Breaking News:

Pilkada 2024

Mantan Bupati Lumajang Bocorkan Kekuatan Khofifah Jelang Pilkada Jatim 2024, Risma Sulit Bersaing?

Mantan Bupati Lumajang, As'at Malik membeberkan kekuatan Khofifah Indar Parawansa jelang Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.

|
Editor: Eri Ariyanto
TribunJatim
Ini faktor penyebab elektabilitas Khofifah selalu tinggi di Pilkada Jatim 2024 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mantan Bupati Lumajang, As'at Malik membeberkan kekuatan Khofifah Indar Parawansa jelang Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.

Terbaru dikabarkan kekuatan Khofifah Indar Parawansa semakin menguat di Pilkada Jatim 2024.

Bahkan disebutkan gelombang dukungan dari masyarakat terus hadir kepada Khofifah Indar Parawansa jelang Pilgub Jatim 2024.

Baca juga: Sinyal Duel Sengit Andika Perkasa Lawan Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng 2024, Cek Elektabilitasnya

Khofifah menjadi figur yang terus menjadi pilihan, karena dinilai berhasil merangkul seluruh elemen masyarakat Jatim.

Terkait hal itu diungkapkan langsung oleh As'at Malik.

Dalam pernyataannya As'at Malik mengatakan, Khofifah menjadi pilihan banyak masyarakat untuk dapat kembali memimpin Jatim.

Kepemimpinan Khofifah di periode pertema begitu dirasakan banyak kalangan.

"Ibu Khofifah bisa merangkul banyak elemen masyarakat, bukan hanya kelompok Muslimat NU, tapi seluruhnya," kata As'at Malik di Lumajang, Sabtu (17/8/2024).

Dia mengungkapkan, selama periode pertama, Khofifah dinilai sukses menghadirkan banyak pencapaian besar selama menakhodai Jatim.

Tambah dia, bahkan turut memberi banyak dampak positif terhadap kehidupan warga Jatim.

Ini faktor penyebab elektabilitas Khofifah selalu tinggi di Pilkada Jatim 2024
Ini faktor penyebab elektabilitas Khofifah selalu tinggi di Pilkada Jatim 2024 (TribunJatim)

Baca juga: Terjawab! Pasangan Ridwan Kamil-Suswono Segera Deklarasi Bertarung di Pilkada Jakarta, Ini Jadwalnya

Jika merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Jawa Timur dalam kurun 2021-2023 turun sebanyak 383.920 jiwa.

Penurunan angka kemiskinan ini menjadi tertinggi di antara provinsi lain di seluruh Indonesia.

Tingkat kemiskinan ekstrem di Jatim pada 2020 sebesar 4,4 persen atau setara 1.812.210 jiwa turun menjadi 0,82 persen atau setara 331.970 jiwa hingga 2023.

Khofifah berhasil turunkan kemiskinan ekstrem sebesar 3,58 persen atau setara 1.480.140 jiwa.

Melihat pencapaian demikian, dia menambahkan, dikuatkan dengan popularitas Khofifah di masyarakat, khususnya Lumajang sangat besar. Khofifah disebut begitu didambakan seluruh elemen masyarakat dapat kembali menakhodai Jatim.

"Saya kira orang Lumajang tidak ada yang tidak tahu ibu Khofifah, termasuk saya mendukung sekali jika beliau mau melanjutkan lagi sebagai gubernur," pungkasnya.

Hasil survei Pilkada Jatim 2024, elektabilitas Khofifah-Emil belum aman meski tertinggi
Hasil survei Pilkada Jatim 2024, elektabilitas Khofifah-Emil belum aman meski tertinggi (Tribunnews)

Potensi Risma vs Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Cek 2 Surveinya versi Indopol & Litbang Kompas

 Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini masih menjadi yang teratas pada perolehan elektabilitas Pilgub Jawa Timur (Jatim) 2024.

Khofifah masih menempati posisi pertama, sementara Risma membayangi di bawahnya.

Persaingan keduanya ketat karena hanya sellisih sedikit angka.

Survei ini dilakukan oleh dua lembaga, yakni Litbang Kompas dan Indopol.

Bagaimana persaingan elektabilitas keduanya?

Litbang Kompas

Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masih menjadi rujukan warga sebagai kandidat bakal calon gubernur (cagub) pada Pilkada Jatim 2024.

Berdasarkan survei Litbang Kompas periode Juni 2024, elektabilitas Khofifah mencapai 26,8 persen.

Lalu, disusul oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan 13,6 persen.

Sementara itu, dua nama lainnya, yakni Emil Elestianto Dardak dan Syaifullah Yusuf hanya dipilih kurang dari empat persen responden. Masing-masing 3,8 persen dan 1,8 persen.

Baca juga: Elektabilitas Risma Perlahan Dekati Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Berpotensi Salip Sang Petahana

Dikutip dari Kompas.id, Jumat (19/7/2024), muncul juga nama mantan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Namun, elektabilitas keduanya tidak mencapai satu persen.

Eri Cahyadi mendapat 0,8 persen.

Sedangkan Marzuki Mustamar yang disebut-sebut merupaka jagoan PKB hanya memeroleh 0,4 persen.

Hanya saja, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut bahwa ada sebanyak 51 persen responden tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.

Oleh karenanya, peluang munculnya kandidat selain Khofifah yang sudah memastikan maju di Jawa Timur, masih terbuka.

Termasuk, Risma yang berada di posisi kedua berdasarkan hasil survei Litbang Kompas.

“Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah).

Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki pontensi,” kata Yohan kepada Kompas.com, Jumat.

“Tetapi tentu ada banyak variabel lain, seperti dukungan partai politik (parpol),” ujarnya melanjutkan.

Survei Litbang Kompas dilakukan pada 20-25 Juni 2024, dengan melibatkan sebanyak 500 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.

Margin of error survei lebih kurang 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka ini didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Indopol Survey & Consulting

Nama Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma berpeluang jadi penantang kuat Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Direktur Indopol Survey & Consulting Fauzin menganalisa, jika dilihat dari konfigurasi politik Jatim, memang sangat memungkinkan untuk munculnya calon penantang.

Apalagi, dua partai pemilik kursi besar di DPRD Jatim, PKB dan PDIP belum juga menentukan sikap.

PKB berstatus sebagai pemenang Pileg di DPRD Jatim dengan 27 kursi.

Adapun PDIP memiliki 21 kursi hasil Pemilu 2024.

Baca juga: Elektabilitas Bakal Calon Gubernur Jatim Jelang Pilkada 2024, Risma Bayangi Khofifah, Ada Peluang?

"Kami berharap masyarakat diberikan opsi dalam demokrasi. Banyak pilihan justru semakin baik," kata Fauzin saat berbincang dalam podcast Mata Lokal Memilih di Studio TribunJatim Network, Senin (8/7/2024).

Menurutnya, Pilgub Jatim memang selalu menarik, karena segala dinamika politik yang mengiringi kontestasi selalu jadi pusat perhatian nasional.

Sehingga, dengan pertarungan melawan kotak kosong maka hanya akan menjadi preseden buruk demokrasi lima tahunan di Jatim.

Dalam kacamata ini, parpol harus memberikan banyak opsi kepada masyarakat.

Fauzin menjelaskan, terkait Pilgub Jatim, Indopol Survey & Consulting sudah beberapa kali menggelar jajak pendapat publik.

Setidaknya dua kali yakni pada kurun Maret 2023 dan Juli 2023.

Dari dua kali survei itu, Fauzin menjelaskan, nama Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat calon gubernur memang unggul.

Meski dengan jarak angka elektabilitas yang relatif jauh, pesaing terdekat Khofifah dalam survei tersebut adalah Risma yang merupakan Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya dua periode.

Menurut Fauzin, hal itu wajar, sebab Risma belum melakukan gerakan politik.

"Sehingga, kalau ditanya siapa penantang terkuatnya, berdasarkan beberapa survei kami, Bu Risma menjadi salah satunya" terang Fauzin.

Di luar nama Risma, Fauzin juga menilai KH Marzuki Mustamar mantan Ketua PWNU Jatim yang layak untuk maju sebagai kandidat penantang, sebagaimana wacana yang belakangan dimunculkan oleh PKB.

Meski belum memotret elektabilitas Kiai Marzuki, namun Fauzin menyebut, kriteria ulama atau tokoh masyarakat cukup banyak dipilih oleh responden dalam berbagai survei sebelumnya.

"Sehingga, di antara banyak tokoh Kiai Marzuki layak diwacanakan," ungkapnya. 

(TribunNewsmaker.com/TribunJatim.com)

Tags:
Pilkada 2024LumajangKhofifah Indar ParawansaTri RismahariniJatim
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved