Breaking News:

Pilkada 2024

Rekam Jejak Cagub Sulteng 2024, Rusdy Mastura, Ahmad Ali, hingga Anwar Hafid: 'Bukan Kaleng-kaleng!'

Inilah rekam jejak dan elektabilitas tiga Calon Gubernur Sulawesi Tengah atau Sulteng, Rusdy Mastura, Ahmad Ali dan Anwar Hafid.

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
Edit by TribunNewsmaker / Instagram
Rekam jejak dan elektabilitas tiga Calon Gubernur Sulawesi Tengah atau Sulteng Pilkada 2024, Rusdy Mastura, Ahmad Ali dan Anwar Hafid. 

Ahmad Ali berharap, pendaftaran ini mendapatkan berkat dari rahmat Allah SWT.

Selain itu, Ahmad Ali mengungkapkan perasaan bahagianya karena diantar oleh sejumlah partai yang tergabung dalam koalisi untuk mendaftarkan diri ke KPU Sulteng

Profil  Ahmad Ali

Di kalangan para politisi Ahmad Ali dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Jabatan Ahmad Ali bukan kaleng-kaleng sebagai orang kedua di Partai Nasdem menjabat Wakil Ketua Umum Partai Nasdem.

Ahmad Ali lahir di Wosu, Sulawesi Tengah, 16 Mei 1969.

Menuntaskan pendidikan dasar hingga SMA di kampung halamannya di Morowali, Ali menyandang gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu, pada 1997.

Sebelum terjun ke politik, Ali merupakan seorang pengusaha.

Mantan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Palu itu pernah menjabat sebagai direktur di sejumlah perusahaan.

Menurut laman resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, ia berpengalaman sebagai direktur PT Graha Mining Utama, PT Graha Agro Utama, PT Graha Istika Utama, dan PT Tadulako Dirgantara Travel.

Sukses sebagai pengusaha mengantarkan Ali menjadi anggota pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Sulawesi Tengah.

Tahun 2009, ia menjajal peruntungan di panggung politik dengan mengikuti pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Moroawali.

Ia berhasil lolos dan menjabat sebagai anggota DPRD Morowali periode 2009-2014.

Karier politik.

Tahun 2014, ia mengikuti pemilu anggota DPR RI dari Partai Nasdem, mewakili daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tengah.

Menyanding nomor urut 1, Ali melenggang ke Parlemen sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019, setelah mengantongi sekitar 8 persen suara dari total suara sah di dapil tersebut.

Kesuksesan kembali diraih Ali pada Pemilu 2019. Masih di bawah bendera Partai Nasdem, ia memperoleh 152.270 suara dari dapil Sulawesi Tengah dan lolos ke Senayan sebagai legislator periode 2019-2024.

Kini, Ali menjabat sebagai anggota Komisi III DPR RI yang membidangi isu hukum, hak asasi manusia (HAM), dan keamanan.

Di internal Nasdem sendiri, Ali menyandang jabatan mentereng.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Provinsi Sulawesi Tengah periode 2013-2018.

Lalu sejak November 2019 hingga saat ini, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum partai pimpinan Surya Paloh itu.

Ali juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI sebelum digantikan oleh Roberth Rouw pada Februari 2022.

Harta Kekayaan Ahmad Ali

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 31 Desember 2022, Ahmad Ali memiliki harta kekayaan sebesar Rp 132,5 miliar.

Dikutip dari e-LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jumlah itu di antaranya terdiri dari 47 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Selatan, hingga Australia.

 Nilainya mencapai Rp 64.108.948.660.

Ali juga memiliki 11 unit mobil dan satu unit road bike yang jika ditotal angkanya sebesar Rp 10.601.500.000.

Selain itu, Ali tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 5.150.000.000, surat berharaga Rp 6.720.000.000, kas dan setara kas Rp 87.014.982.992, dan harta lainnya Rp 2.320.000.000.

Dikurangi utang sebesar Rp 43.387.437.341, total harta kekayaan Ali menurut LHKPN terbaru yakni Rp 132.527.994.311.

Jumlah tersebut meningkat sekitar Rp 35 miliar dibandingkan LHKPN yang dilaporkan Ali pada 31 Desember 2021 yakni Rp 97.924.386.081.

Elektabilitas Rusdy Mastura, Ahmad Ali dan Anwar Hafid di Pilgub Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024.
Elektabilitas Rusdy Mastura, Ahmad Ali dan Anwar Hafid di Pilgub Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024. (Handover TribunPalu | Dok Anwar Hafid | TribunTimur)

3. Anwar Hafid dan Reny A Lamadjido

Pasangan Anwar Hafid dan Reny A Lamadjido juga mendaftar pada hari terakhir pendaftaran, Kamis.

Pasangan ini, didukung oleh tiga partai pengusung, yakni Demokrat, PBB, dan PKS.

Saat mendaftarkan diri, Anwar Hafid mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada KPU Sulteng karena telah menyambut mereka.

"Saya datang disini sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah."

"Kami semua menyampaikan terimakasih atas penyambutan yang luar biasa oleh KPU Sulteng," ucapnya.

Anwar Hafid mengatakan, kedatangan Koalisi Beraniakan menambah jumlah calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng.

Profil Anwar Hafid

Drs H Anwar Hafid, M Si, adalah mantan Bupati Morowali.

Pria kelahiran 14 Agustus 1969 di Wosu, Bungku Barat, Kabupaten Morowali ini menjabat Bupati Morowali selama dua periode, mulai 2007 hingga 2018.
 
Saat menjabat Bupati Morowali di periode pertama, anak pasangan H Abdul Hafid dan Hj Misrah belum genap berusia 40 tahun.

Sehingga, Anwar Hafid suami Hj Nirwanti Bahasoan, S.P ini mendapat julukan bupati termuda.
 
Sebelum menjadi bupati, Anwar Hafid pernah menjabat sebagai Asisten Bagian Pemerintahan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
 
Morowali adalah sebuah kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Poso di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Ibu kota Kabupaten Morowali adalah Bungku.

Kabupaten muda ini memiliki berbagai potensi cukup besar, baik di sektor perkebunan, pertanian, kelautan, perikanan maupun pariwisata.
 
Sektor yang paling potensial di Morowali adalah pertambangan. Tidak mengherankan jika banyak orang menyebut kabupaten ini sebagai tanah 1001 tambang.

Jenis tambang di Morowali, di antaranya nikel, marmer, minyak bumi, dan kromit.

Selain pertambangan, daerah kaya hasil "sentuhan tangan" Anwar Hafid ini juga terdapat banyak perkebunan sawit.
 
Anwar Hafid dikenal sebagai figur yang merakyat. Tak heran jika Anwar yang mendapatkan gelar magisternya di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia terpilih untuk kedua kalinya menjadi bupati setelah periode pertamanya pada tahun 2007-2012 lalu.

Dia menjadi bupati pertama terapkan kuliah gratis
 
Selama menjabat bupati pada periode pertama (2007-2012), alumni Fakultas MIPA UMI ini berhasil melakukan banyak perubahan di Morowali.

Hal yang paling menonjol di periode pertama kekuasaannya adalah digulirkannya program Pendidikan Gratis dan Kesehatan Gratis.
 
Program Pendidikan Gratis yang digulirkan Anwar untuk memberikan kesempatan kepada warga Morowali untuk mengenyam pendidikan formal, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Saat itu, Morowali menjadi satu-satunya kabupaten yang menerapkan pendidikan gratis hingga SMA.
 
Di periode kepemimpinannya yang kedua (2013-2017), program Pendidikan dan Kesehatan Gratis masih tetap bergulir.

Bahkan, khusus di sektor pendidikan, kini putera-puteri Morowali bisa kuliah dengan mudah.

Pasalnya, terobosan fenomenal kembali diluncurkan oleh H Anwar Hafid di periodenya yang kedua, yaitu Kuliah Gratis.
 
Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali telah menganggarkan melalui APBD yang dialokasikan untuk bantuan dana pendidikan strata satu (sarjana) bagi putera-puteri Morowali.

Hal ini tentunya bertujuan untuk memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM) anak-anak daerah.

Dengan adanya program tersebut, tentunya semua pihak berharap bahwa tidak akan ada lagi anak-anak Morowali yang tidak kuliah hanya karena terhambat persoalan ekonomi.

Karena, Pemerintah Kabupaten Morowali telah menyiapkan dana untuk membantu biaya perkuliahan.

Program ini termasuk satu-satunya di Indonesia. Program kuliah gratis ini bukannya tanpa rintangan.

Harus diakui bahwa tidak semua rencana dapat berjalan dengan mulus.

Mulai dari persoalan pendataan, serta kendala-kendala lainnya, menjadi penghambat bagi program ini di awal peluncurannya pada tahun 2013.

Namun, tentunya itu adalah hal biasa yang pasti terjadi. Bahwa, segala sesuatu akan terasa rumit pada awal-awalnya, namun ketika sudah mulai berjalan, pelan-pelan akan menjadi ringan.
 
Program Kuliah Gratis adalah sesuatu yang mulia, perwujudan dari tanggung jawab negara terhadap warganya, seperti diamanatkan dalam UUD 1945 bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pendidikan.

Hanya saja kemudian, program ini perlu pengawasan yang ketat dari semua elemen yang ada agar benar-benar berjalan seperti seharusnya.

Sebab, sebagus apa pun sebuah rencana, jika pelaksanaannya tidak profesional maka hasilnya akan melenceng dari rencana, bahkan bisa-bisa merugikan daerah serta negara.
 
Alasan Anwar Hafid menerapkan kebijakan tersebut karena merasa berutang budi kepada rakyat yang telah memilihnya tanpa politik transaksional.

"Rakyat memilih saya jadi Bupati Morowali tidak dengan uang," ujarnya.

Elektabilitas Cagub Sulawesi Tengah Pilkada 2024

Baru-baru ini, Lembaga Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil survei menjelang Pilgub Sulteng 2024.

Dalam survei tersebut, nama Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali, unggul dibandingkan nama-nama lainnya.

Berdasarkan keterangan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, pada Senin (24/6/2024), survei dilakukan pada 13-20 Juni 2024.

Populasi survei adalah seluruh WNI di Sulteng yang punya hak pilih, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.200 orang. Margin of error ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95%.

Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Sulteng yang terdistribusi secara proporsional.

Jika Pilgub Sulteng diadakan ketika survei dilakukan, Ahmad Ali unggul signifikan dibanding nama-nama lain sebagai bakal cagub Sulteng.

Pada posisi kedua yaitu politikus Partai Demokrat sekaligus anggota DPR, Anwar Hafid, juga unggul signifikan dibanding nama lain.

Sementara itu, petahana, Rusdy Mastura dan Ma'mun Amir, dan juga nama-nama lainya, tertinggal dari dua nama dengan dukungan terbesar. Berikut top of mind atau pertanyaan terbuka:

Ahmad Ali 15,7%
Anwar Hafid 7,5%
Rusdy Mastura 4,0%
Hidayat Lamakarate 1,2%
Ma'mun Amir 1,1%
Nama lain di bawah 1%
Tidak tahu/rahasisa 67,3%

Pada simulasi 26 nama semi terbuka, hasilnya sebaik berikut:

Ahmad Ali 27,2%
Anwar Hafid 14,6%
Rusdy Mastura 4,9%
Ma'mun Amir 3,8%
Moh. Irwan Lapatta 3,1%
Hidayat Lamakarate 3%
Abdul Karim Aljufri 2,2%
S.U. Marunduh 1,4%
KasmanLassa 1,1%
Hadianto Rasyid 1%
Nama lain di bawah 1%
Tidak tahu/rahasia 31,3%

(TribunNewsmaker.com/Dika Pradana/TribunTimur)

Tags:
Pilkada 2024Calon GubernurSultengSulawesi TengahRusdy MasturaAhmad AliAnwar Hafid
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved