Polisi Gugur Ditembak di Lampung
Tak Cuma Tembak Polisi, Kopka Basarsyah Punya Peran Penting di Acara Judi Sabung Ayam Lampung
Terungkap peran lain Kopka Basarsyah, terduga penembakan 3 polisi di Way Kanan, Lampung. Benarkah bandar judi sabung ayam?
Editor: Noviana
TRIBBUNNEWSMAKER.COM - Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika membeberkan peran lain yang dimiliki Kopka Basarsyah, terduga pelaku penembakan 3 polisi di Way Kanan, Lampung.
Rupanya, Kopka Basarsyah menyebarkan undangan acara judi sabung ayam yang saat itu digerebek oleh polisi.
Ia diduga merupakan sosok penyelenggara di balik kegiatan ilegal yang berujung penembakan tiga anggota polisi Polda Lampung tersebut.

Adapun tiga korban tewas adalah Kapolsek Negara Batin, AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto, dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.
Kopka Basarsyah diduga menyebarkan undangan sabung ayam melalui media sosial dan jejaring WhatsApp.
Dalam undangan sabung ayam itu disebutkan tanggal dan lokasi arena yang akan digunakan.
"Penggerebekan itu berawal dari adanya undangan yang beredar di medsos terkait kegiatan yang akan melaksanakan perjudian sabung ayam di TKP, Register 44 Way Kanan," kata Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).
Baca juga: Sebut Polisi Tembak Duluan, TNI Jawab Isu 2 Anggotanya adalah Bandar Judi Sabung Ayam di Lampung
Pada hari kejadian, Senin (17/3/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, informasi itu diketahui oleh Polres Way Kanan.
"Lalu, Kapolres Way Kanan memerintahkan kepada jajaran untuk bisa melakukan pembubaran dan para personel mendatangi TKP tersebut," katanya.
Helmy mengatakan, begitu tiba di TKP, anggota sempat melepaskan tembakan peringatan dengan maksud membubarkan kerumunan penjudi di lokasi.
Namun, dari arah arena sabung ayam terdengar tembakan ke arah anggota kepolisian yang belakangan diketahui menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Helmy menambahkan, sebanyak 14 orang saksi telah diperiksa atas kasus ini.
Pemeriksaan termasuk untuk dua oknum, yakni Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, yang dilakukan bersama Kodam II Sriwijaya.
Baca juga: Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Tewas 3 Polisi di Lampung, Ini Nasib 2 TNI Terduga Pelaku Penembakan
Ditembak dari jarak dekat
Polda Lampung menyebut jarak tembak antara pelaku dengan anggota polisi sangat dekat.
Helmy Santika mengatakan, informasi itu berasal dari seorang saksi warga sipil berinisial Z dan para personel yang melakukan penggerebekan.
Para saksi itu menyebutkan jarak tembak antara oknum dengan anggota kepolisian bervariasi.
"Ada yang menyebut jarak 6 meter dan ada yang menyebut 13 meter," kata Helmy saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).
Menurutnya, fakta itu diketahui dari hasil autopsi jenazah tiga anggota polisi dan prarekonstruksi di TKP.
Namun, fakta itu harus dikuatkan dengan bukti secara ilmiah melalui pengujian balistik dan metalurgi.
Baca juga: Tampang Anggota TNI Terduga Pelaku Penembakan 3 Polisi di Way Kanan Lampung, Penangkapan Ricuh
Helmy menjelaskan, saksi Z adalah penjudi yang datang karena diundang oleh oknum Kopka B ke arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik pada Senin (17/3/2024).
"Saksi mengenal dan mengetahui oknum itu adalah anggota TNI," katanya.
Saksi Z juga mengatakan bahwa kedua oknum TNI, yakni Kopka B dan Peltu L, membawa senjata api (senpi) yang diselipkan di pinggang dan senpi laras panjang.
"Lalu empat orang dari 13 anggota polisi yang melakukan penggerebekan juga melihat oknum itu menembak dengan senjata laras panjang," kata Helmy.
Sementara itu, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis mengatakan kasus ini diinvestigasi bersama Polda Lampung.
"Nanti kita cari dulu senjatanya, nanti dicek, uji balistiknya apakah sesuai atau tidak," kata dia.
Ujang menambahkan, pihaknya berharap agar kasus ini segera selesai sehingga bisa diketahui apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Baca juga: 5 Poin Revisi UU TNI Disorot Mahfud MD, Bandingkan dengan Dwifungsi ABRI Zaman Orde Baru
Akui Tembak Polisi
Dua anggota TNI, yaitu Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, sudah mengakui melakukan penembakan terhadap tiga polisi saat pembubaran judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025).
Namun, hingga saat ini, kedua pelaku yang berasal dari Koramil Negara Batin itu tidak kunjung ditetapkan menjadi tersangka.
Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, mengungkapkan, meski telah mengakui melakukan penembakan, kedua anggota TNI tersebut memang belum ditetapkan menjadi tersangka.
Pasalnya, kata Darwis, perlu adanya dua alat bukti sehingga Lubis dan Basarsyah bisa ditetapkan menjadi tersangka.
Tak cuma itu, dia juga mengatakan penetapan tersangka juga perlu diperkuat dengan keterangan saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hingga kini, Darwis mengungkapkan penyelidikan masih terus berlangsung dan belum rampung.
"Dua orang oknum ini statusnya sekarang masih jadi saksi, baru kita mintai keterangan," kata Darwis saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).
"Karena untuk menjadikan dia tersangka itu butuh barang bukti, butuh saksi-saksi yang lain untuk memperkuat dan nanti dari olah TKP," jelasnya.
Darwis menuturkan pihaknya kini masih mencari senjata api yang dimiliki Lubis dan Basarsyah untuk menembak tiga polisi tersebut.
"Masalah senjata, sampai sekarang ini kami masih mencari alat bukti tersebut untuk memperkuat keterangan yang ada," paparnya.
Baca juga: Revisi UU TNI Dikebut DPR, Fedi Nuril Ungkap Keresahan: Takut Kembali ke Zaman Orde Baru
Pada kesempatan yang sama, Kapolda Lampung, Irjen Hemy Santika, mengungkapkan kedua pelaku sudah mengakui melakukan penembakan terhadap tiga anggota Polsek Negara Batin tersebut.
Pengakuan tersebut diketahui setelah Polda Lampung melakukan join investigasi bersama dengan Korem 043 Gatam.
Selain itu, Helmy juga mengatakan kedua pelaku penembakan menyebut menembak tiga polisi menggunakan senjata api (senpi) rakitan.
Namun, dia menuturkan pengakuan tersebut masih perlu diuji kebenarannya lewat pemeriksaan proyektil atau selongsong di Laboratorium Forensik (Labfor).
Senada dengan Darwis, Helmy juga menegaskan penetapan tersangka perlu didukung alat bukti yang cukup.
"Berdasarkan pengakuannya, berada di TKP, berarti ini sesuai keterangan-keterangan yang lain bahwa memang ada. Dan melakukan penembakan dan membawa senjata api dan disampaikan menggunakan senjata api rakitan."
"Ini yang masih perlu kita dalami ke depan. Karena semua fakta peristiwa harus didukung dengan alat bukti," jelasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto) (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kopka B Sebar Undangan Sabung Ayam di Medsos, 3 Polisi Ditembak dari Jarak Dekat, dan 2 Anggota TNI Akui Tembak 3 Polisi saat Pembubaran Sabung Ayam, Mengapa Belum Jadi Tersangka?
Daftar Tersangka Kasus Penembakan 3 Polisi dan Judi di Lampung: 2 TNI, 1 Polisi dan 1 Warga Sipil |
![]() |
---|
Klaim 3 Polisi Sengaja Dieksekusi di TKP Sabung Ayam, Kompolnas: Penembak Menargetkan Pak Kapolsek |
![]() |
---|
Kapolsek Lusiyanto Ternyata Kerja Sampingan Jadi Sopir Travel, Kompolnas: Rumahnya Sangat Sederhana |
![]() |
---|
Istri Kapolsek Lusiyanto Bongkar Borok Peltu Lubis soal Setoran Judi Sabung Ayam: Saya Lihat Sendiri |
![]() |
---|
TNI Akui Ada Aliran Uang Judi Sabung Ayam ke Polisi, Viral Isu Polsek Negara Batin Minta Setoran |
![]() |
---|