TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebanyak 12 karyawan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) subkontraktor PT Pertamina EP Aset 5 yang sedang jalani karantina corona diusir pada hari Sabtu (18/4/2020).
Pengusiran tersebut dilakukan oleh warga Kelurahan Sangasanga Dalam, Kalimantan Timur.
Menurut warga, banyak karyawan yang justru keluar dari Penginapan Pondok Hijau di Jalan Masjid, RT 14, Kelurahan Sangasanga Dalam.
Selain itu, tak sedikit dari mereka yang dianggap berinteraksi dengan warga.
“Kan enggak boleh, semestinya di dalam saja."
"Tapi ini mereka keluar interaksi dengan warga,” tutur Fahmi Didi Pratama (22), Ketua Pemuda dan Mahasiswa Relawan Covid-19 Sangasanga ini seperti dikutip dari Kompas.com.
• UPDATE Corona Nasional 19 April: Positif 6.575 Orang, Meninggal 582 Jiwa, IDI Sebut 1000 Orang Tewas
• Pasien Asal Jatim Meninggal Dunia Setelah Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Ini Kronologinya
• Dipicu Komunikasi Via Medsos, Warga Manggarai & Menteng Trenggulun Tawuran di Tengah Wabah Corona
Menurut Fahmi, tindakan para karyawan tersebut membuat warga khawatir akan terpapar corona.
“Warga khawatir terpapar, mereka mendatangi penginapan itu dan mengusir 12 pekerja yang berstatus ODP,” ujar Fahmi Didi Pratama (22), warga RT 14, Kelurahan Sangasanga Dalam, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu malam.
Perusahaan juga dianggap tidak berkoordinasi terlebih dahulu degan kelurahan serta kecamatan setempat terkait keputusan Penginapan Pondok Hijau jadi lokasi karantina corona.
“Intinya warga mengusir karena tidak mau ada tempat karantina pasien Covid-19 di wilayah Sangasanga,” kata dia.
• 5 Fakta Pernikahan Vebby Palwinta & Razi Bawazier saat Corona, Menikah di KUA & Dibohongi Desainer
• Cara Unik Warga Jerman Gelar Konser Band Lokal di Tengah Pandemi Corona, Tetap Physical Distancing
Akhirnya dipindah
Sementara itu, Lurah Sangasanga Dalam Mulyadi Sugiansyah mengakui, pihak perusahaan tidak melapor adanya lokasi karantina tersebut.
“Perusahaan juga tak melapor ke kelurahan dan kecamatan jika penginapan itu dijadikan tempat karantina pekerjanya yang baru datang dari luar Kaltim,” kata Mulyadi saat dikonfirmasi.
Selain itu, menurut Mulyadi, dari 12 karyawan yang dikarantina, hanya 3 orang yang dilaporkan ke puskesmas.
“Padahal di situ (penginapan) ada 12 orang."