Murdaya Poo Meninggal
Murdaya Poo Meninggal, Ini Perjalanan Bisnisnya, Dirikan Perusahaan Bareng Istri, Dulu Jualan Koran
Perjalanan bisnis pengusaha Murdaya Poo, bangun perusahaan bareng istri, saat muda pernah jualan koran.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Murdaya Widyawimarta Poo, yang lebih dikenal dengan nama Murdaya Poo, meninggal dunia pada Senin (7/4/2025) pukul 01:57 waktu Singapura.
Kabar duka tersebut diumumkan melalui akun Instagram resmi Dewan Pengurus Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia (DPP WALUBI) Jakarta.
"Dengan hati yang penuh duka, kami segenap keluarga besar DPD WALUBI DK Jakarta mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya Bapak Murdaya Widyawimarta Poo di usia 84 tahun," demikian pernyataan WALUBI Jakarta pada Senin pagi (7/4/2025).
Lukman Saefuddin, mantan Menteri Agama, turut mengungkapkan rasa belasungkawa melalui akun resminya di platform X.
"Selamat berpulang sepenuh rela dan bahagia, Pak Murdaya Poo. Mendiang adalah sosok yang berjasa besar dalam melahirkan UU Kewarganegaraan dan UU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Semoga terlahir kembali dengan bahagia di alam yang lebih tinggi," cuitnya.
Baca juga: Deretan Proyek Properti Garapan Perusahaan Murdaya Poo, jadi Ikon di Indonesia, PIM hingga JIExpo
Perjalanan bisnis Murdaya Poo
Murdaya Poo dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di Indonesia, khususnya dalam bidang properti.
Menurut laporan Kompas.com (7/4/2025), pada 2022, kekayaan Murdaya diperkirakan mencapai 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp18,9 triliun dengan nilai tukar Rp15.786 per dolar AS), menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia.
Pada tahun tersebut, ia menduduki posisi ke-37 dalam daftar orang terkaya versi Forbes.
Murdaya lahir pada 12 Januari 1946 di Blitar, Jawa Timur, dalam keluarga yang sederhana.
Ia menempuh pendidikan di Universitas Indonesia, mengambil jurusan ekonomi pada tahun 1962.
Kariernya dimulai dengan bekerja sebagai penjual koran di masa mudanya.
Namun, di usia 26 tahun, ia mendirikan sebuah perusahaan kontraktor yang kelak berkembang menjadi PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) dan Central Cipta Murdaya (CCM) Group pada tahun 1984, bekerja sama dengan istrinya, Siti Hartati Murdaya.
Pernikahan mereka pada tahun 1972 tidak hanya mempererat ikatan pribadi, tetapi juga melahirkan kemitraan bisnis yang kuat.
Pasangan ini dikaruniai empat anak: Prajna Murdaya, Metta Murdaya, Uppekha Murdaya, dan Karuna Murdaya. Mereka kini turut mengelola bisnis keluarga, termasuk sebagai komisaris di MKPI.
Baca juga: Rencana Pemakaman Pengusaha Murdaya Poo, Disemayamkan di Singapura, lalu Diterbangkan ke Indonesia

Sumber: Kompas.com
POTRET Vihara Graha Padmasambava di Ngaran Magelang, Terkuak Sebab Kremasi Murdaya Poo Ditolak Warga |
![]() |
---|
Sosok & Profil Grengseng Pamuji, Bupati Magelang Mediator Kremasi Jenazah Murdaya Poo yang Ditolak |
![]() |
---|
SIAPA Murdaya Poo yang Kremasi Jenazahnya Ditolak Warga Magelang? Bukan Cuma Masuk Daftar Terkaya |
![]() |
---|
Alasan Jenazah Murdaya Poo Dikremasi Pakai Kayu Bakar di Magelang, Bukan Pakai Mesin, Ditolak Warga |
![]() |
---|
Reaksi Bupati Grengseng & Walubi, Kremasi Jenazah Murdaya Poo Ditolak Warga Borobudur: Titik Temu |
![]() |
---|