PPG 2025
Refleksi Keberagaman, Asas Trikon Ki Hadjar Dewantara Jadi Kunci Pendidikan Karakter di PPG 2025
Guru peserta PPG 2025 belajar cara menyikapi keberagaman lewat filosofi Ki Hadjar Dewantara. Yuk, simak jawabannya lewat artikel ini!
Editor: Tim TribunNewsmaker
TribunNewsMaker.com/Imaged by AI
Guru peserta PPG 2025 belajar cara menyikapi keberagaman lewat filosofi Ki Hadjar Dewantara. Yuk, simak jawabannya lewat artikel ini!
Sebagai guru SD, saya menerapkan Asas Trikon untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna:
- Kontinyu: Saya menghubungkan materi baru dengan pengalaman dan pengetahuan siswa sebelumnya. Misalnya, saat belajar tentang tradisi gotong royong, saya meminta siswa bercerita tentang kerja bakti di rumah atau lingkungan mereka. Ini membuat pembelajaran mengalir dan tidak terputus dari pengalaman hidup mereka.
- Konvergen: Saya membuka wawasan siswa dengan mengenalkan pengetahuan dari luar, namun tetap relevan. Saat belajar tentang teknologi, saya mengajak siswa menonton video tentang inovasi dari berbagai negara, lalu mendiskusikan bagaimana ide tersebut bisa diterapkan atau dimodifikasi sesuai kebutuhan di sekitar sekolah.
- Konsentris: Saya menempatkan identitas diri dan budaya lokal sebagai pusat pembelajaran. Saya memulai pelajaran dengan hal-hal yang dekat dengan siswa, seperti nama-nama pahlawan daerah atau cerita rakyat setempat, sebelum beralih ke materi nasional atau global. Ini memperkuat akar budaya mereka.
Kunci Jawaban Alternatif:
Saya menerapkan Asas Trikon (Kontinyu, Konvergen, Konsentris) dalam proses pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan kontekstual.
- Kontinyu (berkelanjutan):
Saat mengajarkan teks narasi, saya menghubungkannya dengan pengalaman siswa sebelumnya, seperti menceritakan pengalaman liburan atau kejadian di lingkungan mereka. Dengan begitu, pembelajaran menjadi kelanjutan dari kehidupan nyata siswa dan tidak terputus dari konteks mereka. - Konvergen (penyatuan unsur luar dan dalam):
Saya memadukan unsur budaya lokal dan global, misalnya membandingkan fabel Nusantara dengan cerita rakyat dari negara lain. Ini membuka wawasan siswa terhadap keragaman budaya, namun tetap memperkuat jati diri mereka sebagai bangsa Indonesia. - Konsentris (berpusat pada peserta didik):
Saya memberi ruang kepada siswa untuk memilih topik dalam tugas menulis, misalnya menulis puisi tentang hal-hal yang dekat dengan diri mereka: keluarga, hobi, atau lingkungan sekolah. Hal ini membuat siswa merasa dihargai dan pembelajaran lebih relevan.
Melalui penerapan Asas Trikon, pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih hidup, kontekstual, dan membangun karakter serta identitas siswa.
*) Disclaimer:
- Kunci jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif modul FPPN topik Filsafat Pancasila dan Pemikiran KHD materi Menyikapi Keberagaman dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 tahap 2 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
- Beberapa kunci jawaban merupakan hasil olah AI, bapak/ibu guru dapat memodifikasi.
(TribunNewsMaker.com/Muthiara 'Arsy/Tribunnews.com/Sri Juliati)
Tags:
PPG 2025belajar cara menyikapi keberagamanKi Hadjar DewantaraAsas TrikonPendidikan Profesi GuruTopik 1Filsafat Pancasila dan PemikiranFilosofi Pendidikan dan Pendidikan NilaiRuang GTKFPPNkunci jawabanTahap 2Landasan Pendidikan NasionalLatihan Pemahamankodrat alamkodrat
Berita Terkait
Berita Terkait :#PPG 2025
Jawaban PPG 2025 Topik UbD: Pernyataan Terkait Asesmen Awal Berikut Ini yang Kurang Tepat Adalah? |
![]() |
---|
Bahas Understanding by Design, Kupas Tuntas Jawaban PPG Daljab 2025 Modul 1 Topik 1 |
![]() |
---|
Tiga Langkah Rancang Pembelajaran Ala UbD yang Dipelajari di PPG 2025 |
![]() |
---|
Urutan Fase-fase dalam Merancang UbD Adalah? Inilah Jawaban Modul 1 Topik 1 PPG 2025 |
![]() |
---|
Tujuan Dilakukannya Asesmen Awal Berbasis Pendekatan TaRL Adalah? Jawaban Modul 1 Topik 3 PPG 2025 |
![]() |
---|