Kematian Akseyna Kembali Diusut, 5 Tahun Jalan di Tempat, Kejanggalan Surat Wasiat hingga Luka Lebam

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akseyna Ahad Dori

Walaupun sebelumnya polisi juga pernah mengungkap adanya sejumlah luka lebam di tubuh Akseyna.

Namun, dugaan saat itu adalah luka tersebut sebagai akibat gesekan atau benturan dengan batu atau benda-benda lainnya saat tubuhnya tenggelam di danau.

Sepatu robek dan bukti jika Akseyna dibuat pingsan

Selain memeriksa kondisi fisik Akseyna, pakaian Akseyna yang dikenakan saat tewas tidak luput dari pemeriksaan polisi.

Yang jadi temuan baru polisi saat itu adalah bagian sepatu Akseyna yang robek.

Polisi menduga Akseyna dibuat pingsan terlebih dahulu, diseret, dan akhirnya ditenggelamkan ke danau.

"Sepatu korban robek di bagian kiri dan kanan, maka korban diduga diseret," Krisna Murti kala itu.

Mengapa kasus ini sulit terungkap?

Pada tahun 2016, Kasat Reskrim Polresta Depok yang dulu dijabat Komisaris Teguh Nugroho mengungkap sulitnya menetapkan tersangka dalam kasus itu. 

Kala itu, Teguh yang saat kematian Akseyna pada Maret lalu belum menjabat sebagai Kasat Reskrim mengatakan, jeda waktu dalam pengungkapan identitas dan olah TKP menjadi kunci sulitnya mengungkap kejahatan itu.

"Ada jeda waktu empat hari dari penemuan mayat sampai ketahuan identitasnya. Itu memberi ruang bagi pelaku untuk menghilangkan barang bukti," kata Teguh (5/10/2016). 

Terlebih lagi, kata dia, saat itu dugaan yang muncul adalah Akseyna meninggal akibat bunuh diri.

Sepekan setelah Akseyna ditemukan di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015, barulah muncul kemungkinan Akseyna dibunuh.

"Dugaan bunuh diri kan dari surat wasiat yang beredar di medsos," kata Teguh.

Belakangan setelah visum et repertum dan otopsi mendalam, terbukti ada tanda penganiayaan di tubuh Aksyena.

Halaman
1234