Pilkada 2024
Elektabilitas Tinggi, Anies Jadi Kandidat Potensial di Pilgub Jakarta 2024, Bakal Diusung PKB?
Elektabilitas tinggi, Anies Baswedan jadi kandidat potensial di Pilgub Jakarta 2024.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Elektabilitas tinggi, Anies Baswedan jadi kandidat potensial di Pilgub Jakarta 2024.
Bahkan berkat elektabilitasnya yang tinggi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga mempertimbangkan sosok Anies Baswedan untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan Bendahara Desk Pilkada PKB Ahmad Iman Sukri, Kamis (30/5/2024).
Baca juga: Peluang Budi Djiwandono Duet dengan Raffi Ahmad di Pilkada Jakarta 2024, Ini Tanggapan Demokrat
"Memang kami ditugasi oleh Ketum (Muhaimin Iskandar) untuk berkomunikasi dengan Pak Anies Baswedan," jelas Ahmad Iman Sukri.
Pihaknya, kata dia, akan melakukan pertemuan pada pekan depan dengan eks Gubernur DKI Jakarta itu untuk membahas soal Pilkada Jakarta 2024.
"Kemungkinan minggu depan Ketua Desk Pilkada (Abdul Halim Iskandar) akan bertemu Pak Anies Baswedan," ucapnya.
Pertemuan itu diakui menjadi langkah yang perlu dijalankan sesuai dengan arahan dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin diketahui dekat dengan Anies terutama usai menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies dalam Pilpres 2024.
Setelah kalah di Pilpres, sosok Anies sendiri dianggap masih berkesempatan untuk memimpin daerah, yakni Jakarta.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada Jateng, Elektabilitas Dico-Raffi Teratas, Berpotensi Gantikan Ganjar-Taj Yasin
Selain merupakan eks Gubernur Jakarta periode 2017-2022, Anies juga telah membangun elektabilitas yang cukup tinggi di tengah masyarakat.
"Sejauh ini survei Pak Anies masih tinggi. Mungkin minggu depan akan ketemu mudah-mudahan DKI ini segera fix," ucapnya.
Sementara itu mengenai kemungkinan cawagub yang bakal disandingkan dengan Anies, Iman mengatakan hal itu akan segera diatur.
Termasuk kemungkinan menyandingkan Anies dengan kader internalnya, Ida Fauziyah.
"Mengenai wakil dan macam-macam tinggal dikomunikasikan," ujarnya.
Anies Baswedan merupakan tokoh yang paling potensial di Pilkada Jakarta. Namun, tak mudah buat Anies untuk mendapatkan kendaraan politik.
Sebab, hingga saat ini tiga partai yang pernah mendukungnya di Koalisi Perubahan yakni NasDem, PKB dan PKS, masih pikir-pikir.
Ketiga parpol itu masih mempertimbangkan kader internal, ketimbang Anies. Fakta ini membuat posisi Anies serba tak jelas.
Tantangan makin berat jika NasDem dan PKB benar gabung di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Tentu partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN, akan menolak Anies untuk berkuasa di Jakarta.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyebut bahwa Anies memiliki modal untuk memenangi Pilkada Jakarta, namun itu tak cukup.
Menurut Ujang, Anies sebagai petahana punya modal elektabilitas, popularitas, isi tas, dan akseptabilitas atau penerimaan dari publik dan parpol.
“Selama Anies punya modal-modal itu, selama punya akseptabilitas tinggi saya meyakini Anies akan ada yang mendorong termasuk Nasdem. PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) sinyal-sinyalnya ada,” kata Ujang dalam diskusi di Kompas TV, Rabu (29/5/2024).
Namun, Ujang mengatakan, dukungan Nasdem dan PKB bakal juga ditentukan parpol pendukung Prabowo-Gibran.
Diketahui, Nasdem dan PKB mengisyaratkan bakal merapat sebagai partai pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran bersama partai di KIM.
“Oleh karena itu, kita lihat nanti apakah Nasdem dengan PKB betul-betul mengusung Anies atau tidak. Nah, ini kan ada deal-deal juga dengan Koalisi Indonesia Maju termasuk dengan Pak Prabowo,” ujar Ujang.
Apalagi, Ujang berpandangan bahwa Jakarta termasuk daerah strategis yang kepala daerahnya penting dipegang oleh Koalisi Indonesia Maju untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Daerah kunci, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan yang katakanlah daerah strategis itu diusahakan kepala daerahnya dimenangkan oleh Koalisi Indonesia Maju,” katanya.
Atas dasar itu, Ujang menilai bahwa pengusungan Anies oleh PKB dan Nasdem bakal ditentukan dengan bargaining dua partai tersebut dengan koalisi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Ada beban psikologis di Nasdem dan PKB ketika sudah masuk pemerintahan Prabowo-Gibran, karena wilayah Jakarta yang strategis yang tadi saya katakan yang didorong adalah yang ingin dimenangkan Koalisi Indonesia Maju walaupun pemilihannya Rakyat Jakarta yang memilih,” ujarnya.
Sementara itu, Ujang mengatakan, peluang PKS mengusung Anies masih 50:50.
Sebab, PKS dinilai bakal prioritaskan usung kader sendiri jika ada yang dianggap mampu.
"PKS kemungkinan besar saya melihat ini bisa ke Anies, juga bisa tidak. Karena, kalau PKS ada kader yang punya elaktabilitas tinggi maka kemungkinan besar akan prioritaskan kadernya. Tetapi, kalau tidak ada maka pilihannya ke Anies,” kata Ujang.
Sebagaimana diberitakan, Anies akhirnya menanggapi serius usulan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024 yang sebelumnya dilontarkan Nasdem, PKS, dan PKB.
Namun, parpol yang sebelumnya melirik mantan calon presiden (capres) ini sepertinya kini berbalik arah.
PKS menyatakan lebih mengutamakan kader sendiri.
Mereka juga menyebutkan, tengah mencari sosok yang benar-benar fokus untuk mengurus Jakarta.
Bahkan, PKS meminta Anies memberikan dukungan kepada kader partainya apabila ke depan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Kami tetap berharap Pak Anies akan tetap dukung kader PKS sebagai calon gubernur DKJ, jika misalnya nanti yang jadi maju kader PKS, bukan beliau," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid.
Demikian juga, PKB yang belakangan mulai pikir-pikir untuk memprioritaskan kadernya.
Salah satu nama yang mulai disiapkan, yakni Ida Fauziyah, kader PKB yang kini menduduki posisi Menteri Ketenagakerjaan.
Namun, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda tidak memungkiri bahwa Anies sudah membangun komunikasi dengan PKB soal Pilkada Jakarta 2024.
Terbaru, Nasdem yang awalnya bersikeras mendukung Anies maju pada Pilkada Jakarta 2024 menyatakan akan mengutamakan kader internal partai.
"Kita utamakan kader, tetapi saya belum bisa mengungkapkan siapa itu karena memang sangat dinamis dan masih dinamis. Tapi saya yakin dan percaya, nanti pasti akan ada yang terbaik dari yang terbaik," kata Ketua Koordinator Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Nasdem, Prananda Surya Paloh, di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2024).
Prananda mengungkapkan, partai membutuhkan waktu dan pemikiran secara khusus untuk menentukan kader yang akan maju pada Pilkada Jakarta 2024.
Sebab, harus sosok yang terbaik dan diyakini pasti menang.
Dia pun menyebutkan bahwa semua kader berpeluang diusung sebagai calon gubernur Jakarta, termasuk Bendahara Umum Nasdem Ahmad Sahroni dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Jakarta Wibi Andrino.
"Mungkin saja, ini kan sangat dinamis. Pak Anies, mungkin Pak Roni, mungkin Wibi sepupu saya," ujar Prananda.
Sumber: Warta Kota
Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
![]() |
---|
Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
![]() |
---|
Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Pilkada Pasaman 2024 Diulang, Anggit Kurniawan Didiskualifikasi MK, Sembunyikan Status Mantan Napi |
![]() |
---|