Khazanah Islam
Apakah Berhak Istri Kepo Masa Lalu Pasangan yang Ditutup Rapat-rapat? Buya Yahya Beri Penjelasan
Apakah suami atau istri berhak mengetahui semua yang pernah dilalui pasangan di masa dahulu?
Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tak jarang para istri dan suami yang sudah jadi pasangan sah merasa berhak mengetahui seluk beluk pasangan.
Sehingga masa lalu pasangan juga ditanyakan dan menjadi pembahasan di masa sekarang.
Apakah suami atau istri berhak mengetahui semua yang pernah dilalui pasangan di masa dahulu?
Baca juga: Hukum Suami Tidak Berhasrat dengan Istri, Pilih Memuaskan Sendiri, Apakah Dosa? Ini Kata Buya Yahya
Merasa sudah menjadi milik bersama, suami atau istri seringkali menanyakan apa yang dilakukan pasangannya di masa lalu.
Seolah-olah, mencari masa lalu pasangan berarti juga sebuah kejujuran yang tidak ada lagi perlu ditutupi antara suami istri
Padahal mengorek kisah yang sudah ditutup atau bahkan aib tidak dibenarkan dalam Islam.
Di agama Islam wajib menutup aib sendiri karena Allah SWT sudah menyembunyikan aib hambanya.
Baca juga: Bolehkah Suami Marah Tahu Istrinya Tidak Perawan? Buya Yahya Ingatkan Ada Dosa yang Urusannya Allah
Ulama Buya Yahya pernah membahas persoalan pasangan yang kepo dengan masa lalu pasangannya.
"Jangan anda pengen tahu rahasia masa lalu pasanganmu, meskipun kamu penasaran dia dulu ngapain sih waktu mudanya," kata Buya Yahya.
Lanjut Buya, ketika anda sah menjadi pasangannya, maka rawat, tutup aibnya dan dukunglah dia dalam hal kebaikan tanpa perlu mengetahui masa lalunya.
"Sudah jadi istrinya atau suaminya ya tutup semuanya, jadiakan dia pasangan yang ganteng dan tercantik, tersholeh gitu loh, jangan bermacam macam," sambung Buya.
Bukan tanpa alasan, Buya Yahya mengungkap nantinya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika pasangan mengetahui masa lalu pasangan.

Adapun kekhawatiran tersebut meliputi rasa bersedih ketika sudah mengetahu masa lalu itu, dan jika menikah keduanya rentan saling merendahkan, caci maki dan saling mengolok.
"Jangan tanya nanti kalau kamu dijawab nangis, kamu tuh sudah ditutup aibnya oleh Allah kok pengen tahu jadi anda nggak boleh karena nantai efeknya merendahkan, suami istri akan merendahkan, caci maki, olok-olokan, dan itu bukan pendidikan baginda Nabi," pungkas Buya Yahya.
Dalam penjelasan lainnya, Buya Yahya juga pernah mengungkapkan bahwa dosa pribadi seseorang di masa lalu tidak ada hubungannya dengan orang lain.
Semua adalah dosa yang berurusan hanya dengan Allah SWT.
"Dosa antara kita dengan Allah seperti zina, mabuk dan judi itu dosa antara kita dengan Allah SWT.
Kata baginda nabi, umatku akan aman-aman, kalau dosa akan mudah diampuni oleh Allah SWT.
Kecuali mereka yang terang-terangan dalam maksiat, atau terang-terangan zina.
Jika masa muda dulu adalah penjudi pemabuk sudah tidak usah diceritakan." jelas Buya Yahya.
"Untuk siapun yang pernah berzina segera bertobat dan berjanji tidak akan menceritakan pada siapapun.
Jangan bercerita pada bangsa manusia, karena manusia tidak bisa memberikan pengampunan." tegas Buya Yahya.
Dengan begini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hak suami dan istri menanyakan dosa yang pribadi di masa lalu orang.
(Tribunnewsmaker.com/MNL)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Sehelai Rambut Kelihatan di Jidat saat Shalat, Apakah Tetap Sah? Ulama Buya Yahya Jelaskan Hukumnya |
![]() |
---|
Hukum Keluar Angin dari Kemaluan Depan Wanita, Apakah Sama dengan Kentut? Ini Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Menikah dengan Suami Orang, Apakah Juga Termasuk Jodoh? Buya Yahya Jelaskan dari Pandangan Islam |
![]() |
---|
Demi Tutup Aib Anak Hasil Zina, Bolehkah Pakai bin Ayahnya saat Ijab Kabul? Buya Yahya Beri Panduan |
![]() |
---|
Najis Tercampur karena Pakaian Direndam Sabun, Buya Yahya Beri Panduan Menyucikan Sesuai Syariat |
![]() |
---|