TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pengakuan wali murid yang aniaya kepsek sambil bawa pistol karena tak terima HP anak disita: Jengkel, anak lain dikasi.
Warga Tanjung Jabung Barat dikagetkan dengan kabar dugaan penganiayaan kepala sekolah.
Terungkap peristiwa pengaiayaan itu dialami Kepala Sekolah sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tanjung Jabung Barat.
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, penganiayaan bermula saat sekolah sedang menggelar ujian pada Rabu (4/3/2020) lalu.
Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman, mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan.
Lukman menambahkan, peristiwa ini bisa menjadi preseden buruk dunia pendidikan.
Selain itu, ia turut membeberkan ihwal pelaporan dan dugaan ancaman tersebut.
Lukman pun menceritakan pengakuan sang kepsek kepada perwakilan PGRI.
Menurutnya, peristiwa itu bermula saat dilangsungkan ujian yang berbasis android (online).
Sekolah menyediakan fasilitas wifi untuk akses internet.
• Dulu Bintangi FTV Indosiar, Wanita Cantik Imel Putri Cahyati Ini Kini Hijrah & Jualan Gamis di Kios
• Deretan Foto Lawas Abash saat Awal Kenal Lucinta Luna, dari Cantik & Langsing hingga Tumbuh Jambang
• Viral Istri di Ponorogo Selingkuh & Hamil, Suami yang jadi TKI di Korea Ngamuk, Rumah Dihancurkan!
Untuk memaksimalkan kerja wifi, sekolah melarang seluruh warga sekolah menggunakan handphone selama ujian berlangsung.
Siswa yang membawa HP diminta mengumpulkan gadgetnya secara sukarela.
Setelah sesi I ujian berlangsung, kepala sekolah menemukan seorang siswa yang tidak menyerahkan HP walaupun sudah diminta.
“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan."
"Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman.