Berita Viral
Keluarga & Kerabat Mengantar Kepergian Alberto Tabnos, Pelayat Memadati Area Hingga Antrean Mengular
Keluarga dan kerabat mengantar kepergian Alberto Tanos di Manado, pelayat memadati area hingga antrean kendaraan mengular
Editor: Talitha Desena
Keluarga dan kerabat mengantar kepergian Alberto Tanos di Manado, pelayat memadati area hingga antrean kendaraan mengular
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keluarga dan kerabat mengantar kepergian Alberto Tanos di Manado dengan suasana penuh haru.
Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman Alberto Benedict Joel Tanos pada Sabtu, 9 Agustus 2025, yang berlangsung di perbukitan Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara.
Seperti yang diketahui, Alberto, cucu dari pengusaha ternama Tony Tanos, menjadi korban penganiayaan brutal dengan senjata tajam yang merenggut nyawanya secara tragis.
Isak tangis mengiringi prosesi pemakaman yang digelar pada Sabtu (9/8/2025) di Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Kehilangan ini meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga besar Tanos dan menyisakan pertanyaan besar di tengah masyarakat.
Baca juga: Pilu Tony Tanos Bos 9 Naga di Pemakaman Sang Cucu, Alberto Tanos, Ini Momen Pemakaman di Manado
Meski kehilangan terasa begitu menyakitkan, keluarga mendiang tetap berusaha tegar.
Mereka mendapat penguatan melalui ibadah pemakaman yang dipimpin Pdt Tonny Budiman, Gembala Sidang Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Perumahan Griya Paniki Indah (GPI) Mapanget, Manado.
Peti jenazah berwarna cokelat yang membujur kaku di atas liang lahat menjadi pemandangan yang menggetarkan hati.
Sebelum doa penghiburan disampaikan, Pdt Tonny mengutip Kitab Mazmur pasal 74 ayat 17.
"Kesimpulan Firman Tuhan ini, segala sesuatu di dunia ada batasnya," ujarnya di hadapan para pelayat.
Ia menegaskan bahwa segala musim, panas, gugur, dingin, memiliki batas.
Baca juga: Momen Ibadah Pelepasan Jenazah Alberto Tanos di Manado, Dihadiri Banyak Warga: Selamat Jalan Sahabat


Demikian pula waktu; siang, malam, detik, menit, hingga tahun semua ada akhirnya, ditetapkan oleh Tuhan. Hal yang sama berlaku pada usia manusia, seperti yang dialami almarhum Alberto.
"Cara meninggal banyak, tapi status kematian dua mati.
Mati di luar Tuhan, sebagaimana dalam Alkitab celakalah yang mati di luar Tuhan. Kemudian mati di dalam Tuhan, berbahagialah orang-orang yang mati di dalam Tuhan," lanjutnya.
Sumber: Tribun Manado
Sosok Alya dan Felda, Dua Siswi SMA Penemu Alat Pendeteksi Keracunan MBG, Bakal Jadi Solusi? |
![]() |
---|
Sosok Diana Valencia, Jurnalis CNN yang Dilarang Liputan di Istana Usai Tanya Prabowo Soal MBG |
![]() |
---|
Perbandingan Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, 2 Kubu di PPP yang Berseteru, Siapa Paling Tajir? |
![]() |
---|
Sosok Angga Budi Kusuma, Mantan OB yang Kini Dihormati Presiden Prabowo, Pengusaha Rp 120 M Setahun |
![]() |
---|
Detik-detik Terakhir Sebelum Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Gedung Bergoyang Buyarkan Salat Jamaah |
![]() |
---|