Breaking News:

Sosok

Sosok & Profil Murtan, Pemilik Tempat Pengobatan Alternatif Diduga Melecehkan, Dijuluki Walid Bekasi

Berikut sosok dan profil Murtan, pemilik tempat pengobatan alternatif Saung Dzikir Al-Zikra diduga lakukan pelecehan, dijuluki Walid Bekasi.

Editor: ninda iswara
Serambi Indonesia/Net
SOSOK PELAKU PELECEHAN - (Ilustrasi korban pelecehan) Murtan, pemilik tempat pengobatan alternatif Saung Dzikir Al-Zikra diduga lakukan pelecehan, dijuluki Walid Bekasi. 

"Fungsi media sosial sebagai ruang aspirasi dan pengaduan masyarakat. Ia menilai media sosial dapat menjadi alat untuk membuka fakta dan mendorong keberanian dalam menyampaikan kebenaran," ujarnya, Selasa (13/5/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

Ia menyebut, jika korban tidak melapor, bukan tidak mungkin jumlahnya akan terus bertambah.

"Seperti ini, jika tidak ada laporan, mungkin akan bertambah korban lain. Terima kasih sudah menjadi peran penting dalam mengakses media sosial,” imbuhnya.

Tri juga memerintahkan Camat Pondok Melati untuk menutup operasional tempat tersebut dan menyerahkan proses hukum kepada aparat.

“Saya mengapresiasi keberanian para ibu-ibu yang telah bersuara. Ini adalah langkah penting agar tidak ada lagi korban berikutnya,” tegasnya.

Kesaksian Korban: “Saya Sudah Resah Sejak 2016”

Salah satu korban, perempuan berinisial K (28), mengaku menjadi korban pelecehan pada tahun 2016, saat usianya masih 19 tahun.

Saat itu, K tengah menghadapi masalah rumah tangga. Ia datang ke Saung Dzikir Al-Zikra dengan harapan suaminya bisa kembali memberikan nafkah.

"Tahu dari teman, waktu itu dateng ke situ mau ngobatin suami saya, saya dianter cuma teman saya suruh tunggu di luar," kisahnya, Selasa (13/5/2025).

Namun di dalam ruangan, K mengaku mengalami tindakan tak senonoh dari Murtan.

"Terus saya bilang, 'Kok kayak gini,' terus kata dia, 'Pengobatannya emang kayak gini.' Yang lain juga begitu."

"Terus habis dari payudara dia ke kuping, di kuping diciumin dari kuping ke pipi terus ke mulut," lanjutnya.

Setelah kejadian itu, pelaku memberikan air doa dan meminta bayaran seikhlasnya.

"Waktu itu saya ngasih Rp50 ribu, tapi seikhlasnya, enggak ditarifin," ujar K.

Ia baru berani bersuara setelah korban lain muncul ke permukaan.

"Saya belum lapor Polisi karena masih takut, tapi berharap pelaku cepet ketangkep karena udah resah saya jadi korban dari 2016," tutupnya.

(TribunNewsmaker/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
pelecehanWalidBekasi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved