Lebih lanjut, Febri menyebutkan DPRD mesti memainkan fungsi pengawasan, fungsi anggaran, dan fungsi legislasinya secara seimbang dalam mengawasi masalah anggaran.
Untuk meminimalisasi kemungkinan lolosnya anggaran-anggaran yang nilainya tidak masuk akal.
Febri pun mengatakan KPK siap membantu mencegah kemungkinan tersebut.
Meski begitu, ia tidak menyebutkan secara jelas pencegahan apa yang akan dilakukan.
"Kalau penindakan kami tidak mungkin menyampaikan secara terbuka. Di semua daerah yang kami datangi, semua daerah terkait pencegahan."
"Kalau ada kebutuhan-kebutuhan pencegahan lebuh lanjut, KPK sangat terbuka," tandas dia.
• Ini Penyebab Kontroversial 5 Anggaran DKI, dari Pohon Plastik, Instalasi Bambu Hingga Lem Aibon
2. Tito Karnavian akan bicara dengan Anies Baswedan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan dirinya akan bertemu Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi, terkait viralnya anggaran pemerintah provinsi DKI Jakarta yang tengah menjadi sorotan.
Dilansir Kompas.com, Tito menuturkan anggaran bermasalah tersebut bisa dibicarakan dan diperbaiki karena masih berbentuk RAPBD.
"Nanti saya komunikasikan dengan Pak Gubernur. Saya sendiri kan baru."
"Bicara dengan Pak Anies dan Pak Prasetyo, saya kan kenal baik dua-duanya," kata Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
"Kita lihat saja nanti. Kan masih ada mekanisme internal di sana."
"Ada inspektoratnya, ada kajian di DPRD nya. Kita belum mengintervensi sampai ke sana dulu," imbuhnya.
3. Tak menyangka akan viral
Kasubag Tata Usaha Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat, Sudarman, tidak menyangka anggaran mengenai lem Aibon yang diunggahnya menjadi viral.