Banyak Warga Tolak Pemakaman Jenazah Covid-19 di Daerah Mereka, Ini Sederet Alasan, Takut Tertular
Sederet alasan warga tolak pemakaman jenazah virus corona di daerah mereka. Takut tertular.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penolakan pemakaman jenazah pasien virus corona terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Banyak warga yang menolak jenazah pasien Covid-19 dimakamkan di wilayah mereka.
Tak sedikit jenazah pasien corona akhirnya dikembalikan ke rumah sakit hingga dimakamkan di pemakaman lain.
Beberapa warga yang nekat bahkan ada yang melempar batu ketika tim medis membawa jenazah pasien Cvid-19.
Hal tersebut mereka lakukan agar pemakaman di sekitar desa mereka batal dilaksanakan.
Di Banyumas, Jawa Tengah, warga membunyikan kentongan agar pemakaman batal.
• Banyak Warga Tolak Jenazah Pasien Covid-19, Apakah Bisa Menularkan Virus? Pakar UGM Beri Penjelasan
• VIRAL Kisah Pilu Petugas Medis Makamkan Jenazah Pasien Corona, Jalan Ditutup Hingga Dilempari Batu

Sedangkan di Lampung, warga sekitar pemakaman memasang spanduk penolakan berukuran besar di lokasi pemakaman.
Bahkan di Gowa penolakan pemakaman berakhir ricuh.
Pemerintah sendiri sudah memberikan penjelasan bahwa jenazah pasien positif corona tak berbahaya.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menjelaskan kalau jenazah telah diurus dengan prosedur yang tepat.
"Ya enggak, enggak bahaya. Kan orang tersebut sudah meninggal. Sudah dilakukan dan mengikuti prosedur yang seharusnya," kata Yuri.
Berikut sederet alasan warga menolak pemakaman jenazah pasien positif corona di sejumlah daerah.
Dinilai terlalu dekat dengan pemukiman dan perkebunan

Masyarakat Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan memasang spanduk besar di dekat lokasi pemakaman seorang pasien positif corona.
Spanduk itu bertuliskan, 'Kami masyarakat Kec, Jati Agung menolak dengan adanya wilayah Kota Baru Kec Jati Agung dijadikan pemakaman jenazah corona.'