5 Fakta Anggaran Lem Aibon Capai Rp 82,8 M, Tanggapan KPK hingga Anies Baswedan Salahkan e-Budgeting

Editor: Desi Kris
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lem Aibon

Mengutip Kompas.com, Sudarman menjelaskan, ia meng-input anggaran lem Aibon dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) karena sekolah-sekolah di Jakarta Barat belum meng-input rencana kegiatan dan anggaran sekolah.

Sementara anggaran biaya operasional pendidikan harus segera dimasukkan dalam sistem e-budgetting setelah Sudin Pendidikan menerima pagu anggaran.

"Kalau menurut saya ya enggak masalah, tapi ternyata kan memang ada masalah."

"Dan ini pun untuk perbaikan ke depannya kayak apa. Artinya jangan berpikir yang simple," terang Sudarman, Rabu.

Kasudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat, Agus Ramdani pun membenarkan pernyataan Sudarman.

Anggaran lem Aibon di KUA-PPAS hanya bersifat sementara sampai rancangan kegiatan dan anggaran sekolah di-input sekolah-sekolah.

4. Anies sebut politikus PSI sedang cari 'panggung'

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (24/10/2019). (KOMPAS.COM/NURSITA SARI)

Anies Baswedan mengatakan kritikan PSI mengenai anggaran lem Aibon disebutnya sebagai ajang cari 'panggung' sebagai anggota fraksi baru.

Anies mengaku, sebelumnya ia sudah mengkaji dan mengkritik anak buahnya terkait anggaran janggal.

“Sebelum mereka ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam (rapat internal Pemprov DKI Jakarta). Saya sudah bicara sebelumnya, dan kita review."

 

"Bedanya saya tidak manggung. Bagi orang-orang baru, (jadi momen untuk) manggung. Ini adalah kesempatan beratraksi,” tutur Anies di Balai Kota, Rabu, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Ia pun menyebutkan tidak mempublikasikan anggaran janggal itu karena tak mau mencari perhatian publik.

Ia memilih fokus memperbaiki sistem peng-inputan anggaran.

“Loh kalau saya itu bukan (untuk beratraksi, manggung). Saya mau memperbaiki sistem, bukan mencari perhatian. Jadi saya sering bicarakan."

"Orang ngomong itu ada tiga pilihan, menyelesaikan masalah, atau memperumit masalah, atau mengaktualisasi diri. Itu tiga pilihan itu kalau bicara. Nah saya bicara untuk menyelesaikan masalah,” tegasnya.

Halaman
1234