Breaking News:

Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Gratiskan bagi Siswa Miskin di Sekolah Swasta

Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.

|
Editor: Delta LP
Newsmaker Kolase/Wikipedia
100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. 

"Ini gratis bagi siswa miskin di sekolah swasta yang ditunjuk."

"Pemprov telah mengalokasikan Rp 2 juta per siswa," kata Luthfi.

100 HARI KERJA - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfhi saat mengunjungi salah satu SMAN/SMKN di Semarang, Jawa Tengah.
100 HARI KERJA - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfhi saat mengunjungi salah satu SMAN/SMKN di Semarang, Jawa Tengah. (Dok. Pemprov Jateng)

Meski gratis, Pemprov Jateng tak asal-asalan menunjuk sekolah dalam program ini. 

SMA/SMK swasta harus terakreditasi minimal B, memiliki ketercukupan sarana dan prasarana pembelajaran.

Selanjutnya, memiliki rasio ketercukupan guru dan tenaga kependidikan, serta kesanggupan tidak melakukan pungutan pembiayaan pendidikan bagi murid peserta program kemitraan.

"Ini yang pertama di Indonesia sekaligus menunaikan janji politik kami."

"Memberikan akses pendidikan bagi siswa miskin," tegasnya.

Secara keseluruhan, jumlah total daya tampung SPMB Tahun ajaran 2025/2026 di Provinsi Jawa Tengah mencapai 230.163 siswa.

Naik sebanyak 6.393 siswa dari tahun ajaran sebelumnya.

Kenaikan daya tampung itu selain dari program kemitraan juga diperoleh dari penambahan unit sekolah baru, ruang kelas baru, dan Sekolah Keterbakatan Olahraga.

100 HARI KERJA - Pertama di Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gratiskan siswa miskin di sekolah swasta.
100 HARI KERJA - Pertama di Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gratiskan siswa miskin di sekolah swasta. (TribunJateng/Istimewa)

"Kita menerima (penambahan) sekitar 6 ribuan."

"Kita juga bekerja sama kemitraan dengan SMA/SMK swasta sekitar 5000an," katanya. 

Penambahan daya tampung tersebut sekaligus memberi kesempatan bagi lulusan SMP/sederajat dengan prioritas dari keluarga miskin dan dapat diperluas disabilitas, panti asuhan, dan anak tidak sekolah (ATS).

Tujuannya agar mereka dapat menikmati layanan pendidikan dengan pembiayaan yang setara.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin menambahkan, program kemitraan ini merupakan satu-satunya dan pertama di Indonesia dengan melibatkan 56 SMA dan 83 SMK swasta.

Halaman
123
Sumber:
Tags:
Ahmad LuthfiJawa TengahTaj Yasin
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved