jika mengalami gangguan setelah mengonsumsi ikan buntal atau jenis ikan lainnya, segera kunjungi rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Bagaimana pendapat ahli soal konsumsi ikan buntal?

Dosen Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Mohammad Mukhlis Kamal, menjelaskan, ikan buntal memiliki nama yang bersifat umum dari Ordo Tetraodontiformes.

Ordo tersebut, didominasi oleh 2 famili utama, yakni Tetraodontidae (puffer fish, 4 gigi) dan Diodontidae (spiny puffer fish, 2 gigi).

Dijelaskan Mukhlis, famili pertama Tetraodontidae termasuk ikan-ikan yang memiliki racun, bahkan tergolong sebagai vertebrata paling beracun di dunia.

Contohnya, takifugu obscurus atau biasa dikenal "fugu", ikan ini sangat beracun dan racunnya juga mematikan.

"Namun secara terbatas dan dalam pantauan ketat, ikan ini dapat dikonsumsi. Harus dengan skill khusus untuk mengolah ikan ini sehingga dapat dikonsumsi sebagai sushi, khas makanan ikan jepang," ungkapnya kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2022).

Meski demikian, prinsip kehati-hatian, seluruh anggota keluarga kerajaan Jepang dilarang oleh Undang-Undang untuk mengonsumsi ikan ini.

Selain Tetraodontidae, famili kedua yakni anggota Diodontidae (spiny puffer fish) adalah ikan yang tidak memiliki racun jika dikonsumsi.

Namun, ikan yang tergolong famili ini memiliki tubuh berduri dan durinya beracun jika melukai kulit.

(TribunNewsmaker.com/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniwanitatemanracunTiongkok
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved