Breaking News:

Pilkada 2024

PDIP Beri Sinyal Kuat Koalisi dengan PKS di Pilkada Jakarta 2024, Ajukan Syarat Ini

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beri sinyal kuat akan koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Editor: Eri Ariyanto
Wartakota
Ahok ungkap strategi PDIP untuk menangkan Pilkada Jakarta 2024 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beri sinyal kuat akan koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Selain itu, PDIP juga mengajukan syarat khusus untuk PKS. Lantas, apa syaratnya?

Terbaru hubungan Anies Baswedan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kritis jelang pendaftaran calon gubernur-wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada NTB 2024, Elektabilitas Lalu Muhamad Iqbal Salip Petahana Zulkieflimansyah

Keduanya saling membantah mengenai dealine 40 hari untuk mencari koalisi demi tiket di Pilgub Jakarta.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoiruddin mengungkapkan batas waktu 40 hari ini sudah terhitung sejak Presiden PKS, Ahmad Syaikhu menetapkan Anies Baswedan sebagai Bacagub dari PKS.

Sedangkan Anies mengaku kaget mendengar jubir PKS M. Kholid menyebut tenggang waktu 40 hari dan deadline 4 Agustus bagi Anies untuk mencari partai lain dan membangun koalisi dengan PKS pada Pilkada Jakarta 2024.

 "Ya hubungan Anies dan PKS saat ini memang terlihat situasi kritis," ujar pengamat politik, Zaki Mubarak, pada Selasa (13/8/2024).

Zaki mengungkapkan situasi kritis tersebut tidak terlepas dari sikap PKS yang sedang mempertimbangkan tawaran Koailisi (KIM) untuk Pilkada Jakarta.

Dimana, tawaran KIM dianggap lebih menjanjikan. Zaki menyinggung informasi yang beredar dimana PKS dijanjikan kursi wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil,

Ahok ungkap strategi PDIP untuk menangkan Pilkada Jakarta 2024
Ahok ungkap strategi PDIP untuk menangkan Pilkada Jakarta 2024 (Wartakota)

Baca juga: Survei Popularitas Pilihan Ibu-ibu di Pilkada Jateng, Eko Suwarni Ungguli Kaesang & Raffi Ahmad

Kabar lainnya, PKS juga mendapatkan jatah menteri pada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Dan elite-elite PKS tampaknya melihat tawaran ini sebagai insentif yang lebih menjanjikan dari pada tetap mengusung Anies," ucap Zaki. 

Zaki melihat tawaran KIM menggoda PKS untuk meninggalkan Anies Baswedan.

Pasalnya, PKS telah dua periode berstatus oposisi. Bergabung dengan kekuasan dianggap akan memberikan akses ekonomi politik yang besar.

"Ini tentu mengecewakan Anies. Tapi tidak hanya itu, konstituen PKS tampak kecewa berat dengan sikap pimpinan PKS yang sangat pragmatis," kata Zaki.

Selama ini, pemilih PKS adalah pendukung Anies. Kondisi ini terjadi dalam kontestasi politik di Jakarta pada 2017 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Halaman
123
Tags:
Pilkada 2024PDIPJakartaPKS
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved