Sosok Letda Inf Thariq Singajuru: Perwira Muda Berprestasi yang Terseret Tragedi Maut Prada Lucky

"Dia cerita saya satu kalimat, dia curhat sekitar bulan lalu. Melalui telepon," kata Novilda.

Kepada sang kakak, Prada Lucky Namo mengaku kalau ia sedang sakit.

Kemudian melalui telepon itu, Prada Lucky Namo curhat soal pemukulan yang ia alami.

"Jadi dia cerita, 'Lusi tadi saya kena pukul senior'," ungkap sang kakak.

Kepada Lusi, Prada Lucky mengatakan kalau ia dipukul karena kelelahan saat memasak untuk para anggota TNI.

"'Senior pikir saya capek kerja'," kata Novilda menirukan ucapan adiknya.

Menurutnya, di Batalyon adiknya itu bertugas di bagian dapur dan biasa bangun pukul 03.00 Wita untuk menyiapkan makanan.

"Dia bilang bangun jam 03.00 WIB. Pasti drop juga, saya bilang 'ke rumah sakit dulu atau ke kesehatan di Batalyon'. Dia bilang 'Iya Lusi nanti saya pergi'," tuturnya.

Bahkan Prada Lucky Namo sempat marah pada Lusi karena curhatannya bocor hingga sang ibu tahu.

"Dia sempat marah saya karena kasih tau mamah. Katanya nanti mamah banyak pikiran. Habis itu dia tidak cerita saya lagi," kata Lusi.

Lusi menduga bahwa dari 20 orang yang menjadi tersangka itu, nama yang disebut almarhum sebelum tewas itu menjadi salah satunya.

"Kami berharap diusut secara tuntas, secara terang-terangan seperti kata bapak Pangdam tadi, bapak Pangdam akan kawal dan kasih hukuman yang setimpal," pungkasnya.

Kasus tewasnya prajurit bernama Prada Lucky Namo di NTT kini terus berproses setelah 20 orang prajurit dinyatakan sebagai tersangka.

(TribunNewsmaker.com/BangkaPos.com)