Berita Viral
5 Fakta Pilu Dwi Ayu Darmawati Korban George Sugama Halim Ditolak 2 Polsek hingga Ditipu Pengacara
Inilah deretan fakta pilu Dwi Ayu Darmawati korban penganiayaan George Sugama Halim.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah deretan fakta pilu Dwi Ayu Darmawati korban penganiayaan George Sugama Halim.
Seperti yang diketahui kasus penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim anak pemilik toko roti di Cakung tengah mengjadi sorotan.
George tega menganiaya karyawan bernama Dwi Ayu hingga kepalanya terluka.
Kini Dwi Ayu pun melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
Ternyata perjuangan dirinya mencari keadilan tidak selalu berjalan mulus hingga akhirnya kasus ini viral di media sosial.
Berikut ini deretan fakta pilu Dwi Ayu Darmawati korban penganiayaan George:
1. Ditolak 2 Polsek
Dwi Ayu mengungkap pengalaman pahitnya saat mencari keadilan.
Ia ternyata sempat melapor ke Polsek Rawamangun dan Polsek Cakung setelah mengalami penganiayaan pada Kamis (17/10) lalu.
Namun kedua laporannya itu ditolak.
Baca juga: Nasib Dwi Ayu, Dianiaya & Dihina Miskin George Sugama, Kini Diberi Kerja John LBF hingga Dikuliahi
2. Lapor ke Polres Metro Jakarta Timur
Setelah laporannya ditolak dua Polsek, Dwi Ayu pun tak menyerah begitu saja.
Ia langsung melapor ke Polres Metro Jakarta Timur.
Dwi membutuhkan waktu tiga hari hingga laporan itu diterima polisi.
3. Ditipu Pengacara
Dikatakan Dwi, ia sempat ditipu oleh seorang pengacara yang dikirim oleh diduga keluarga pelaku dengan mengaku berasal dari LBH.
Saat rapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Selasa (17/12), Dwi mengatakan awalnya tidak tahu kalau pengacara tersebut dikirim dari pihak pelaku.
"Saya sempat dikirimkan pengacara dari pihak pelaku, tapi awalnya saya enggak tahu kalau itu dari pihak pelaku," ujarnya.
Waktu pertemuan di Polres dan ngasih BAP, ia pun memberi tahu kalau disuruh oleh bos toko roti tempat Dwi bekerja.
Baca juga: Terungkap Gaji Dwi Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti di Cakung Jakarta, Ada yang Bekum Dibayar
4. Jual Motor untuk Bayar Pengacara
Dwi kemudian mengganti pengacara.
Tetapi ia tidak kunjung mendapat kejelasan terkait tindak lanjut laporannya meski telah mengganti pengacara.
Ia bahkan harus menjual motor sebab pengacara baru itu kerap meminta uang.
"Setiap ada info dia selalu ke rumah dan minta duit mama saya sampai jual motor," kata Dwi.
Motor Dwi terpaksa dijual karena pengacara minta uang Rp 12 juta.
5. Pengacara Tak Bisa Dihubungi
Setelah diberi uang belasan juta, sang pengacara justru menghilang.
Dwi yang meminta kejelasan soal kasusnya justru digantung begitu saja.
Pengacaranya tak bisa dihubungi.
Nasib Dwi Ayu, Dihina Miskin George Sugama, Kini Diberi Kerja John LBF hingga Dikuliahi
Inilah nasib Dwi Ayu Darmawati, korban penganiayaan anak bos toko roti, George Sugama Halim.
Dwi Ayu Darmawati menceritakan secara lengkap perlakuan George Sugama Halim terhadap dirinya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Di hadapan para legislator Senayan, Dwi Ayu mengatakan George Sugama Halim secara kasar menghina dirinya hingga melakukan kekerasan fisik.
Korban mengaku dihina miskin dan disebut oleh babu oleh George Sugama Halim.
Selain itu, kepala Dwi Ayu Darmawati juga sampai berdarah saat dilempar loyang kue oleh George Sugama Halim.
Dwi Ayu Darmawati bercerita, insiden bermula ketika pelaku meminta makanan yang dipesan melalui layanan pengantaran diantar ke kamar pribadinya.
Baca juga: Kondisi Toko Roti Pelaku Penganiayaan Karyawan yang Sepi Pembeli, Kini Ada Beberapa Karyawan Baru
"Saya menolak karena itu bukan bagian dari tugas saya," kata Dwi saat bersaksi dalam rapat dengan Komisi III DPR.
Namun, penolakan tersebut justru memicu kemarahan pelaku.
Sebelum kejadian, pelaku dikabarkan pernah melontarkan kata-kata kasar kepada Dwi.
"Kata-kata kasar seperti orang miskin dan babu. Orang miskin kayak elu gak bisa masukin gua ke penjara, gua ini kebal hukum," kata Dwi.
Saat Dwi tetap bersikeras menolak permintaan pelaku, situasi menjadi semakin panas.
Pelaku melemparkan berbagai barang ke arah Dwi, termasuk patung, bangku, dan mesin EDC.
Tak berhenti di situ, ketika Dwi mencoba mengambil tas dan telepon genggamnya yang tertinggal di dalam ruangan, ia kembali mendapat serangan.
Barang-barang seperti kursi dan loyang kue dilemparkan hingga mengenai kepala Dwi, mengakibatkan luka berdarah.
"Saya kabur ke belakang, ke area oven, tapi tetap dilempari barang-barang.
Akhirnya kepala saya kena loyang kue sampai berdarah," ujarnya.
Dwi sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya, tetapi ditahan oleh adik pelaku.
Ia dan rekan-rekan karyawan akhirnya meminta perjanjian tertulis agar Dwi tidak lagi diminta untuk melayani permintaan pribadi pelaku.
Namun, insiden kekerasan tersebut tetap terjadi.
Peristiwa ini menjadi sorotan karena dugaan arogansi pelaku sebagai anak dari pemilik toko, serta ancamannya terkait kebal hukum.
Kasus ini tengah menjadi perhatian, dan Dwi berharap mendapatkan keadilan atas apa yang dialaminya.
(TribunNewsmaker.com/ Listusista)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
| Bakal Ajari Kominfo Kalau Sampai Coretax Tak Bisa Diretas, Menkeu Purbaya Kena Tegur: Gak Boleh Ya? |
|
|---|
| Janji Menkeu Purbaya Jika Terbukti Sukses Perkuat Keamanan Coretax: Saya Ajari ke Kementerian Lain |
|
|---|
| Cerita Menkeu Purbaya Pernah Tes Hacker untuk Retas LPS, Kaget Sendiri 5 Menit Bobol: Jago Juga Nih |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Bayar Hacker Perkuat Keamanan Coretax: Makin Pintar Dia, Makin Gak Jelas Sekolahnya |
|
|---|
| Nasib Suami Safitri Usai Ceraikan Istri Jelang Pelantikan PPPK, Ternyata Tak Dipecat, Densu: Bingung |
|
|---|