Kabupaten Klaten
Nikmatnya Ayam Panggang Mbah Dinem, Kuliner Khas Klaten Langganan Pejabat, Bisa untuk Oleh-oleh
Nikmatnya ayam panggang Mbah Dinem, kuliner ayam panggang khas Klaten yang jadi langganan pejabat, bisa untuk oleh-oleh
Editor: Talitha Desena
Nikmatnya ayam panggang Mbah Dinem, kuliner ayam panggang khas Klaten yang jadi langganan pejabat, bisa untuk oleh-oleh
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ayam Panggang Mbah Dinem yang terletak di Klaten, Jawa Tengah, menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dengan menyajikan ayam kampung yang diolah menggunakan belasan jenis rempah pilihan.
Keistimewaan dari hidangan Ayam Panggang Mbah Dinem ini adalah cara pengolahan yang unik, tanpa menggunakan santan, vetsin, ataupun minyak goreng, sehingga menghasilkan cita rasa yang lebih alami dan sehat.
Proses pemanggangan ayam dengan bumbu rempah yang khas membuat daging ayam terasa empuk dan kaya akan rasa, menjadikan setiap gigitan begitu menggugah selera.
Ayam Panggang Mbah Dinem ini tidak hanya terkenal dengan kelezatan ayam panggangnya, tetapi juga dengan konsep masakan yang memperhatikan kualitas bahan-bahan alami, membuatnya menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin menikmati makanan tradisional yang sehat.
Ayam Panggang Mbah Dinem menjadi destinasi kuliner yang wajib dicoba bagi pengunjung yang berada di sekitar Klaten, terutama bagi pecinta masakan berbumbu rempah.
Baca juga: Cuma 18 Menit dari Pusat Kota Klaten, Pesona Candi Prambanan untuk Libur Lebaran 2025, Ini HTM-nya
Muhammad Yahya, pemilik brand, menjamin bahwa sekalipun tidak menggunakan bahan-bahan tersebut, kelezatan ayam panggangnya tidak kalah enak.
“Kami tidak menggunakan vetsin, santan dan minyak goreng. Sehingga aman untuk orang-orang yang perlu menjaga kesehatan,” ujar Muhammad Yahya.
Ayam Panggang Mbah Dinem menggunakan ayam kampung, yang diolah dengan delapan belas jenis bumbu, termasuk lengkuas, jahe dan kemiri.
Prosesnya berlangsung tanpa pengukusan, penggorengan ataupun perebusan.
Baca juga: Kemegahan Candi Plaosan Lor di Klaten, Mitos Pasangan Kasmaran akan Langgeng, Cuma Sejam dari Solo

Setelah bumbu meresap, ayam dipanggang selama sekitar sepuluh hingga lima belas menit, menggunakan gerabah yang terbuat dari tanah liat.
“Ayam kami olah menggunakan gerabah tanah liat, dipanaskan dengan kompor.
Selama proses pemanggangan, ayam tidak tersentuh api sama sekali, sehingga teksturnya terjaga, dan aromanya istimewa,” jelasnya.
Muhammad Yahya lebih lanjut menerangkan, Mbah Dinem mewariskan cara memasak menggunakan gerabah kepada anak dan cucunya.
Baca juga: 7 Wisata Air di Klaten yang Bisa Dikunjungi Saat Lebaran, dari Umbul Ponggok Hingga Kapilaler

Gerabah yang digunakan adalah produksi warga kecamatan Bayat di Klaten.
Sumber: Tribunnews.com
Klaten Pertahankan Gelar Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya, Capaian Nilai Naik |
![]() |
---|
Lautan Manusia Berebut Apem: Tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom Kembali Pecahkan Antusiasme Warga |
![]() |
---|
Yaa Qawiyyu Kiai Ageng Gribig: Apem, Doa, dan Warisan Budaya Sakral dari Jatinom |
![]() |
---|
Keberkahan Yaa Qawiyyu, Penjual Apem di Jatinom Kebanjiran Rejeki |
![]() |
---|
Ribuan Warga Banjiri Lapangan Klampeyan, Bupati Klaten Hamenang Sebar Puluhan Ribu Apem Yaa Qawiyyu |
![]() |
---|