Breaking News:

Kabupaten Klaten

Mitos Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten, Sumber Airnya Disebut Dijadikan Air Kemasan Terkenal

Inilah mitos Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten, sumber airnya sisebut dijadikan air kemasan terkenal, benarkah?

Editor: Talitha Desena
KOMPAS.com/Anggara Wikan Prasetya
WISATA KLATEN: Mitos Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten 

"Namun jalurnya berbeda-beda, ada yang di dekat permukaan, ada juga yang di kedalaman.

Masing-masing aliran dibatasi oleh batuan impermiable atau lapisan kedap air," ujar Profesor Heru.

Dalam penelitiannya, Heru menemukan bahwa air yang meresap di wilayah lereng Merapi, tepatnya di sekitar Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatana Tamansari, akan membentuk air tanah dalam dan dangkal (dekat permukaan), tergantung batuan yang ada di bawahnya. 

"Jadi di bawah itu ada beberapa lapis aliran air yang masing-masing dibatasi oleh lapisan impermiable (kedap air) sehingga alirannya tidak saling berhubungan,

Kadang-kadang dua sumber air yang berdekatan, belum tentu berasal dari kedalaman yang sama."

Mesi demikian, sebagian air limpahan dari sumur Aqua memang dialirkan ke Umbul Sigedhang. Tetapi hal ini ada alasannya.

Menurut Rama Zakaria, berdasarkan Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA), sebelum tahun 2020, dari total ijin yang diberikan pemerintah, 10 persen --angka ini kemudian berubah menjadi 15 persen-- harus dikembalikan sebagai overflow ke perairan terbuka.

"Nah kalau di sini overflow itu dikembalikan pada masyarakat lewat Umbul Sigedhang. Jadi ada pipa dari sumur Aqua yang melimpahkan air ke umbul, jelas bukan berarti orang berenang di sumber Aqua."

Adapun sumur Aqua yang dipakai dalam produksi berada di area terlindung di Taman Keanekaragaman Hayati atau Taman Kehati.

Untuk memasuki taman tersebut, orang harus ijin jauh-jauh hari.

Selain itu tidak semua titik bisa dilihat, ada daerah yang tidak boleh dimasuki karena berkaitan dengan keamanan sumber air.

Ketika Kompas.com berkesempatan mengunjungi, kami harus melewati pintu gerbang yang tertutup, mencatatkan identitas dan keperluan, baru diantar untuk melihat taman. Itu belum sampai ke sumur arteri.

Bila akan ke sana, kita harus melewati jembatan gantung dengan pintu besi yang selalu digembok, dan hanya bisa dilalui 5 orang saja.

Setelah menyeberang, melewati jalan setapak, baru kita akan sampai ke sumur artesis. Di sini ada dua sumur, yang pertama airnya dialirkan ke desa setempat, sedangkan yang ke-dua dipakai dalam produksi Aqua.

Kedua sumur ini berasal dari mata air berbeda karena kedalamannya pun berbeda. Keduanya berjarak beberapa ratus meter dan masing-masing berada dalam rumah sumur yang terkunci rapat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniUmbulSigedangKapilalerKlatenJawa Tengah
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved