Rekam Jejak Satono Bupati Sambas yang Dilantik Prabowo, Pernah Mendirikan Pesantren dan SD Islam

Ia memulai pendidikannya di SDN 26 Senturang (1987–1993), dilanjutkan ke SMP Tunas Harapan Sebawi (1993–1996), lalu Madrasah Aliyah Gapermi Tebas (1996–1997).

Semangat menimba ilmu agama membawanya ke Pesantren Ibnu Taimiyah Singkawang (1997–1999).

Tak berhenti di situ, ia kemudian melanjutkan ke jenjang sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir Jakarta (1999–2004), lalu mengambil Magister Hukum di Universitas Tanjungpura Pontianak (2009–2011).

Sebelum menjadi bupati, Satono telah meniti karier panjang sebagai birokrat.

Ia pernah mengemban berbagai jabatan strategis, seperti:

• Kepala Penyelenggara Zakat dan Wakaf Depag Kabupaten Sambas (2008–2009)
• Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (2009–2011)
• Kepala Bidang Sosial Disnakertrans (2012–2015)
• Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan (2015–2016)
• Sekretaris Disnakertrans (2017–2020)
• Sekretaris BPBD Sambas (2020)

Dengan pengalaman tersebut, ia dipercaya masyarakat untuk memimpin Kabupaten Sambas sebagai bupati sejak tahun 2021.

Tak hanya di pemerintahan, H. Satono juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan. Ia menjabat sebagai:

• Ketua Dewan Dakwah Kabupaten Sambas
• Ketua Dewan Pembina Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Sambas
• Ketua Parmusi Kabupaten dan Provinsi Kalimantan Barat
• Mukhtasyar PCNU Kabupaten Sambas
• Ketua Yayasan Rumah Bina Dai Indonesia

Sebagai seorang pendidik dan pendakwah, Satono juga mendirikan berbagai lembaga pendidikan berbasis Islam, antara lain:

• TK Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas
• SD Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas
• Pondok Pesantren Sulthoniyah Sambas

Semua inisiatif ini menunjukkan komitmen Satono untuk membangun generasi muda Sambas yang berilmu dan berakhlak.

Bagi masyarakat Sambas, H. Satono bukan sekadar pemimpin administratif.

Ia adalah sosok yang hadir dalam kehidupan mereka baik di mimbar dakwah, ruang kelas, maupun ruang kebijakan.

Dengan latar belakang agama yang kuat dan pengalaman birokrasi yang matang, Satono menghadirkan model kepemimpinan yang menyatu antara hati, akal, dan tindakan.

(TribunNewsmaker.com/TribunPontianak.co.id/disempurnakan dengan bantuan AI)