Pilkada 2024
Perbandingan Harta 2 Cabup di Pilkada Majalengka 2024, Karna Sobahi vs Eman Suherman, Siapa Terkaya?
Berikut perbandingan harta kekayaan calon Bupati di Pilkada Majalengka 2024. Karna Sobahi vs Eman Suherman, siapa terkaya?
Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Eri Ariyanto
"Dari hasil survei Poltracking, saya melihat pasangan Eman - Dena enggak ada persoalan, karena memborong partai-partai besar dan elektabilitasnya juga unggul, sehingga secara umum aman kecuali di tengah jalan menjelang pemungutan suara ada tsunami politik," ujar Adi Sasono.
Diketahui, pasangan Eman Suherman - Dena M Ramdhan yang diusung enam partai parlemen, di antaranya, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai Demokrat, dan PKB yang totalnya mendapatkan 28 kursi DPRD Kabupaten Majalengka.
Termasuk enam partai nonparlemen dari mulai Partai NasDem, PSI, Partai hanura, Partai Gelora, Partai Garuda, hingga Partai Prima.
Sementara pasangan Karna - Koko diusung PDIP yang meraih 15 kursi DPRD Kabupaten Majalengka, dan PKS yang mendapatkan tujuh kursi, serta partai nonparlemen dari mulai PBB, Partai Ummat, Partai Buruh, Perindo, hingga PKN.
2. Survei Indikator Politik Indonesia
Berdasarkan hasil survei, pasangan calon nomor urut 01, Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan menempati posisi teratas.
Pasangan Eman-Dena berada di peringkat pertama dengan 54,8 persen dan posisi kedua ditempati pasangan Karna Sobahi-Koko Suyoko dengan 33,7 persen.
Sementara responden yang tidak menjawab atau belum menemukan pilihan ada sebanyak 11,5 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebut komposisi pemasangan Eman-Dena dinilai cocok karena bisa menunjukkan tren positif dari masing-masing pasangan sementara pasangan rivalnya Karna-Koko dampaknya belum terlalu signifikan.
"Ternyata kalau dipasangkan antara Pak Eman dengan Pak Dena itu cenderung positif.
Pak Eman yang punya basis dengan Pak Dena juga yang punya basis, itu cenderung bertambah jadi 54,8 persen (tingkat kepercayaan publik untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Majalengka)," kata Burhanuddin, Rabu (25/9/2024).
Menurut Burhan, pasangan Karna dan Koko, belum memperlihatkan peningkatan elektabilitas setelah kedua tokoh berpasangan.
"Mungkin perlu waktu, karena Pak Karna dari basis PDI Perjuangan dan Pak Koko dari basis PKS,
ini kan nggak mudah yah menggabungkan kedua kekuatan jadi perlu waktu kedua struktur partai menggabungkan dua kekuatan yang sering kali diasumsikan oleh pengamat seperti minyak dan air," katanya.
Burhan mengatakan hasil survei ini bukanlah hasil mutlak Pilkada 27 November.
Sebab masih ada waktu untuk kedua pasangan kandidat meningkatkan popularitas dan elektabilitas masing-masing.
"Pemilihan ini bisa berubah, naik turun. Pak Eman jangan terlalu santai,
Pak Karna masih ada waktu jangan patah semangat apalagi dua setengah bulan bukan waktu yang pendek itu waktu yang panjang, selisih juga nggak terlalu jauh. Dua setengah bulan bisa membuat perubahan," ujarnya
Sementara itu, Survei Indikator dilakukan pada periode 8-13 September 2024 di 26 Kecamatan dengan jumlah sampel 400 responden yang sudah berusia 17 tahun atau lebih.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung.
Menggunakan metode random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Setelah proses wawancara, Indikator Politik Indonesia juga melakukan quality control atau spot check terhadap hasil survei di lapangan.
Quality control dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.
Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan.
(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Sosok 2 Pasang Kakak-Adik Sama-Sama Jadi Kepala Daerah di Sulawesi Selatan, Karier Politiknya Moncer |
![]() |
---|
Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
![]() |
---|
Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
![]() |
---|
Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|