Pilkada 2024
PKB Sebut Ikuti Langkah PKS untuk Pilgub Jakarta 2024, Tinggalkan Anies Baswedan dan Merapat ke KIM?
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ikuti langkah PKS untuk Pilkada Jakarta 2024.
Editor: Eri Ariyanto
Dalam momen itu, Anies mengaku terkejut soal adanya batas waktu 40 hari untuknya agar mencari partai koalisi demi mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhamad Sohibul Iman alias AMAN dalam ajang Pilkada 27 November 2024 mendatang.
"Saya kaget saja mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, deadline 4 Agustus sebagai deadline cari partai lain," ujar Anies dari rekaman yang diterima pada Senin (12/8/2024).
Dalam rekaman itu, Anies bercerita awal mula dihubungi PKS untuk menghadapi Pilkada Jakarta.
Anies berkata, bahwa urusan Pilkada hanya dikomunikasikan secara satu pintu melalui PIC (person in charge).
"Soal pernyataan jubir-jubir, saya juga sampaikan kepada PIC, tapi rasanya perlu saya sampaikan juga pada Pak Khoirudin bahwa perlu diluruskan supaya teman-teman PKS di Jakarta, Pak Khoirudin dan teman-teman semua yang selama ini kita berjuang bersama itu tahu," katanya.
Anies mengaku, ingin tetap berjuang bersama dan dia merasa tidak ada deadline atau tenggat waktu yang dilewati.
Anies berharap, pada akhir Agustus 2024 ini, pasangan AMAN bisa melakukan pendaftaran di KPU Jakarta.
"Tentang tanggal 4 Agustus mungkin saya ceritakan saja ya Pak Khoirudin, pada hari Sabtu 27 Juli, PIC tunggal PKS menghubungi saya soal pilkada, menanyakan apakah bisa jumpa dengan beliau dan Pak Presiden PKS (Ahmad Syaikhu), lalu sampaikan bisa, nanti diatur, kita ketemu Minggu 28 Juli sekitar 4 sore di rumah," jelasnya.
Dalam pertemuan itu, lanjut Anies, keduanya ngobrol panjang lebar santai rileks dan suasana juga menyenangkan.
Saat itu, Syaikhu menyampaikan PKS memerlukan kejelasan apakah Anies setuju dengan sosok Sohibul Iman sebagai wakil atau tidak.
"Lalu disampaikan juga bahwa diberi waktu seminggu, karena disampaikan hari Minggu, maka sampai Minggu berikutnya yaitu sampai 4 Agustus. Kenapa tanggal 4, disampaikan karena tanggal 7 rencananya ada rapat DPTP untuk memastikan pasangan AMAN ini sudah aman, jadi pasangan AMAN-nya akan ditetapkan," ungkap dia.
Anies merasa perlu berbincang dengan Sohibul Iman karena sesudah pengumuman, belum sempat ngobrol bareng.
Anies mengklaim, waktu itu sedang tak di Indonesia, dan setelah pulang di Indonesia belum sempat ketemu karena saya dirawat.
"Pak MSI juga harus operasi dan dirawat juga dan kita sudah janjian ketemu hari Selasa malam tanggal 30 Juli, jadi waktu ketemu Pak Presiden dengan utusan khusus soal pilkada itu hari Minggu tanggal 28 (Juli)," tuturnya.
"Dua hari kemudian kami jumpa Selasa malam itu ngobrol agak panjang hampir 3 jam ngobrol dengan Pak MSI, soal Jakarta, soal gubernur dan wakil. Waktu itu beliau diantar sama Mas Kholid. Setelah ngobrol itu, besoknya saya hubungi PIC pilkada yang selama ini ditugasi, karena memang harus pintu komunikasinya satu," lanjutnya.
Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
![]() |
---|
Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
![]() |
---|
Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Pilkada Pasaman 2024 Diulang, Anggit Kurniawan Didiskualifikasi MK, Sembunyikan Status Mantan Napi |
![]() |
---|