Pilkada 2024
Berjaya di Berbagai Survei Tak Menjamin Kemenangan Pilgub Jakarta, Terbukti dari Hasil Pilkada 2017
Berjaya di berbagai survei tak menjamin Calon Gubernur meraih kemenangan di Pilkada Jakarta 2024.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berjaya di berbagai survei tak menjamin Calon Gubernur meraih kemenangan di Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta, Basri Baco.
Bahkan, hasil itu juga sudah terbukti saat Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu.
Baca juga: Hasil Survei Pilgub Riau 2024, Elektabilitas Ustadz Abdul Somad Ungguli Suhardiman Amby dan Syamsuar
Basri Baco mengatakan pihaknya tidak menjadikan hasil survei sebagai satu-satunya faktor dalam menentukan sosok calon gubernur (cagub) DKI Jakarta yang akan diusung pada Pilkada 2024.
Menurut Baco, partainya memiliki parameter sendiri dalam menentukan kandidat yang akan bertarung dalam kontestasi politik di Jakarta tahun ini.
"Hasil survei (Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar) terakhir memang belum terlalu besar. Tapi elektabilitas tak satu-satunya indikator," tuturnya di Puncak, Jawa Barat, Jumat (26/4/2024), dikutip Kompas.com.
Ia kemudian mencontohkan, saat Pilkada DKI Jakarta 2017, elektabilitas Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno, berada di bawah lawannya.
"Ketika pertama survei, Anies nomor berapa? Tiga, (tapi) jadi tuh mengalahkan Ahok (Basuki Tjahja Purnama) yang saat itu di survei 51 persen lebih," ucap Baco.
Saat itu, kata dia, Golkar mengusung pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat karena menurut hasil survei, elektabilitas mereka cukup tinggi.
"Golkar mendukung Ahok karena salah satunya kalau tidak salah karena survei. Jadi elektabilitas bisa, tapi menurut saya, tidak utama, bukan penentu satu-satunya. Karena fakta membuktikan zaman Anies kejadian," bebernya.
Baca juga: Reaksi Tak Terduga Politikus PDIP soal Prabowo Ingin Rangkul Semua Parpol, Nilai Oposisi Penting
Partai Golkar disebut tengah menggodok tiga nama kadernya untuk menjadi bakal calon (bacalon) gubernur DKI, salah satunya Ridwan Kamil.
Sedangkan dua nama lainnya adalah Ahmed Zaki Iskandar dan Erwin Aksa. Tetapi Erwin dipastikan melenggang ke Senayan setelah menang dalam Pileg 2024.
"Yang kedua dengan ada aturan bahwa caleg terpilih yang maju harus mundur ketika daftar menjadi calon kepala daerah. Maka pak Erwin kayaknya agak banyak pertimbangan," ucap Baco.
Menurut dia, ada kemungkinan besar Golkar akan mengusung Ahmed Zaki untuk bertarung dalam kontestasi politik di DKI Jakarta.
"Sehingga kemungkinan besar tetap Ketua (DPD Golkar DKI) Zaki. Apakah nanti nomor satu (cagub) apa nomor dua (cawagub) DKI Jakarta lagi coba meramu," ucap Baco.
Sumber: Kompas TV
| Sosok 2 Pasang Kakak-Adik Sama-Sama Jadi Kepala Daerah di Sulawesi Selatan, Karier Politiknya Moncer |
|
|---|
| Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
|
|---|
| Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
|
|---|
| Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
|
|---|
| Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
|
|---|