Menakar Kekuatan Erzaldi Rosman vs Hidayat Arsani di Pilkada Babel 2024, Terjawab Cagub Terkuat

Jadi istilahnya masyarakat mempunyai pilihan ataupun tawaran, sosok seperti apa yang kemudian akan dipilih oleh masyarakat," jelasnya.

Tak hanya itu, Ariandi juga menyoroti adanya dukungan dari PDIP untuk pasangan Hidayat Arsani-Hellyana.

Dukungan ini menjadi modal bagi pasangan Hidayat Arsani-Hellyana untuk menantang Erzaldi Rosman-Yuri Kemal yang dukungannya dimotori oleh Partai Gerindra.

"Karena yang akan dilihat dalam pertarungan pemilihan di tingkat provinsi itu tidak hanya soal tokoh, tetapi juga bagaimana pertarungan partai politik. 

Ditambah lagi untuk di Bangka Belitung di level kabupaten kota, calon petahana PDIP cukup kuat.

Sehingga ketika di level provinsi ikut mendukung Erzaldi, tentu akan mengganggu strategi yang telah disusun di level kabupaten/kota tadi," urainya.

Elektabilitas bersaing ketat

Akademisi Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB) Ariandi Zulkarnain memprediksi persaingan antara dua bakal calon di Pemilihan Gubernur Babel 2024 akan menyajikan persaingan yang seru.

Seperti diketahui saat ini terdapat dua bakal calon pasangan yang telah mendapatkan dukungan dari beberapa partai politik.

Pertama yakni pasangan Erzaldi Rosman Djohan-Yuri Kemal Fadlullah, kemudian yaitu pasangan Hidayat Arsani-Hellyana.

Menurut Ariandi, persaingan sengit itu akan tersaji karena dua nama bakal calon Gubernur tersebut merupakan kandidat yang  sejak awal memiliki elektabilitas angka survei yang cukup tinggi.

"Meskipun jarak (elektabilitas) antara Erzaldi dan Hidayat Arsani pada beberapa waktu lalu memiliki jarak, tetapi itu tentu masih bisa dikejar oleh Hidayat Arsani yang menjadi antitesis dari Erzaldi," ujar Ariandi, Jumat (23/8/2024).

Ariandi menyebutkan, persaingan itu akan menjadi lebih menarik karena Hidayat Arsani pada saat ini bisa dibilang menampilkan antitesis dari cara berpolitik Erzaldi Rosman yang berstatus mantan Gubernur Bangka Belitung periode 2018-2023.

"Saya kira itu mencerminkan mekanisme pola baru dalam berpolitik."

"Jadi istilahnya masyarakat mempunyai pilihan ataupun tawaran, sosok seperti apa yang kemudian akan dipilih oleh masyarakat," sebutnya.