Breaking News:

Khazanah Islam

Kapan Waktu Terbaik Melakukan Khitan Bagi Anak Menurut Islam? Begini Pandangan Ustaz Buya Yahya

Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Sunat? Inilah penjelasan dari ustaz Buya Yahya dan dokter Boyke.

Editor: Sinta Manila
Kompas.com
Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Laki-Laki Sunat? 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebagai orang tua yang memiliki anak baik laki-laki maupun perempuan, selain mengakikahkan mereka begitu lahir maka juga harus mengkhitankan.

Mengkhitankan merupakan memotong kulup pada alat vital anak yang dilakukan oleh dokter.

Baca juga: Shalat Belum Selesai Tapi Sudah Adzan, Apa Ibadahnya Sah? Begini Jawaban dari Ustaz Khalid Basalamah

Hal itu agar sisa-sisa urine yang menempel dapat dibersihkan dengan maksimal sehingga tidak menimbulkan penyakit atau najis.

Sebagaimana diketahui air seni termasuk najis yang harus dibersihkan sebelum melakukan ibadah.

Selain itu air seni yang tidak dibersihkan secara maksimal dapat menimbulkan bakteri dan penyakit.

Lalu kapan waktu yang tepat menurut Islam untuk mengkhitankan anak?

Hukum khitan adalah wajib bagi anak laki begitupula bagi anak perempuan meskipun ada pendapat lain yang menyertainya.

Baca juga: Benarkah Orang yang Pulang Ibadah Haji Harus Diberi Gelar Haji dan Hajjah? Ini Penjelasan Buya Yahya

"Hukum khitan menurut mazhab kita adalah wajib bagi laki-laki dan perempuan sekalipun perempuan ada pendapat lain yang mengatakan sunnah bagi perempuan," kata Buya Yahya dilansir dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (11/5/2024).

Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Laki-Laki Sunat?
Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Laki-Laki Sunat? (Kompas.com)

Lanjut Buya, khitan pada anak perempuan berbeda dengan laki-laki.

Pada perempuan, khitan dilakukan dengan sangat sederhana yakni hanya digores saja pada bagian tertentu bukan diambil bagian atau kulup seperti pada laki-laki. 

Pada intinya, khitan pada laki-laki dan perempuan tujuannya adalah menjaga kebersihan.

Apabila buang air kecil menjadi lebih bersih dan dapat dibersihkan. 

"Tujuannya adalah agar disaat buang air kecil nanti pada akhirnya menjadi bersih,

kalau ternyata biarpun belum kebuka semua kulupnya tapi kalau buang air itu bisa dibersihkan itu sudah nggak perlu lagi," sambungnya. 

Ilustrasi sunat
Ilustrasi sunat (Kompas.com)

Umur Berapa Idealnya Anak Dikhitan?

Buya Yahya memberikan pendangannya soal khitan pada anak

Menurut Buya, khitan yang paling baik, paling enak dan paling mudah dilakukan adalah saat anak masih kecil.

Khita bisa dimulai saat umur anak memasuki usia tujuh hari hingga satu bulan. 

Usia tersebut dipilih karena memberikan banyak kemudahan, selain anak belum aktif bergerak juga luka-luka saat khitan cepat mengering.

Buya juga mengkhitan anak-anaknya pada saat bayi. 

"Anak kami khitankan di masa kecil, jadi ini memang belum menjadi budaya di tempat kita sebetulnya,

Ini adalah bagus dan lebih bersih, jadi di saat itu anak kita sudah bersih tidak menyimpan apapun di dalamnya, jadi di masa kecil lebih enak," tambah Buya. 

Khitan saat bayi selain lebih mudah, kelak ketika anak dewasa, dia sudah lebih bersih dan tidak menyimpan apapun saat buang air kecil.

"Setahun jangankan 4 tahun, anak usia 6 bulan aja sudah bergerak, agak susah dan nggak bisa dipaksa,

khitan nggak bisa dipaksa, makanya kalau sudah umur 7/8 tahun kan dengan sukarela sehingga nyerahkan diri," pungkas Buya Yahya. 

Seksolog dr Boyke Ungkap Manfaat Sunat untuk Anak Laki-laki, Selain Anjuran Agama Juga 4 Alasan Ini

Sunat atau khitan dalam perspektif medis merupakan suatu operasi kecil atau operasi minor untuk memperbaiki organ laki-laki atau dan untuk menjaga kebersihan.

Hal tersebut diungkapkan oleh seksolog dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS.

"Pertama tentunya karena alasan agama dan budaya, contohnya sunat menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Muslim pria," kata dr Boyke.

Kedua, dalam perspektif medis, sunat dilakukan untuk mencegah berbagai macam penyakit yang dapat menyerang alat kelamin.

Sunat Lebih Dianjurkan saat Bayi

Memang tak dipungkiri saat ini masih banyak orang tua yang masih ragu untuk menyunatkan anaknya ketika masih bayi.

Tapi sebenarnya tidak ada patokan kapan usia anak sebaiknya disunat, yang penting sebelum akil baligh.

Namun di samping itu semua, sunat lebih dianjurkan saat bayi.

Menurut dr Boyke, dari sisi medis sunat lebih baik dilakukan lebih awal, artinya sunat dianjurkan saat anak masih bayi.

Hal ini dilakukan karena proses penyembuhan luka lebih cepat sembuh karena regenerasi kulit bayi lebih cepat, luka setelah disunat akan lebih cepat sembuh.

Tak hanya itu, Bayi juga tidak bisa memegang luka sehingga jahitan pun aman.

"Dari sisi medis sunat lebih baik kalau dilakukan lebih awal karena proses penyembuhan luka akan lebih cepat dan leib cepat pulih.

Tidak menimbulkan trauma dan anak bayi belum terlalu aktif bergerak sehingga orang
tua akan lebih mudah atau nyaman dalam menjalani proses perawatan atau penyembuhan," sambung dr Boyke.

(Tribunnewsmaker.com/Serambinews.com)

 

Tags:
khitananakBuya Yahya
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved