Breaking News:

Pilkada 2024

Adu Elektabilitas di Pilkada Jatim 2024, Khofifah Didoakan Menang 70 Persen, Nasib Risma dan Luluk?

Elektabilitas Khofifah, Risma dan Luluk di Pilkada Jatim 2024, Gus Ali doakan Khofifah menang 70 persen.

|
Editor: Delta Lidina
Instagram @luluknurhamidah1 @khofifah.ip @ trirismaharini.official
Elektabilitas Khofifah, Risma dan Luluk di Pilkada Jatim 2024, Gus Ali doakan Khofifah menang 70 persen. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pilkada Jawa Timur (Jatim) diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon).

Pilkada 2024 akan berlangsung 64 hari lagi, tepatnya pada 27 November 2024.

Tiga paslon yang terjun di Pilkada Jatim 2024 adalah:

1. Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak

2. Tri Rismaharini-Gus Hans

3. Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim

Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak banjir dukungan berbagai kalangan.

Keduanya terus menunjukkan keunggulan kuat yang membuka potensi kemenangan pada Pilgub Jatim 2024.

Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo KH. Agoes Ali Masyhuri menyampaikan keyakinannya Khofifah-Emil dapat menang besar pada pilgub mendatang. Bahkan dia menyebut perolehan suara keduanya bisa menembus hingga angka 70 persen suara.

"Insya Allah, menang pitung puluh (70) persen lebih," kata KH. Agoes Ali Masyhuri, Minggu (22/9/2024).

Bagi Gus Ali ini sapaan akrab KH. Agoes Ali Masyhuri Khofifah terbukti memberika keinerja hebat selama lima tahun menakhodai Jatim. Bersama Emil Elestianto Dardak, Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini sukses membawa Jatim maju sangat pesat.

Tercatat di bawah kepemimpinan Khofifah-Emil membuktikan diri menjadi provinsi dengan banyak desa mandiri. Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, Jatim dinobatkan sebagai provinsi dengan desa mandiri terbanyak se-Indonesia.

Keberhasilan Khofifah-Emil membangun desa mandiri di berbagai pelosok wilayah Jawa Timur tidak lepas dari sinergi dari seluruh elemen. Dengan rincian, 2.800 desa dengan status mandiri, 3.674 desa maju, dan 1.247 desa dengan status berkembang.

Baca juga: Peluang Khofifah Indar Menang Besar dari Tri Rismaharini di Pilkada Jatim 2024, Cek Elektabilitas

Karenanya, dia menyebut Khofifah-Emil sudah terbukti berhasil menciptakan Jatim dengan suasana yang kondusif serta relatif aman. Sehingga tercipta suasana sangat kondusif pada semua kalangan di seluruh wilayah Jati.

Maka tak mengejutkan bila Khofifah dan Emil semakin terus diinginkan utamanya untuk memimpin Jatim pada periode kedua. Tentu keinginan kuat masyarakat ingin melihat Jatim lebih maju dan berkembang kedepan.

"Harus diakui Ibu Khofifah berhasil menata Jawa Timur kondusif hubungan antara kiai dengan birokrat dengan pejabat semua rapih," pungkasnya.

Gus Ali mendoakan Khofifah menang 70 persen
Gus Ali mendoakan Khofifah menang 70 persen

Survei Pilkada Jatim 2024

1. Indopol Survey & Consulting

Sebelum resmi mendaftar di Pilkada Jatim 2024, nama Risma sudah digadang-gadang menjadi penantang kuat Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Direktur Indopol Survey & Consulting Fauzin menganalisa, jika dilihat dari konfigurasi politik Jatim, memang sangat memungkinkan untuk munculnya calon penantang.

Apalagi, dua partai pemilik kursi besar di DPRD Jatim, PKB dan PDIP belum juga menentukan sikap.

PKB berstatus sebagai pemenang Pileg di DPRD Jatim dengan 27 kursi.

Adapun PDIP memiliki 21 kursi hasil Pemilu 2024.

"Kami berharap masyarakat diberikan opsi dalam demokrasi.

Baca juga: Terjawab Peluang Tri Rismaharini Salip Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim 2024

Banyak pilihan justru semakin baik," kata Fauzin saat berbincang dalam podcast Mata Lokal Memilih di Studio TribunJatim Network, Senin (8/7/2024).

Menurutnya, Pilkada Jatim 2024 memang selalu menarik, karena segala dinamika politik yang mengiringi kontestasi selalu jadi pusat perhatian nasional.

Sehingga, dengan pertarungan melawan kotak kosong maka hanya akan menjadi preseden buruk demokrasi lima tahunan di Jatim.

Dalam kacamata ini, parpol harus memberikan banyak opsi kepada masyarakat.

Fauzin menjelaskan, terkait Pilkada Jatim 2024, Indopol Survey & Consulting sudah beberapa kali menggelar jajak pendapat publik.

Setidaknya dua kali yakni pada kurun Maret 2023 dan Juli 2023.

Dari dua kali survei itu, Fauzin menjelaskan, nama Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat calon gubernur memang unggul.

Meski dengan jarak angka elektabilitas yang relatif jauh, pesaing terdekat Khofifah dalam survei tersebut adalah Risma yang merupakan Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya dua periode.

Khofifah Indar Parawansa akhirnya bakal berhadapan dengan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah di Pilgub Jatim 2024.
Khofifah Indar Parawansa akhirnya bakal berhadapan dengan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah di Pilgub Jatim 2024. (Instagram @kpu_jatim)

Menurut Fauzin, hal itu wajar, sebab Risma belum melakukan gerakan politik.

"Sehingga, kalau ditanya siapa penantang terkuatnya, berdasarkan beberapa survei kami, Bu Risma menjadi salah satunya" terang Fauzin.

Di luar nama Risma, Fauzin juga menilai KH Marzuki Mustamar mantan Ketua PWNU Jatim yang layak untuk maju sebagai kandidat penantang, sebagaimana wacana yang belakangan dimunculkan oleh PKB.

Meski belum memotret elektabilitas Kiai Marzuki, namun Fauzin menyebut, kriteria ulama atau tokoh masyarakat cukup banyak dipilih oleh responden dalam berbagai survei sebelumnya.

"Sehingga, di antara banyak tokoh Kiai Marzuki layak diwacanakan," ungkapnya.

2. Litbang Kompas

Hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024, memotret bahwa elektabilitas mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di posisi pertama dengan 29,8 persen. 

Sedangkan elektabilitas Emil Elestianto Dardak sebesar 3,8 persen. 

Kemudian, strong voters (pemilih loyal) atau responden yang pasti akan memilih Khofifah jika dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Timur mencapai 31,6 persen.

Lalu, strong voters Emil Dardak 10,8 persen. 

Namun, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut bahwa masih terbuka peluang bagi kandidat lain untuk maju dan menjadi penantang kuat bagi Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim 2024.

Menurut Yohan, masih ada 51 persen responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanyakan perihal kandidat calon Gubernur Jawa Timur

"Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah),” kata Yohan. 

Apabila merujuk hasil survei, Yohan mengatakan, kandidat terkuat penantang Khofifah adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini. 

Sebab, berada di posisi kedua dengan 13,6 persen.

"Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki pontensi,” ujarnya.

Selain itu, strong voters dari Risma juga berada di posisi kedua dengan 19,8 persen. 

Meski responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanya apakah akan memilih politikus PDIP tersebut cukup tinggi yakni 31 persen. 

Kemudian, swing voters (pemilih bimbang) atau responden yang menjawab akan mempertimbangkan memilih dari Khofifah, Risma, dan Emil Dardak masih tinggi, yakni di atas 40 persen. 

Namun, Yohan juga mengingatkan bahwa elektabilitas tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya faktor penentu. 

Sebab, masih banyak faktor lainnya yang menentukan terkait pengusungan calon kepala daerah. 

“Tetapi tentu ada banyak variabel lain, seperti dukungan partai politik (parpol),” katanya.

Untuk diketahui, survei Litbang Kompas dilakukan pada 20-25 Juni 2024, dengan melibatkan sebanyak 500 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.

Margin of error survei lebih kurang 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka ini didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas. (TribunNewsmaker/TribunJatim)

Tags:
Pilkada 2024JatimJawa TimurKhofifahRismaLuluk
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved