Profil dan Kekayaan Gus Salman, Wabup Terpilih Pilkada Jombang 2024, Dulunya Guru Ngaji di Pondok

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah profil dan harta kekayaan KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman, Wakil Bupati (Wabup) terpilih di Pilkada Jombang 2024, pernah jadi guru ngaji di pondok.

Lantas, siapa sebenarnya sosok Gus Salman? Dikutip TribunNewsmaker.com dari berbagai sumber, berikut profilnya.

Di Pilkada Jombang 2024, pasangan calon (paslon) Warsubi dan Gus Salman dinyatakan meraih suara terbanyak berdasarkan hasil rekapitulasi KPU.

Baca juga: Profil & Kekayaan Rahmat Hidayat, Wabup Terpilih Pilkada Padang Pariaman 2024, Dulu Pengelola Hotel

Bahkan paslon Warsubi dan Gus Salman juga disebut unggul jauh dalam perolehan suara dan meninggalkan paslon petahana Mundjidah Wahab dan Sumrambah.

Menariknya, dibalik kemenangan yang diraih pasangan Warsubi dan Gus Salman ini, dua sosok ini merupakan pendatang baru di kontestasi politik khususnya Pilkada Jombang.

Data yang dihimpun SURYA pada Sabtu Warsubi dan Gus Salman maju di Pilkada Jombang 2024 diusung oleh beberapa partai.

Mulai dari Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, PKS, Partai Nasdem, Partau Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gelora, semua merapat ke sang pengusaha.

Dari partai pengusungnya ini, Paslon nomor urut 2 ini mengantongi 30 kursi dari total 50 kursi pada DPRD Kabupaten Jombang 2024-2029.

Kemudian, pasangan ini juga didukung oleh sekitar 500.000 perolehan suara.

Jika semua masyarakat telah mengenal Warsubi sebagai sosok pengusaha tajir melintir, tak adil jika meninggalkan sosok wakilnya yang dinilai punya peran menggaet suara Nahdliyyin, ialah Gus Salman.

Profil Gus Salman

Salmanudin Yazid Al Hafidz, lebih dikenal sebagai Gus Salman, lahir di Jombang pada 9 Oktober 1967.

Ia adalah putra dari Kiai Yazid Nur dan Salimah.

Gus Salman menyelesaikan pendidikan di Institut KH Hasyim Asy’ari (sekarang Universitas Hasyim Asy’ari) Tebuireng pada tahun 1994.

Munculnya nama Gus Salman dalam kontestasi lima tahunan ini awalnya mengejutkan publik.