Walaupun ditetapkan sebagai tersangka, polisi tidak menahan tiga siswa tersebut karena ancaman hukuman mereka di bawah lima tahun.
Perundungan yang dilakukan oleh tersangka pada CA diduga sudah sering dilakukan.
Nuryani, bibi CA bercerita jika keponakannya mengeluhkan kenakalan teman-temannya di sekolah.
Ia juga mengeluh sakit dan pegal-pegal.
• 3 Pelaku Bully SMP di Purworejo Ciut Setelah Ditangkap, Ganjar Pranowo Minta Diberi Sanksi Ini
• Alasan 3 Siswa SMP Purworejo Bully Teman, Sakit Hati Perkara Uang 2000 Rupiah & Rampas Ini
"Budhe awakku loro kabeh (badanku sakit semua). Aku ditendangi kancane nang sekolahan (aku ditendangi teman di sekolah),"ujar Nuryani, Kamis (13/2/2020), menirukan keluhan CA dalam bahasa Jawa.
Nuryani sempat menanyakan kepada CA masalah yang membuat ia dipukuli.
"Lha kok iso, opo siro nakal? Ora budhe, koncoku nakal kabeh (Kok bisa, apa kamu nakal? tidak bude, temanku nakal semua),"kata Nuryani mengulang percakapannya dengan CA kala itu.
Ia mengaku telah mengetahui keponakannya itu sering mendapat perlakuan tak baik dari teman-temannya.
Namun ia tak mengira keponakannya ternyata dipukuli.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespon peristiwa bullying siswi SMP di Purworejo dengan menelepon kepala sekolah tempat terjadinya perundungan pada Rabu (12/2/2020) malam.
Sementara, pada Kamis (13/2/2020) pagi, Ganjar telah mengutus Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah untuk bertemu dengan korban dan keluarga korban.
Ganjar mengungkapkan, korban bullying tersebut ternyata anak berkebutuhan khusus.
Untuk itu, pihaknya menyarankan kepada kedua orangtua korban untuk menempatkan anaknya ke sekolah untuk berkebutuhan khusus.
"Maka kita sedang merayu kepada kedua ortunya untuk menyekolahkan si anak ke sekolah berkebutuhan khusus agar pas dan sesuai dengan keinginan," kata Ganjar.
Selain itu Ganjar Pranowo mengusulkan sekolah tempat terjadinya perundungan ( bullying) di Purworejo untuk ditutup atau dilebur dengan sekolah lain.